Untuk mendukung kemampuan si kecil belajar dan beradaptasi dengan lingkungan, kemampuan motorik anak harus dibangun dan distimulasi dengan tepat. Sudahkah Parent mengetahui apa saja aktivitas yang bisa membantu perkembangan motorik anak?
Perlu digarisbawahi lebih dulu, kemampuan motorik merupakan kemampuan gerak yang dimiliki oleh anak. Berdasarkan kategorinya, kemapuan ini dibagi menjadi dua yaitu motorik halus dan motorik kasar.
Untuk melatihnya, lingkungan terdekat atau orangtua tentu saja memiliki peran penting dalam perkembangan motorik anak. Saraf motorik halus anak dapat dilatih melalui rangsangan yang diberikan secara rutin. Di setiap fase pertumbuhannya, anak membutuhkan stimulasi yang berbeda tergantung dengan usianya.
Apa itu motorik halus?
Kemampuan motorik halus bisa diartikan sebagai kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil serta koordinasi mata dan tangan.
Perkembangan kemampuan motorik halus ini berbeda-beda setiap anak. Beberapa faktor yang memengaruhinya adalah bawaan anak (genetik) serta stimulasi yang diberikan orangtua pada tahun-tahun pertama kehidupannya.
Untuk mendapatkan kemampuan motorik halus yang baik, anak harus memiliki kekuatan, koordinasi, dan kemampuan untuk menggerakan otot-otot di jari tangan dan kaki dengan baik, seperti dilansir dari Alodokter. Kemampuan ini dapat diasah sedari dini, mulai dari usia 1 hingga 2 tahun.
3 Aktivitas untuk memstimulus perkembangan motorik anak
Kemampuan motorik halus akan sangat berguna untuk hal-hal yang mendukung kemandirian anak, misalnya bertepuk tangan, membuka resleting, mengancingkan baju, menggunting, dan lain sebagainya.
Perkembangan motorik halus yang baik dan kemampuan koordinasi mata dapat membantu anak dalam proses belajarnya di sekolah.
Berikut adalah beberapa aktivitas yang bisa dilakukan Parents beserta si kecil di rumah untuk mengasah kemampuan motorik halusnya.
1. Menggambar dan mewarnai
Hampir semua anak antusias untuk menggambar dan mewarnai. Bagi mereka, kegiatan ini sangat menyenangkan. Nah, menggambar dan mewarnai akan memerlukan koordinasi mata dan tangan yang baik ketika memegang dan menggunakan pensil.
Pada awalnya, anak akan belajar untuk menggenggam pensil dengan baik, setelah itu mereka akan belajar untuk menggerakannya hingga menghasilkan garis-garis dan warna-warni. Dengan rutin menggambar dan mewarnai, otot jari tangan anak akan terbiasa untuk bergerak.
Dalam kegiatan ini mata ikut berperan untuk membantu serta mengarahkan tangan dalam proses menggambar. Selain dapat membantu mengasah motorik halus, menggambar dan mewarnai juga akan meningkatkan kreatifitas dan imajinasi anak.
2. Aktivitas untuk motorik anak, berkebun dan memasak
Bermain di luar rumah akan sangat menyenangkan untuk anak. Manfaatkan hal ini untuk melakukan aktivitas di luar rumah yang bisa menunjang perkembangan motoriknya seperti berkebun.
Ada banyak hal yang bisa dilakukan anak selama berkebun, seperti membantu menyiram tanaman, menyekop tanah dengan menggunakan sekop, menggali tanah, dan lain-lainnya. Tangan dan mata akan berkoordinasi untuk melakukan hal-hal tersebut.
Memasak juga bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan bersama anak. Mengaduk dengan sendok, memecahkan telur untuk anak yang lebih besar, dan membentuk adonan dengan tangan akan membuat otot jari tangan terus bergerak aktif.
3. Menggunting dan menempel
Membuat kerajinan tangan sederhana juga bisa menjadi aktivitas antar orangtua dan anak serta membantu merangsang motorik halus anak. Dalam menggunakan gunting, gunakan gunting khusus untuk anak dan selalu awasi anak ketika sedang menggunting ya, Parents.
Ajak anak untuk menggunting sesuai dengan garis atau pola yang sudah disiapkan sebelumnya. Lalu Parents juga bisa mendampingi anak untuk melipat kertas, menempel kertas yang sudah digunting sebelumnya dengan menggunakan lem, dan merangkainya.
Anak akan menggunakan jari-jarinya untuk melakukan gerakan seperti menekan, menarik, dan menggulung.
Selain itu juga anak bisa bermain dengan plastisin untuk melatih motorik halusnya. Biarkan anak mencubit-cubit dengan menggunakan jari dan berkreasi membuat berbagai bentuk yang ia suka.
Ajak anak untuk melakukan aktivitas yang ia suka tanpa paksaan. Parents perlu untuk memperhatikan perkembangan motorik anak apakah sudah sesuai dengan usianya atau belum.
Jika anak tampak kesulitan bermain dengan mainan yang sesuai dengan usianya bisa jadi ada indikasi keterlambatan perkembangan motorik. Berkonsultasilah kepada dokter anak terkait hal ini.
Sumber: Republika, Alodokter
Baca juga:
Beberapa Stimulasi Awal untuk Perkembangan Bayi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.