Masa pandemi memang cukup berat untuk dilalui. Ada banyak hal yang terhambat. Namun sebagai orang tua, Parents sebaiknya memastikan tumbuh kembang anak yang sesuai dengan usia si kecil. Perhatikan apakah anak sudah mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang normal atau agak lebih terlambat dibandingkan yang seharusnya.
Memastikan Tumbuh Kembang Anak Sesuai Usia
Di masa pandemi, Parents mungkin lebih banyak beraktivitas di rumah, entah melakukan WFH (work from home) atau full mengurus rumah tangga. Inilah saat terbaik untuk memberikan stimulasi bagi tumbuh kembang anak. Kita bisa memancing anak untuk lebih aktif dan mengetahui minat bakat anak.
Ada beberapa tantangan yang sering dialami oleh Parents selama masa pandemi. Hal yang banyak dialami yaitu mengelola energi karena anak di rumah saja. Selanjutnya adalah mengelola waktu. Banyak ibu yang multitasking karena harus bekerja sambil mengurus anak. Multitasking membuat kelelahan dan menguras banyak energi.
Menurut Psikolog Pritta Tyas Mangestuti dalam acara Talk & Play yang diselenggarakan oleh Wyeth Nutrition pada tanggal 7 Juli 2021, ada beberapa cara mengelola tantangan orang tua selama masa pandemi, antara lain:
- Pastikan tidak multitasking meskipun repot. Siapkan block time/waktu istimewa untuk anak-anak. Lakukan sentuhan fisik dan berikan perhatian kepada anak. Pastikan terbentuk koneksi dengan anak.
- Luangkan waktu secara konsisten untuk mempelajari tumbuh kembang si anak. Khususnya mileston anak. Misalnya berapa usia anak dan berapa kosa kata yang seharusnya dikuasai olehnya setiap hari. Lakukan pengamatan tentang bakat/minat anak.
- Sampaikan rutinitas kepada si kecil dan libatkan si kecil dalam aktivitas kita. Misalnya Bunda sedang work from home. Kasih tahu si kecil apa yang Bunda lakukan selama hari ini. Ini akan melatih motorik halus anak.
Peran Parents dalam Stimulasi Anak, Membangun Hubungan yang Responsif
Parents harus peka terhadap apa yang jadi kebutuhan si kecil. Misalnya anak tidak bisa diam maka ia butuh gerak/ruang untuk gerak. Soulisnya, buatlah ruang untuk anak bergerak.
Lalu cobalah untuk mendengarkan anak. Ketika si kecil bercerita tentang apa yang mereka lakukan maka dengarkan saja. Jangan buru-buru dipotong, ya, Parents karena anak juga perlu didengarkan. Selain itu, orang tua juga perlu menghargai keterampilan anak. Berikan pujian kepada si kecil mengenai pencapaian yang ia lakukan, sekecil apa pun itu.
Sekalipun terkesan sepele, tetapi hubungan responsif bisa membantu tumbuh kembang anak. Koneksi anak dan orang tua yang kuat membantu anak untuk belajar di kemudian hari.
Perlu diingat, jika Parents membuat aturan, sebaiknya jangan terlalu sering diganti. Ini akan membentuk rutinitas dan stabilitas yang konsisten.
Ayah juga harus terlibat dalam pengasuhan dan stimulasi tumbuh kembang anak. Selain memantau perkembangan, pertumbuhan juga harus tetap dipantau. Mengukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala secara teratur. Pertumbuhan anak seharusnya membentuk kurva meningkat.
Sementara untuk perkembangan dan fungsi maturasi dalam tubuh anak. Ada motorik (gerak halus), personal sosial kemandirian, dan penguasaan kosakata. Bisa dilihat apakah milestone perkembangannya sudah sesuai dengan standar.
Menurut dr. Bernie, Sp. A (K) dalam dalam kesempatan yang sama, sudah banyak milestone yang terstandarisasi. Usia 1 tahun dan 2 tahun tentu berbeda. Dari sini bisa dilihat apakah perkembangan anak sudah normal atau justru mengalami keterlambatan.
Bagaimana agar Lebih Peka terhadap Tumbuh Kembang Anak Ketika Parents WFH?
Bisa dilihat dari angka berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala. Pemantauan perkembangan dan pertumbuhan sesuai dengan milestone atau tidak. Selama WFH, selalu pantau perkembangan dan pertumbuhan anak. Jika terlalu jauh, maka segera konsultasi dengan dokter. Stimulasi dan nutrisi yang baik akan hasilkan tumbuh kembang yang optimal.
Sekalipun WFH, orang tua tidak perlu khawatir karena ada banyak milestone yang bisa kita cari atau googling. Misalnya anak usia 2 tahun, kemampuan apa saja yang seharusnya sudah ada pada anak. Ketika anak usia 3 tahun, anak sudah mengerti apa saja nama benda yang ada di sekelilingnya. Dari ucapan anak, apa saja kosakata yang dikuasai.
Yang paling mudah untuk memastikan tumbuh kembang anak sesuai usia adalah menggunakan buku KIA yang dibuat oleh kementerian kesehatan RI. Di dalamnya sudah ada kemampuan apa saja yang seharusnya dikuasai oleh anak sesuai dengan usianya. Buku ini paling mudah didapatkan karena sudah ada di setiap posyandu.
Baca juga:
Waktu Tak Bisa Kembali, Maksimalkan Tumbuh Kembang Anak pada Masa Golden Age
Tumbuh Kembang Anak : 8 Konsep Diri Untuk Membangun Karakter Positif Anak
Cara Stimulasi 5 Aspek Tumbuh Kembang Anak Agar Optimal Menurut Psikolog Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.