Peradangan usus buntu atau apendisitis merupakan gangguan kesehatan yang menjadi momok bagi banyak orang. Pasalnya, gejala peradangan usus buntu ini kerap tidak disadari sebelum benar-benar parah. Namun tidak perlu terlalu khawatir, karena ada cara untuk mencegah infeksi ini terjadi. Berikut pembahasan tentang apendisitis dan cara mencegah usus buntu terkena radang!
Dilansir dari Mayo Clinic, apendisitis adalah peradangan pada bagian usus buntu. Usus buntu adalah sebuah kantong seukuran ibu jari yang menonjol dari usus besar. Usus buntu terletak di sisi kanan bawah perut Anda.
Penyumbatan pada lapisan usus buntu adalah kemungkinan penyebab radang usus buntu. Bakteri berkembang biak dengan cepat, menyebabkan usus buntu menjadi radang, bengkak dan penuh dengan nanah. Jika tidak segera diobati, apendiks dapat pecah, dan menyebarkan cairan infeksi di rongga perut.
Gejala radang usus buntu
Radang usus buntu menyebabkan rasa sakit di perut kanan bawah Anda. Namun, pada kebanyakan orang, rasa sakit mulai di sekitar pusar dan kemudian menjalar kebagian perut kanan. Ketika peradangan bertambah parah, nyeri usus buntu biasanya meningkat dan tidak tertahankan.
Tanda dan gejala umum radang usus buntu dapat meliputi:
- Nyeri mendadak di sisi kanan perut bagian bawah
- Nyeri mendadak yang dimulai di sekitar pusar, dan menjalar ke perut kanan bawah Anda
- Rasa sakit yang memburuk jika Anda batuk, berjalan atau melakukan gerakan aktif lainnya
- Mual dan muntah
- Kehilangan selera makan
- Demam ringan yang mungkin memburuk saat penyakit bertambah parahSembelit atau diare
- Perut kembung.
Risiko komplikasi radang usus buntu
Radang usus buntu dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Usus buntu pecah. Pecahnya usus buntu menyebarkan infeksi ke seluruh perut Anda (peritonitis). Peritonitis mungkin dapat mengancam jiwa, kondisi ini membutuhkan operasi segera untuk membersihkan usus buntu dan rongga perut Anda.
- Kantong nanah yang terbentuk di perut. Jika usus buntu Anda pecah, Anda mungkin mengalami abses. Dalam kebanyakan kasus, seorang ahli bedah akan mengalirkan abses dengan menempatkan tabung melalui dinding perut Anda. Tabung dibiarkan di tempat selama 2 minggu, dan Anda diberikan antibiotik untuk membersihkan infeksi.
Siapa yang berisiko terkena radang usus buntu?
Dilansir Cleveland Clinic, radang usus buntu adalah penyebab paling umum operasi perut pada anak-anak. Sekitar 4 dari setiap 1.000 anak di bawah usia 14 akan menjalani operasi untuk mengangkat usus buntu mereka.
Apendisitis jarang terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun, dan sebagian besar terjadi pada orang berusia antara 15 dan 30 tahun. Usus buntu lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.
Cara mencegah usus buntu terkena radang
Tidak ada cara khusus untuk mencegah radang usus buntu. Namun, radang usus buntu jarang terjadi pada orang yang makan makanan tinggi serat, seperti sayuran segar dan buah-buahan.
Jika Anda berpikir bahwa Anda mungkin menderita radang usus buntu, segera hubungi dokter Anda sehingga ia dapat memeriksa kondisi Anda dan meresepkan perawatan yang tepat, untuk mencegah penyakit bertambah parah.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca juga:
Gejala Usus Buntu pada Anak yang Harus Diwaspadai
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.