Masturbasi DDD challenge sedang ramai diperbincangkan di berbagai media sosial seperti Instagram, Twitter, YouTube, dan terutama TikTok. Challenge atau tantangan memang kerap dibuat untuk meramaikan media sosial. Namun, tantangan kali ini sangat berbahaya dan tidak semestinya diikuti.
DDD adalah singkatan dari “Destroy Dick December” yang kaitannya dengan aktivitas seksual. Tantangan tersebut meminta pesertanya untuk melakukan masturbasi di bulan Desember sesuai dengan pola dan waktu tertentu.
Masturbasi merupakan salah satu kegiatan seksual yang dilakukan dengan memuaskan diri sendiri. Caranya dengan merangsang alat kelamin dengan menggunakan tangan maupun dengan bantuan alat.
DDD challenge meminta pesertanya untuk maturbasi berkali-kali dalam sehari. Hal tersebut berpotensi dapat mencederai penis. Berikut penjelasannya!
Apa Itu “Destroy Dick December” (DDD) yang Viral?
Sumber: Unsplash
Memasuki bulan Desember, viral tantangan berbau seksual Destroy Dick December (DDD). Sebelumnya ramai juga tantangan No Nut November (NNN) yang mengajak khalayak untuk menahan atau menghindari seks selama bulan November.
Melansir Metro UK, DDD merupakan kebalikan dari NNN yang mengajak warganet untuk melampiaskan hasrat seksnya lewat masturbasi. Tantangan ini sebenarnya bukan hal baru karena pernah muncul pada 2018 silam. Pada challenge tersebut diminta untuk melakukan masturbasi selama sebulan penuh.
Tantangan ini juga meminta para pesertanya melakukan masturbasi setiap hari dan frekuensinya disesuaikan dengan dengan jumlah tanggal. Misal, tanggal 1 berarti masturbasi 1 kali dalam sehari, tanggal 2 melakukan masturbasi 2 kali sehari, dan seterusnya, hingga tanggal 30 yang berarti harus melakukan hingga 30 kali masturbasi dalam sehari.
DDD ditengarai muncul untuk mengimbangi NNN pada bulan sebelumnya yang mengekang hasrat seks. Tantangan ini sama sekali tidak memiliki faedah karena dapat membahayakan penis.
Artikel Terkait: Hati-hati, ini 5 dampak jika sering masturbasi, nomor 5 paling mengerikan
Bahaya Masturbasi DDD bagi Kesehatan Penis
Sumber: Unsplash
Melansir Medical News Today, frekuensi masturbasi yang termasuk sering pada laki-laki berusia 20 tahunan adalah dua hingga tujuh kali per minggu. Dalam DDD challenge, laki-laki diminta untuk melakukannya belasan hingga puluhan kali sehari. Hal tersebut berlebihan dan berpotensi membahayakan.
Pada dasarnya masturbasi tidak berbahaya. Beberapa orang mungkin mengalami kulit lecet atau nyeri jika terlalu kasar, tetapi biasanya akan sembuh dalam beberapa hari.
Jika laki-laki sering melakukan masturbasi dalam waktu singkat, berpotensi mengalami sedikit pembengkakan pada penis. Pembengkakan ini biasanya hilang dalam beberapa hari. Selain itu, ada beberapa efek samping lain, yakni sebagai berikut.
1. Sensitivitas Seksual Menurun
Sumber: Unsplash
Pola masturbasi yang agresif seperti mencengkeram terlalu kuat penis dapat menurunkan sensitivitasnya. Laki-laki mungkin tidak menikmati lagi aktivitas seksualnya bersama pasangan karena tidak dapat merasakan rangsangan yang menggairahkan lagi pada penisnya.
Kondisi ini dapat diatasi dengan melakukan stimulasi seksual seperti menggunakan vibrator. Cara tersebut dapat meningkatkan gairah dan fungsi seksual secara keseluruhan baik pada pria maupun wanita.
Artikel Terkait: Apakah masturbasi memiliki manfaat kesehatan? ini penjelasannya!
2. Masturbasi DDD Dapat Meningkatkan Risiko Kanker Prostat
Sering masturbasi pada pria muda dikaitkan dengan risiko kanker prostat dini yang lebih tinggi. Tingginya kadar hormon seks pria, atau androgen, dapat meningkatkan risiko pria terkena kanker prostat.
Melansir WebMd, sebuah studi tahun 2008 menemukan bahwa aktivitas seksual yang sering selama pria berusia 20-an dan 30-an meningkatkan risiko kanker prostat, terutama jika melakukan masturbasi secara teratur.
3. Menyebabkan Kecanduan
Sumber: Unsplash
Pada beberapa kasus, masturbasi membuat orang kecanduan untuk terus-menerus melakukannya. Hal tersebut mungkin akan mengganggu kehidupan sehari-hari.
Beberapa tanda kecanduan masturbasi bila sudah muncul masalah sebagai berikut:
- Menyebabkan mereka bolos kerja, sekolah, atau acara sosial penting
- Mengganggu fungsi sehari-hari seseorang
- Memengaruhi tanggung jawab dan hubungan mereka
- Menjadikan masturbasi sebagai pelarian dari masalah hubungan atau pengganti pengalaman kehidupan nyata
Segera berkonsultasi dengan psikologi atau dokter ahli untuk menyembuhkan atau mengurangi kecanduan yang dialami.
Artikel Terkait: Masturbasi Sehat Bikin Imun Tubuh Meningkat? Ini Penjelasannya
4. Masturbasi DDD Dapat Menyebabkan Edema
Sumber: Unsplash
Edema merupakan kondisi jaringan tubuh yang membengkak karena penumpukan cairan. Kondisi tersebut terjadi di berbagai bagian tubuh termasuk penis. Keseringan masturbasi bisa membuat penis membengkak.
Edema pada penis disebabkan oleh cedera, infeksi, virus, maupun bakteri. Saat melakukan DDD challenge seseorang bisa saja melukai penisnya akibat gesekan yang terlalu kuat.
Nah, itulah penjelasan terkait masturbasi DDD yang ternyata membahayakan. Ingat jangan mudah mengikuti tren di media sosial apalagi yang tidak bermanfaat dan bisa membahayakan.
Baca Juga:
Bahaya Masturbasi saat Hamil, Hati-Hati!
Benarkah masturbasi menyebabkan jerawat? Ini jawaban pakar
Masturbasi saat puasa apakah bisa membatalkan shaum? Ini penjelasannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.