Kelahiran prematur atau kelahiran kurang bulan merupakan kondisi yang sangat tidak diinginkan oleh setiap ibu hamil, karena bisa memicu gangguan kesehatan yang serius pada bayi. Untuk mengantisipasi kondisi ini, maka ibu hamil harus mengetahui apa saja tanda kelahiran prematur.
Dari seluruh kehamilan, sekitar 12% di antaranya mengalami kelahiran prematur, yang mana terjadi sebelum minggu ke 37 kehamilan. Kelahiran prematur dapat terjadi akibat kontraksi uterus yang menyebabkan serviks terbuka lebih awal dari seharusnya.
Tanda kelahiran prematur yang harus ibu hamil ketahui
Penting bagi ibu hamil untuk mengetahui tanda kelahiran prematur. Apabila ibu hamil memiliki satu gejala atau tanda kelahiran prematur, maka ia bisa langsung menghubungi dokter atau layanan kesehatan untuk mendapatkan tindakan yang sesuai.
Dilansir dari situs WebMD, ada beberapa tanda kelahiran prematur yang harus ibu hamil perhatikan. Berikut inilah tanda-tandanya.
- Sakit punggung, biasanya pada bagian punggung bawah. Rasa sakit ini bisa terjadi secara konstan atau bahkan datang dan pergi.
- Kontraksi setiap 10 menit atau justru lebih sering.
- Kram pada perut bagian bawah atau kram seperti menstruasi. Kondisi ini lebih mungkin terasa seperti kembung yang disertai dengan diare.
- Keluarnya cairan dari vagina.
- Gejala seperti flu, di antaranya mual, muntah, diare. Segera hubungi dokter meskipun kondisi ini terasa ringan.
- Peningkatan keputihan.
- Perdarahan vagina, termasuk perdarahan ringan.
Kelahiran prematur memang dianggap mengerikan bagi ibu hamil, tapi Bunda jangan khawatir dahulu. Pasalnya, kelahiran prematur dapat dicegah.
Pencegahan kelahiran prematur
Dilansir dari situs Mayo Clinic, berikut inilah cara pencegahan kelahiran prematur yang bisa dilakukan. Simak ya, Bun.
1. Melakukan perawatan prenatal secara teratur
Hal ini dapat membantu ibu hamil untuk terus memantau bagaimana kondisi kehamilannya. Tujuannya tentu saja agar kesehatan ibu hamil dan janin tetap terjaga dan terawasi oleh dokter.
2. Beri tahu pada dokter tentang gejala yang mengkhawatirkan
Apabila ibu hamil memiliki riwayat persalinan prematur sebelumnya atau ada tanda kelahiran prematur, maka harus katakan pada dokter. Kondisi itu pun memungkinkan ibu hamil harus lebih sering melakukan cek kehamilan.
3. Konsumsi makanan sehat
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menu makan dengan tinggi lemak tak jenuh ganda (PUFA) dapat meminimalisasi terjadinya kelahiran prematur. PUFA ditemukan dalam kacang-kacangan, biji-bijian, ikan dan minyak biji.
Artikel terkait: 5 Makanan penguat kandungan yang wajib diketahui ibu hamil
4. Hindari zat-zat yang berisiko
Ibu hamil dilarang merokok, karena bisa mengganggu kesehatan ibu hamil dan janin, serta memicu kelahiran prematur. Konsumsi obat-obatan terlarang juga harus dihindari ibu hamil.
5. Mempertimbangkan jarak kehamilan
Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kehamilan yang berjarak kurang dari 6 bulan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur. Untuk itu, lebih baik konsultasi terlebih dahulu pada dokter jika ingin merencanakan kehamilan berikutnya.
6. Kelola kondisi kronis
Beberapa kondisi tertentu seperti diabetes dan tekanan darah tinggi bisa meningkatkan risiko persalinan prematur. Maka dari itu, ibu hamil harus sering konsultasi dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan untuk mencegah kondisi kronis tersebut.
***
Bun, itulah tanda kelahiran prematur dan cara mencegahnya yang dapat dilakukan. Semoga bermanfaat.
Baca juga :
Gejala Melahirkan Bayi Prematur yang Perlu Diketahui Setiap Ibu Hamil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.