Cara move on untuk setiap orang mungkin tidaklah selalu sama. Apakah Parents memiliki anak remaja yang sedang berusaha untuk move on dari kisah cintanya?
Move on dari seseorang yang kita cintai tentu bukan hal yang mudah. Berbagai kenangan suka dan duka yang pernah dilewati kerap membekas di ingatan sehingga membuat move on terasa lebih berat. Terlebih bagi anak remaja yang masih memiliki emosi yang belum stabil.
Artikel Terkait: Mengapa Remaja Suka Memberontak?
Kehilangan orang yang disayangi memang membawa tantangan tersendiri bagi orang yang ditinggalkan. Seseorang yang baru putus dari sang kekasih atau ditinggal karena kematian, pada umumnya perlu melewati beberapa fase hingga ia benar-benar pulih dari patah hati. Namun, hidup harus terus berjalan.
Walaupun ada pepatah yang menyebut bahwa luka akan sembuh seiring berjalannya waktu, namun setidaknya ada beberapa cara lain yang bisa membantu seseorang untuk move on. Seseorang yang mengalami patah hati tetap harus bisa melanjutkan kehidupannya kembali.
Dengan 5 tips atau cara move on berikut ini, Parents dapat membantu sang buah hati untuk membuatnya merasa lebih baik. Yuk, simak!
Artikel Terkait: ‘Siapa Aku?’- Memahami Perkembangan Emosi Remaja
5 Cara Move On untuk Anak yang Sedang Patah Hati
1. Melepaskan Perasaan hingga Lega
Tips move on yang pertama adalah melepaskan semua perasaan hingga lega. Perasaan sedih, marah, kecewa, menyesal merupakan beberapa emosi yang umum dirasakan di saat patah hati. Meskipun sebagian orang mencoba untuk menutupi atau menyangkalnya, tetapi harus disadari bahwa emosi-emosi tersebut adalah hal wajar yang harus dilalui.
Jangan mencoba untuk menahan perasaan ketika patah hati. Justru dengan meluapkan dan melepaskan perasaan itu bisa menjadi salah satu cara move on. Parents bisa menenangkan anak dan membiarkannya untuk menangis jika ia memang ingin menangis.
Apabila anak ingin meluapkan perasaannya sendirian, maka biarkan ia melakukannya. Namun, jika anak membutuhkan seseorang untuk bercerita dan menangis, Parents bisa menjadi pendengar yang baik untuknya. Dengan mendengarkannya bercerita, Parents bisa membantu anak untuk melepaskan emosi yang tidak sanggup ia tanggung sendirian.
Jika anak sudah mencapai titik leganya, maka Parents bisa perlahan-lahan menasihatinya untuk menerima kenyataan yang sedang ia hadapi.
2. Melakukan Kegiatan yang Produktif
Tips move on yang berikutnya adalah melakukan kegiatan yang produktif. Patah hati memang menyakitkan. Namun, sebenarnya ini bisa menjadi kesempatan untuk mengembangkan diri tanpa gangguan.
Parents bisa membantu anak untuk mengalihkan kesedihannya dengan hal-hal yang produktif dan bermanfaat. Misalnya, mengejar pendidikan, mengerjakan tugas-tugas tepat waktu, membaca buku, memperluas pergaulan, beribadah hingga berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
Dengan melakukan hal-hal tersebut, anak bisa menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang lebih bermanfaat sehingga tidak terlalu fokus pada rasa patah hatinya.
3. Melakukan Kegiatan yang Disukai
Move on bisa dimanfaatkan sebagai momentum untuk menemukan kembali apa yang menjadi minat atau hal-hal yang disukai yang sempat tertunda. Parents bisa mengajak anak untuk menggeluti kembali hobinya sambil menyemangatinya.
Setidaknya, melakukan hal yang disukai bisa melatih diri untuk memfokuskan pikiran dan energi pada hal-hal lain selain patah hati.
4. Fokus dengan Diri Sendiri
Cara move on yang ke 4 adalah fokus dengan diri sendiri. Meskipun sedang patah hati, bukan berarti seseorang harus mengabaikan dirinya sendiri. Orang yang patah hati justru perlu kembali memperhatikan dirinya. Jangan karena patah hati sehingga diri menjadi merasa sangat buruk dan terpuruk.
Parents bisa membantu anak untuk meluangkan waktunya memanjakan diri, seperti beristirahat, berolahraga, berlibur, ke salon, atau bahkan pergi berbelanja. Seseorang yang patah hati harus tetap merawat tubuh dan menjaga kesehatannya.
5. Berbaur dengan Teman
Tips move on yang bisa dicoba selanjutnya adalah berbaur dengan teman. Walaupun sedang patah hati, bukan berarti seseorang menjadi sendirian dan tidak perlu berbaur dengan lingkungan sosialnya. Bertemu teman-teman, berkumpul, berbagi cerita sambil melakukan aktivitas yang menyenangkan dapat memperbaiki perasaan hati.
Oleh karena itu, Parents bisa menyarankan kepada anak untuk berbaur dengan teman-temannya. Terkadang, pertemuan dengan teman bisa membuat orang yang patah hati terhibur dan melupakan kesedihan yang sedang ia rasakan.
Artikel Terkait: Waspada Kepribadian Ganda pada Remaja, Kenali Penyebab dan Gejalanya!
Itulah 5 cara move on untuk anak remaja. Parents bisa membantu anak melewati masa-masa sedihnya dengan mencoba tips move on tersebut. Sebagai orang yang paling dekat dengannya, tentu saja Parents menjadi support system pertama yang harus ada untuk anak tercinta.
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Parents.
Baca juga:
Cara menentukan jam malam untuk remaja, begini aturannya!
4 Cara Berkata Tidak pada Anak yang Efektif, Parents Wajib Tahu!
3 Cara Mendidik Anak Ini Ternyata Bisa Bikin Anak Jadi "Matre"
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.