X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • TAP Awards
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Ruam Popok Expert
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Kisah haru perjuangan ibu lahirkan anak kembar Down Syndrome

Bacaan 5 menit
Kisah haru perjuangan ibu lahirkan anak kembar Down Syndrome

Hanya terjadi satu dari sejuta kelahiran, begini kisah ibu yang memiliki anak kembar Down Syndrome!

Parents tentu sudah tak asing lagi dengan kondisi down syndrome pada anak. Kondisi ini ialah suatu kelainan genetik karena adanya penambahan kromosom 21 yang hingga kini belum benar-benar diketahui penyebabnya.

Kondisi langka ini pun rupanya juga bisa terjadi pada anak kembar dengan persentase kasus yang sangat langka, sejauh ini sekitar 29 anak kembar di dunia. 

Kisah down syndrome pada anak kembar

down syndrome pada anak

kisah down syndrome pada anak kembar

Mereka adalah Alfie dan Arthur (6), si kembar yang mengalami kondisi down syndrome (DS) yang berasal dari Preston, Lancashire. Keduanya memiliki kemampuan komunikasi yang minim, otot lemah, autisme, sehingga harus menggunakan alat bantu berjalan atau kursi roda untuk belajar bergerak. 

Anak kembarnya yang terlahir dengan kondisi DS, tak membuat Emma Mullard (36) tak menyayangi keduanya dengan sepenuh hati. Ibu 5 anak ini tetap berusaha memberikan kasih sayang yang sama besarnya pada si kembar, seperti saudara lainnya. 

Walau ia bisa dengan setulus hatinya mencintai si kembar, namun hati kecilnya tak bisa menampik bahwa rasanya ia ingin ‘menghapuskan’ kondisi langka pada anaknya itu.

Bukan tanpa alasan, Mullard memiliki beberapa ketakutan akan kelangsungan hidup anak-anaknya kelak. Ia sadar bahwa dirinya menjadi satu dari 1 juta ibu yang mengalami kondisi langka ini, kekhawatiran pun lantas dirasakannya. 

“Saat orang-orang bertanya akankah saya mencintai si kembar sepenuh hati, ya saya telah dan akan melakukannya. Namun siapa pun orangtua yang berada di posisi saya, tentu berpikiran serupa, ingin mengubah kondisi ini. Sangat menakutkan bila membayangkan mereka bisa wafat dalam usia yang muda. Saya tak ingin membayangka bila harus mengubur anak saya sendiri,“ ungkapnya.

Pernah kehilangan bayi karena down syndrome

down syndrome pada anak

down syndrome pada anak

Tidak bermaksud untuk berputus asa, rupanya Mullard memiliki alasan lain atas ketakutannya. Pada Agustus 2011 lalu, ia mengalami peristiwa pahit dalam hidupnya.

Ia kehilangan bayinya, Molly yang baru berusia 5 bulan karena down syndrome. Molly memiliki beberapa masalah karena kondisi ini, mulai dari murmur jantung hingga paru-paru yang kurang berkembang. 

Kabar menyedihkan ini ia ketahui tepat beberapa minggu sebelum akhirnya ia mengetahui bahwa dirinya tengah hamil kembali, yakni kehamilan si kembar. Namun, saat itu ia masih dalam kondisi dilema dan tetap berusaha agar kedua anaknya tetap berada pada kondisi normal. 

Menyadari down syndrome pada anaknya ketika lahir

Terlahir dengan berat hanya sekitar 6 lbs atau 2,72 kg, Mullard sudah mencurigai bahwa kedua anaknya tersebut menderita DS. Walau masih belum benar-benar nampak, sekilas ia bisa melihat si kembar mengalami kondisi langka ini dari raut wajahnya. 

Ia teringat ketika Molly lahir, juga memiliki penampakan fisik persis dengan kedua adiknya ini. Terlahir melalui operasi caesar, si kembar mulai nampak mengalami kondisi ini karena ada banyak keterlambatan dan masalah perkembangan yang terlihat ketika dilakukan skrining di usia 11 minggu. 

Bekerja keras sebagai single parent

down syndrome pada anak

down syndrome pada anak

Mengalami peristiwa yang melukai hatinya dalam waktu hampir bersamaan, ia pun bercerai dengan sang suami. Ia menuturkan bahwa semakin lama hubungan diantara keduanya semakin sulit, sehingga perceraian dianggap menjadi jalan keluar terbaik.

Mullard pun menjalani harinya menjadi seorang single parent. Dirinya bekerja keras untuk memenuhi banyak kebutuhan, termasuk kebutuhan si kembar dengan treatment spesial yang harus diperolehnya.

Pada kondisi sulitnya ini, ketiga anaknya yang lain terlihat begitu suportif dalam memberi dukungan secara emosional maupun secara langsung. Harry (14), Ben (13), dan Elsie (3) nampak selalu akur, khususnya setelah kehadiran adik kembarnya Alfie dan Arthur. 

Mullard menegaskan bahwa ia akan tetap membesarkan seluruh anaknya sepenuh hati. Bahkan bila ia harus kembali mengandung anak down syndrome, ia akan tetap mengasuhnya dengan baik. 

Down Syndrome pada anak

Kondisi Down Syndrome pada anak bisa terjadi seumur hidup karena berkaitan dengan genetik. Biasanya perkembangan anak Down Syndrome (DS) ini lebih lambat pada beberapa aspek dibandingkan teman seusianya, mulai dari keterampilan fisik dan sosial. Anak DS pun biasanya memiliki gejala yang khas dari segi fisik dan mental.

Gejala fisik

Beberapa gejala fisik down syndrome pada anak lainnya pun terlihat cukup khas, misalnya pada wajah yang akan terlihat seperti:

  • Wajah yang lebih datar, terutama hidung 
  • Mata berbentuk seperti almond, tingkat sipit bisa beragam tergantung ras
  • Bintik-bintik putih kecil di bagian berwarna mata
  • Lidah yang menjulur keluar dari mulut
  • Telinga kecil, yang mungkin terlipat sedikit di bagian atas

Tanda-tanda fisik lainnya antara lain: 

Cerita mitra kami
Iklan Lifebuoy Shampoo Ini Mengingatkan Kita, Anak yang Kuat Berawal dari Ibu yang Kuat
Iklan Lifebuoy Shampoo Ini Mengingatkan Kita, Anak yang Kuat Berawal dari Ibu yang Kuat
'Kemerdekaan' Ibu Dukung Anak Tumbuh Jadi Generasi Terbaik
'Kemerdekaan' Ibu Dukung Anak Tumbuh Jadi Generasi Terbaik
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat
  • Tubuhnya pendek, baik sebagai anak-anak maupun orang dewasa
  • Leher pendek
  • Kepala kecil

Saat lahir, bayi dengan Down Syndrome sering memiliki ukuran yang sama dengan bayi lain, tetapi mereka cenderung tumbuh lebih lambat. Namun biasanya, bayi-bayi ini memiliki struktur otot lebih sedikit sehingga mungkin tampak lemah dan kesulitan mengangkat kepala.

Gejala mental

Down syndrome pada anak juga memengaruhi kemampuannya untuk berpikir, bernalar, memahami, dan bersosialisasi. Efeknya berkisar dari ringan hingga sedang. Kondisi down syndrome pada anak ini akan membuat tumbuh kembang anak menjadi lebih terhambat dibandingkan anak-anak seusianya, seperti merangkak, berjalan, dan berbicara. 

Berbagai treatment khusus pun biasanya dilakukan agar anak DS bisa tumbuh lebih aktif dan mandiri. Seiring berjalannya waktu, anak DS membutuhkan waktu lebih lama untuk berpakaian, menggunakan toilet, membaca, serta menulis. 

 

Sumber : Dailymail, WebMd

Baca Juga :

Kenali 10 Ciri Sindrom Asperger pada Anak

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

nisya

  • Halaman Depan
  • /
  • Keluarga
  • /
  • Kisah haru perjuangan ibu lahirkan anak kembar Down Syndrome
Bagikan:
  • Terlahir dengan penyakit langka, ibunya berharap putrinya tahu bahwa ia dicintai

    Terlahir dengan penyakit langka, ibunya berharap putrinya tahu bahwa ia dicintai

  • Ibu ini tahu bayinya Down Syndrome saat melahirkan secara water birth

    Ibu ini tahu bayinya Down Syndrome saat melahirkan secara water birth

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

  • Terlahir dengan penyakit langka, ibunya berharap putrinya tahu bahwa ia dicintai

    Terlahir dengan penyakit langka, ibunya berharap putrinya tahu bahwa ia dicintai

  • Ibu ini tahu bayinya Down Syndrome saat melahirkan secara water birth

    Ibu ini tahu bayinya Down Syndrome saat melahirkan secara water birth

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti