Baru-baru ini, seorang laki-laki dikabarkan hanya bisa mencium bau rokok setelah sembuh dari COVID-19. Kondisi ini pun disebut sebagai salah satu gejala aneh dari Long Covid.
Long Covid sendiri merupakan kondisi tidak normal yang menyebabkan para penyintas COVID-19 mengalami sejumlah gejala infeksi Virus Corona dalam jangka waktu lama. Umumnya, gejala Long Covid yang timbul berupa sesak napas, demam, atau batuk.
Namun, mengapa laki-laki tersebut dikabarkan hanya bisa mencium bau rokok saat mengalami Long Covid? Apa penyebabnya?
Artikel terkait: Kabar Baik, Penelitian Ungkap Risiko Long Covid Setelah Vaksinasi Kemungkinannya Kecil
Hanya Bisa Mencium Bau Rokok Saat Mengalami Long Covid
Foto: Triangle News via The Sun
Adalah Mark Cowell (46), seorang laki-laki yang mengaku hanya bisa mencium bau rokok akibat Long Covid yang dialaminya.
Saat mengalami gejala, Mark mengatakan bahwa kondisinya terasa seperti sudah merokok 30 batang dalam sehari. Ayah dari 4 anak itu mengaku, indera penciumannya sering kali mencium bau asap rokok dan asbak dan tak bisa mencium aroma lain yang ada di sekitarnya.
Sebelum terinfeksi, Mark mengaku sempat memperoleh vaksin AstraZeneca. Setelah itu, ia terinfeksi Virus Corona pada bulan lalu.
Gejala COVID-19 yang Dialami
Saat masih positif COVID, Mark mengatakan bahwa indera penciumannya memang sempat hilang. Meski begitu, untungnya indera perasanya tidak ikut hilang dan masih bisa menikmati rasa makanan. Sebagai upaya penyembuhan, ia juga melakukan isolasi mandiri.
Staf ahli medis yang menanganinya juga mengatakan, Mark mengalami gejala COVID-19 sedang berupa batuk dan sensasi serak di tenggorokan. Bedanya, menurut penjelasan Mark, sensasi serak di tenggorokannya itu terasa seperti seolah sedang menghisap 100 batang rokok dalam sehari.
Ketika dinyatakan negatif, Mark menjelaskan bahwa indera penciumannya mulai normal kembali. Namun, gejala aneh kembali muncul. Ia mengaku hanya bisa mencium bau asap rokok yang malah sangat menganggu indera penciumannya.
“Sebagai seorang mantan perokok, mencium bau asap rokok dan asbak benar-benar sangat menganggu. Infeksi COVID-19 membuat saya seperti seolah sedang merokok 30 kali sehari seperti dulu. Ini sangat tidak nyaman,”cerita Mark seperti yang dikutip dari laman The Sun.
Pernah Menjadi Perokok Aktif Sebelumnya
Memang, Mark sebelumnya merupakan seorang perokok berat. Ia aktif merokok saat berusia 18 hingga 34 tahun. Seperti yang telah dijelaskan olehnya, ketika masih menjadi perokok aktif, frekuensi Mark merokok bisa dibilang sering, bisa mencapai 30 batang rokok dalam sehari.
Kebiasaan merokok tersebut membuat kondisi kesehatan Mark menurun. Ia sempat mengalami gangguan pernapasan dan infeksi dada persisten akibat terlalu sering merokok. Oleh karena itu, pada 2009, ia pun memutuskan untuk berhenti merokok.
Ketika berhasil berhenti dari kebiasaan buruknya, Mark mencoba menjauhi segala macam yang berkaitan dengan rokok. Ia juga bercerita bahwa dirinya menjadi tidak bisa berlama-lama di samping orang yang sedang merokok.
Oleh karena itu, ketika bau dan sensasi asap rokok bisa dicium dan dirasakannya tanpa alasan selama Long Covid, Mark merasa tidak nyaman.
“Gejala ini sangat mengganggu. Mencium bau rokok terus-menerus cukup membuat saya stres dan depresi,” pungkasnya.
Artikel terkait: Gejala Long Covid Bisa Bertahan hingga Setahun, Ini Penjelasan Studi Terbaru
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui secara pasti mengapa Mark hanya bisa mencium bau asap rokok pascapositif COVID-19. Belum dipastikan secara menyeluruh juga apakah hal ini murni termasuk ke dalam salah satu gejala Long Covid ataukah ada kaitannya dengan kebiasaan merokok Mark di masa lampau.
Melansir The Sun, Mark baru akan berencana melakukan konsultasi dengan dokter mengenai kondisinya ini.
Gejala Long Covid dan Perawatannya
Pasien yang sudah dinyatakan negatif COVID-19 masih bisa mengalami beberapa gejala yang disebut juga sebagai Long Covid.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gejala Long Covid umumnya berupa kelelahan, lemah otot, sakit kepala, sesak napas, jantung berderab, demam, hingga gangguan kecemasan.
Hingga kini, memang belum ada metode perawatan yang pasti terkait Long Covid. Namun, pasien disarankan bisa mengelola tingkat keparahan gejala dengan cara menerapkan pola hidup sehat dan cukupi istirahat. Beberapa hal yang perlu dilakukan juga adalah:
- Jangan memaksakan diri langsung beraktivitas normal setelah sembuh dari COVID-19
- Mulai lakukan aktivitas keseharian secara berangsur-angsur
- Olahraga rutin dan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang
- Belajar mengelola stres
- Hindari kebiasaan buruk seperti merokok dan terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol
- Lakukan vaksinasi
- Periksakan ke dokter apabila gejala yang dialami semakin parah dan mengganggu
Artikel terkait: Risiko Long Covid Lebih Rentan Dialami Perempuan, Kenali Gejalanya!
Itulah informasi seputar pasien penyintas COVID-19 yang mengalami gejala aneh Long Covid berupa hanya bisa mencium bau rokok. Apabila Parents mengalami gejala aneh terkait Long Covid, jangan ragu untuk konsultasikan ke dokter agar bisa dicari tahu penyebab dan cara mengatasinya, ya.
Semoga bermanfaat!
***
Baca juga:
Studi: 98% Anak Hanya Alami Gejala COVID-19 Ringan dan Tanpa Gejala Sama Sekali
Begini Pengaruh Covid-19 pada Metabolisme Tubuh Menurut Studi Ahli
Hampir Meninggal saat Positif Covid-19, Ini Cerita Chandra Liow yang Berhasil Sembuh
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.