Bingung mengapa anak bisa menjadi picky eater, Bun? Hal ini sebenarnya bisa saja karena pola makan anak yang sebenarnya juga dipengaruhi dari kebiasaan makan orangtua. Kebiasaan dalam Anda yang memilih makan bisa menjadi langkah awal untuk mengatasi anak yang kerap memilih-milih dalam hal makan atau picky eater.
Seperti contohnya, jika Anda lebih memilih membeli junk food di resto cepat saji, sebaiknya Anda harus mulai mengubah kebiasaan makan Anda, gantilah dengan makanan yang lebih baik dengan kandungan sayur, buah, ikan, dan daging segar.
Artikel Terkait: Peneliti Temukan Cara Agar Anak Suka Makanan Sehat
Daftar isi
Bagaimana Mengatasi Anak yang Pemilih Ketika Makan atau Picky Eater?
Lebih jauh, Parents juga bisa mengenalkan anak-anak dengan sayur dan buah sejak dini. Hal ini biasanya dilakukan saat anak mulai mengenal makanan padat di kisaran usia 7 bulan setelah lepas dari ASI eksklusif 6 bulan.
Anak usia batita hingga balita rata-rata mulai pilih-pilih makanan atau sering dikenal dengan istilah picky eater. Anak-anak usia ini seringkali tidak menyukai makanan jenis sayur-sayuran dan buah-buahan.
Seringkali mereka akan terlihat lahap dengan menyantap makanan cepat saji. Tetapi, hendaknya kita harus berhati-hati terhadap pilihan mereka. Jangan sampai Anda mengabaikan asupan gizi yang sedang mereka butuhkan dalam masa pertumbuhannya.
Penyebab Anak Jadi Picky Eater
Pilih-pilih makanan adalah perilaku umum pada anak usia dini. Picky eater memang bisa membuat frustasi. Tetapi kebiasaan dan preferensi mereka terhadap makanan ini tidak sepenuhnya tanpa sebab. Inilah sebab-sebab anak menjadi picky eater.
Anak Mempunyai ‘Dunia Sensorik’ yang Berbeda
Penyebab anak bisa menjadi picky eater bisa karena si kecil mempunyai lingkup ‘dunia sensorik’ yang berbeda. Parents, makanan yang kita anggap enak, belum tentu si kecil mau untuk memakannya.
Sederhananya, si kecil memiliki persepsi rasa yang berbeda. Mungkin alasannya karena rasa yang terbayang oleh si kecil berbeda saat mencoba makanan yang kita siapkan.
Dilansir dari laman web Parenting Science, orang dewasa bisa lebih toleran terhadap rasa pahit dan asam. Sedangkan, anak-anak lebih cenderung menyukai makanan berasa manis.
Jadi ada kemungkinan, si kecil bisa menjadi picky eater karena belum dan masih ragu untuk mencoba menambah pengalaman rasa dari makanan yang telah disiapkan.
Anak Terlalu Aktif dan Cenderung Menyukai Makanan Manis
Penyebab lain picky eater bisa karena naluri mereka memilih makanan yang memiliki banyak sumber energi/sumber gula. Misalnya permen, coklat, smoothies buah-buah manis atau makanan kecil yang cenderung manis.
Anak-anak membutuhkan lebih banyak makanan daripada kita. Si kecil tidak hanya membutuhkan lebih banyak makanan untuk tumbuh, mereka juga membutuhkan lebih banyak makanan karena mereka aktif bergerak.
Si kecil juga cenderung memiliki saluran pencernaan yang lebih kecil dan lebih pendek, sehingga lebih sulit untuk mencerna makanan yang tinggi serat dan/atau racun. Makanan manis bisa jadi sumber energi yang praktis mereka dapatkan.
Genetik
Penyebab picky eater bisa disebabkan adanya perbedaan kepekaan pahit. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak dalam keluarga yang sama bisa memiliki genotipe pendeteksi rasa pahit yang berbeda, demikian dilansir dari laman web Parenting Science.
Rentang kepekaan yang berbeda antara orangtua dan anak inilah yang membuat mereka berbeda preferensi terhadap satu makanan yang sama.
Food Neophobia
Penyebab picky eater lainnya ada kecenderungan menghindari makanan baru, atau yang disebut food neophobia. Ada kemungkinan bahwa food neophobia ditentukan secara genetik, demikian dilansir dari laman web Parenting Science.
Namun tidak menutup kemungkinan food neophobia bisa disiasati dengan memberikan variasi makanan yang berbeda sedikit demi sedikit.
Pengalaman Rasa Si Kecil
Ketika si kecil masih janin sampai menyusui, pola makan Anda sangat mempengaruhi pola makan anak Anda.
Penelitian menunjukkan bahwa mengenalkan janin makanan dari yang Parents makan ketika masa kehamilan berpengaruh juga terhadap pengalaman rasa yang dimiliki si kecil. Rasa makanan juga bisa dimulai melalui ASI. Tidak menutup kemungkinan variasi rasa dari yang Anda makan menambah pengalaman rasa si kecil, dilansir dari laman web NCBI.
Pengalaman rasa awal ini dapat membentuk preferensi rasa anak-anak, membuat anak-anak lebih mungkin untuk menikmati rasa yang sebelumnya mereka temui dalam cairan ketuban atau ASI.
Artikel Terkait: Psikolog: “Anak picky eater tanda mereka tambah pintar”
Tips dan Trik yang Bisa Ditiru
Mengatasi masalah anak picky eater atau pilih-pilih makanan membutuhkan kesabaran dan kreativitas ya, Parents. Anda dapat membantu menciptakan lingkungan makan yang positif dan bebas stres yang membantu mendorong anak-anak untuk makan tanpa paksaan atau paksaan.
Untuk mengatasi anak yang picky eater ini, tentunya ada beberapa trik yang Anda bisa lakukan buat mereka:
1. Kenalkan Menu Baru
Kenalkan anak dengan menu baru yang beragam. Si picky eater mungkin hanya akan mencicipi sedikit dan memuntahkannya. Hargai atas usahanya untuk mencoba makanan yang baru dikenalnya tersebut.
Berdasarkan pengalaman saya, walaupun si kecil saat ini terlihat tidak menyukai makanan tersebut, tetapi suatu saat dia ingat rasa yang pernah dicicipinya ini dan tiba-tiba memintanya, maka berikan saja makanan tersebut.
Dan, mungkin karena si kecil yang memintanya sendiri, dia akan memakannya dengan lahap, bahkan menghabiskannya. Jadi, jangan lupa untuk memberitahukan nama makanan yang kita suguhkan agar suatu saat dia menginginkannya, dia bisa menyebutkan nama makanan tersebut.
2. Kreasi Makanan Unik
Buatkan bentuk makanan-makanan yang unik di atas meja makan, sehingga si kecil akan tertarik untuk memakannya. Misalkan saja suguhkan tumis brokoli, wortel, dan cumi segar.
Kombinasi warna hijau, orange, putih dan tambahkan hiasan cabe merah besar iris diatasnya dan bentuk menyerupai kartun kesukaannya, hal ini akan membuat si kecil semakin tertarik.
Putra saya yang juga sedang menjadi si picky eater bahkan akan mengambil wortel-wortel di antara sayur tumis untuk dia makan sendiri, mungkin karena dia tertarik dengan warnanya.
Baca juga: Sehat Melalui Kombinasi Warna Makanan
3. Bumbu Penyedap Rasa
Cara ini tidak saya sarankan, tetapi Anda bisa menjadikan pilihan terakhir bila sudah tak ada jalan lain untuk membuat si picky eater makan.
Biasanya bila ia sudah banyak mengenal cemilan dengan rasa yang tajam, ia kurang berselera terhadap makanan yang dia anggap hambar atau kurang bumbu.
Saya sendiri mengenalkan si kecil dengan rasa alami sejak dini, sehingga si kecil sudah terbiasa dengan makanan yang ‘hambar’ bagi kebanyakan orang. Pola hidup sehat saya terapkan di rumah dengan meminimalisir penggunaan bumbu penyedap rasa.
4. Biasakan Makan Bersama
Si picky eater biasanya akan tertarik jika melihat kita beramai-ramai makan bersama. Walaupun awalnya ia terlihat ogah-ogahan saat diajak makan, lama-kelamaan ia akan mendekat dan mungkin akan mencoba dengan minta sesuap.
Jika mereka merasakan menu yang dimakan terasa enak, mereka akan meneruskan untuk minta suap lagi atau bahkan minta diambilkan untuk makan sendiri.
5. Biarkan Saja
Jika si picky eater masih susah juga diatasi dengan berbagai trik di atas, tidak ada salahnya Anda membiarkan dia untuk tidak makan. Nanti jika dia sudah lapar, dia akan mengambil sendiri makanan-makanan di atas meja makan yang sudah kita siapkan.
Hal seperti ini juga sering ditemui pada anak-anak lain. Jadi, Anda tidak perlu khawatir jika si kecil kelaparan, karena mereka sudah memiliki inisiatif sendiri untuk bisa memenuhi keinginan dan kebutuhannya.
6. Menjadi Role Model
Ingat, anak-anak sering menginginkan apa yang orang tuanya makan. Meskipun Anda mungkin tidak menyadarinya, pilihan anak-anak Anda dipengaruhi oleh pilihan makanan Anda.
Parents bisa menggodanya dengan lahap di depan anak. Sambil menunjukkan ada makanan apa saja yang tersedia dengan cara yang bisa membuatnya tertarik.
Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa anak kecil lebih cenderung menerima makanan baru ketika orang lain di sekitar mereka juga memakan makanan tersebut.
Saran Menu untuk Picky Eater
Saat berhadapan dengan picky eater, ingatlah untuk tetap tenang dan cobalah beberapa usaha agar dia tetap makan beragam makanan. Dikutip dari halaman web Healthline, berikut beberapa contoh menu untuk si kecil:
Untuk anak yang hanya ingin makan makanan berwarna putih
Jika anak Anda hanya ingin makan makanan berwarna putih, Parents dapat memperkenalkan makanan berwarna krem atau putih yang kaya nutrisi seperti apel tanpa kulit, putih telur rebus, buah bengkuang, roti gandum, dan nasi bersama kembang kol.
Untuk anak yang hanya menyukai makanan yang renyah
Anak yang hanya menyukai makanan yang renyah cenderung hanya menginginkan makanan ringan seperti keripik kentang. Parents bisa mempertimbangkan untuk menawarkan makanan kaya nutrisi kepada anak Anda dengan rasa renyah seperti kacang polong dengan taburan gula, sereal, brokoli kering yang dipanggang, dan kacang mete.
Parents sebaiknya tetap memerhatikan makanan renyah yang bisa dikunyah dan mudah untuk ditelan, jika terlalu besar, anak bisa tersedak, sesuaikan dengan kemampuan anak untuk mengunyah.
Untuk anak yang menolak makanan baru
Parents bisa mencoba makanan baru sebagai cara yang menyenangkan dan tidak berlebihan. Dimulai dengan porsi kecil di piring, kemudian Parents bisa menyertakan makanan yang disukai dengan makanan baru.
Libatkan anak dalam beberapa permainan menyenangkan selama waktu makan malam, seperti tebak-tebakan warna, membuat wajah konyol sayur-sayuran, atau mencelupkan nugget buatan sendiri ke dalam saus, dan lain sebagainya.
Untuk anak yang tidak menyukai tekstur lembut dan lembek
Parents bisa menawarkan buah dan sayuran segar seperti irisan wortel matang, mentimun, dan pir. Jika ada stroberi dan buah-buahan lainnya, Parents bisa menambahkan yogurt atau keju ke smoothie buah buatan sendiri. Bisa juga dengan menyiapkan tahu yang dipotong kubus kemudian digoreng dengan tepung bumbu.
Untuk anak yang tidak tertarik pada sayuran
Mengenalkan sayur mayur kepada si kecil bisa dengan cara bermain atau skenario khusus seperti saat piknik bersama keluarga. Si kecil bisa diajak untuk berpetualang sambil diceritakan ada sayuran apa saja yang bisa ditemui. Bisa saja saat diajak untuk bermain dan berpetualang, minat untuk makan sayur lebih menyenangkan ketimbang hanya di meja makan.
Artikel Terkait: Pusing Menghadapi Si Kecil yang Picky Eater? Ini 4 Tips untuk Mengatasinya
Demikian hal-hal yang perlu Parents pahami terkait penyebab anak sangat picky eater dan bagaimana cara mengatasinya. Jangan patah semangat, Parents. Tetap upayakan si kecil makan beragam dengan menu camilan menarik dan kaya nutrisi. Orang tua juga harus menjadi panutan perilaku makan sehat untuk anak-anak mereka.
Memulai dari hal-hal kecil dengan melakukan perubahan gaya makan dapat menjadi langkah yang baik untuk si kecil.
Parents, itulah cara mengatasi anak picky eater. Semoga ulasan tentang picky eater di atas bermanfaat.
***
Artikel telah diupdate oleh: Kalamula Sachi
16 Helpful Tips for Picky Eaters
https://www.healthline.com/nutrition/tips-for-picky-eaters
How to Make Healthy, Kid-Friendly Meals For Picky Eaters
https://www.healthline.com/nutrition/healthy-meals-for-picky-eaters
The science of picky eaters: Why do children reject foods that we find tasty?
https://parentingscience.com/picky-eaters/
Picky Eating in Children
Baca juga:
13 Kalimat yang Perlu Dihindari Saat Makan Bersama Anak
9 Tips Mengatasi Balita Susah Makan
Ganggu Tumbuh Kembang Anak, Kenali Perbedaan Selective Eater dan Picky Eater