Ada begitu banyak kesalahpahaman tentang masturbasi. Salah satunya tentang masturbasi menyebabkan jerawat. Lantas benarkah hal itu? Berikut ini penjelasannya untuk Anda.
Masturbasi menyebabkan jerawat, benarkah?
Masturbasi dan jerawat memang memang berhubungan dengan perubahan hormon.
Perubahan hormon yang terjadi selama masa pubertas dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak minyak dan berkontribusi membuat jerawat berkembang biak. Di sisi lain, perubahan hormon selama masa pubertas juga membuat banyak orang melakukan masrtubasi.
Karena jerawat dan masturbasi cenderung terjadi sekitar waktu yang sama, ini membuat banya orang berpikir bahwa masturbasi menyebabkan jerawat. Namun kini Bunda tidak perlu khawatir lagi karena ini adalah mitos.
Dilansir dari Medical News Today, tingkat testosteron meningkat selama masturbasi dan kembali normal setelah ejakulasi. Jadi efeknya hanya bersifat sementara dan tidak memiliki implikasi kesehatan jangka panjang.
Sebuah studi mengamati perubahan hormon setelah masturbasi. Temuan menunjukkan bahwa setiap perubahan hormon setelah masturbasi bersifat sementara dan minimal. Namun, ini hanya melihat efek jangka pendek.
Selain itu, Tsippora Shainhouse MD, seorang dokter kulit, menegaskan bahwa sebenarnya tidak ada hubungan antara masturbasi hingga bisa menyebabkan jerawat.
Hal ini mungkin terjadi karena hormon reproduksi, khususnya hormon testosteron dan progesteron yang meningkatkan produksi sehingga menyebabkan jerawat.
Masturbasi menyebabkan jerawat hanya mitos, ini penyebab utama jerawat muncul
Jerawat adalah masalah kulit yang terjadi ketika folikel rambut atau tempat tumbuhnya rambut tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati. Ini ditandai dengan benjolan berwarna merah yang kadangkala diikuti dengan rasa sakit dan pusing.
Jerawat dapat berkembang di bagian tubuh mana saja. Namun ini paling umum muncul di:
Jerawat dapat dialami oleh siapa saja dan pada usia berapa saja. Pada beberapa orang, jerawat muncul dan banyak terjadi ketika dia sedang berada di masa pubertas.
Ini biasanya muncul karena perubahan hormon, penggunaan kosmetik, kebersihan yang buruk dan kurang terjaga, genetika, juga penggunaan obat-obatan tertentu.
Perawatan jerawat
Ada banyak pilhan perawatan yang berbeda untuk mengatasi jerawat. Perawatan yang tepat akan bergantung pada tingkat keparahan dan kondisinya.
Dalam kasus yang ringan, jerawat dapat diatasi dengan produk obat bebas yang mengandung bahan aktif seperti benzoil peroksida dan asam salisilat.
Bila kasus jerawat sudah cukup parah dan tidak ada perbaikan dalam jangka waktu 4 hingga 6 minggu. Maka sebaiknya konsultasikan hal tersebut pada dokter kulit yang terpercaya. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan diangnosis dan penanganan yang tepat.
Menurut dr. Nadra Septiadi Dizon dalam laman Alodokter, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk perawatan kulit wajah terkait jerawat:
1. Jaga kebersihan kulit wajah
Cobalah mencuci muka 2-3 kali perhari. Bunda tidak perlu menggunakan sabun pencuci muka disetiap kali mencuci muka, karena penggunaan sabun cuci muka yang terlalu sering justru dapat menyebabkan kulit wajah menjadi terlalu kering, mudah teriritasi, dan menambah keluhan.
Tindakan yang paling baik dilakukan ialah mencuci muka dengan sabun pencuci muka pada malam hari untuk memastikan wajah bersih sebelum tidur. Adapun pada pagi, siang, atau sore sebaiknya hanya mencuci muka dengan air biasa.
Pilihlah sabun wajah yang memiliki pH normal (seimbang) yang biasanya dapat dibaca dikemasan. Untuk muka berminyak gunakan sabun yang cocok untuk kulit berminyak.
Jika pada siang hari wajah dirasa terlalu berminyak maka cucilah muka dengan sabun pencuci muka.
Artikel terkait: 5 Sabun Cuci Muka untuk Ibu Hamil Rekomendasi di 2022, Aman dan Membersihkan!
2. Hindari sementara waktu makanan pedas dan makanan berlemak
Beberapa penelitian telah melaporkan hubungan antara konsumsi makanan-makanan pedas dan berminyak dengan kondisi kulit wajah.
3. Jangan menggunakan obat jerawat tanpa berkonsultasi dengan dokter
Setiap kondisi kulit dan jenis jerawat berbeda-beda. Obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan kondisi kulit berjerawat biasanya tergolong obat keras.
Sebagian besar obat-obatan hanya dapat digunakan saran dari dokter yang telah mempertimbangkan efek baik-buruk obat. Untuk itu, jangan menggunakan obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
4. Konsumsi cairan yang cukup untuk menjaga kelembapan kulit
Kulit yang lembab adalah awal dari kulit yang sehat. Bila Bunda ingin mendapatkan kulit yang lembab, maka sebaiknya konsumsi buah-buahan dan sayur karena memiliki vitami alami yang dapat memperbaiki kondisi kulit.
Bunda bisa memilih jeruk, wortel, jambu biji, mangga, dan sayur-sayuran hijau sebagai sumber alami yang baik.
5. Hindari paparan matahari terlalu lama atau terlalu sering ke kulit wajah
Sebisa mungkin gunakanlah payung atau topi ketika berjalan di siang hari untuk menghalangi efek buruk dari sinar matahari. Ini dapat menimbulkan iritasi, kering, dan penghitaman. Dengan begitu, kulit wajah pun bisa terhindar dari jerawat atau kekusaman.
6. Hindari dan atasi stres
Ketidakseimbangan hormon saat stres dapat menimbulkan jerawat. Sebisa mungkin hindari stres dan segera atasi stres Anda.
7. Istirahat yang cukup
Cukup banyak penelitian yang menunjukan tentang efek positif istirahat yang cukup pada kesehatan badan dan kecantikan kulit. Ini bisa menjadi salah satu cara alami mencegah dan mengatasi masalah jerawat.
8. Minimalisir kontak tangan dengan wajah
Jangan terlalu sering memegang kulit muka tanpa sebelumnya mencuci tangan. Tangan yang kotor dapat menyebabkan dan memperparah masalah jerawat.
***
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga
Amankah Pakai Obat Jerawat saat Menyusui? Berikut Penjelasannya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.