Berbagai penelitian telah membuktikan manfaat anak aktif olahraga sejak dini yang akan dirasakannya saat ia dewasa kelak. Salah satunya adalah sebuah studi di tahun 2014 yaang meneliti para veteran Perang Dunia II.
Para peneliti menemukan bahwa hal terkuat yang bisa memprediksi kesejahteraan hidup di masa tua adalah apakah orang tersebut melakukan olahraga saat masih duduk di bangku sekolah. Mereka juga mencatat bahwa para subjek studi ini jarang mengunjungi dokter untuk masalah kesehatan apa pun.
Artikel terkait: Parents, lakukan langkah ini untuk dukung bakat olahraga anak
Manfaat anak aktif olahraga sejak dini
Dari studi ini disimpulkan setidaknya 3 manfaat anak aktif olahraga sejak dini bagi dirinya saat dewasa.
1. Lebih terbuka pada pengalaman baru
Para peneliti sebenarnya ingin mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian orang yang punya kebiasaan olahraga yang membuatnya tetap sehat dan bugar sepanjang hidup. Ilmuwan mengikuti 712 veteran PD II yang masih terlihat sehat seperti anak muda, dan meninjau kondisi mereka 50 tahun kemudian saat para veteran tersebut rata-rata berusia 78 tahun.
Hasilnya, mereka yang aktif olahraga sejak dini ternyata lebih terbuka terhadap pengalaman baru. Mereka selalu ingin mencoba hal-hal baru seperti seorang petualang, termasuk tetap aktif berolahraga dan menjaga kebugaran di usia 75 tahun.
2. Meningkatkan kecenderungan tetap aktif berolahraga sepanjang hidup
Theodore Garland, Jr, seorang profesor biologi di Universitas California bersama beberapa koleganya melakukan penelitian terhadap tikus. Penelitian ini dilakukan ntuk mengidentifikasi manfaat anak aktif olahraga sejak dini dengan kecenderungan berolahraga di masa dewasa.
Studi yang dilakukan pada Juni 2015 ini dipublikasikan secara daring di Jurnal Physiology & Behavior. Tujuan utama studi ini ialah untuk mengevaluasi manfaat aktif olahraga sejak dini dengan aktivitas fisik di usia dewasa.
Berdasarkan hasil penelitian ini, Garland menyatakan ada implikasi yang penting pada pendidikan fisik di usia SD dan SMP. Dalam pernyataannya ke media, Garland mengungkapkan:
Jika anak olahraga rutin selama masa sekolah, maka dia akan memiliki kecenderungan untuk berolahraga saat dewasa. Yang bisa memberikan manfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
Penelitian kami menyatakan, manfaat anak aktif olahraga sejak dini hanya bisa memiliki dampak positif jika terus dijaga rutinitasnya.
3. Memiliki riwayat kesehatan yang baik
Anak yang aktif olahraga sejak dini akan memiliki kebiasaan baik untuk menjaga kebugaran tubuhnya. Dan bisa dipastikan, ia akan memiliki riwayat kesehatan yang baik dibanding anak yang jarang olahraga.
Nah, Parents, setelah tahu manfaat aktif olahraga sejak dini, yuk dorong anak untuk rajin berolahraga. Parents juga bisa memberikan teladan dengan menjadwalkan olahraga bersama keluarga setiap akhir pekan sehingga semua anggota keluarga bisa mendapatkan manfaat olahraga.
Jenis olahraga untuk anak berdasarkan usianya
Setelah mengetahui manfaat olahraga untuk anak, berikut ini adalah contoh olahraga yang dapat dilakukan oleh si kecil berdasarkan usianya.
Usia 2 sampai 5 tahun
Balita dan anak-anak prasekolah mulai menguasai gerakan dasar, tapi mereka terlalu muda jika terlalu banyak melakukan olahraga yang terorganisir. Oleh karena itu, untuk anak-anak dalam kelompok usia ini, jenis olahraga yang cocok untuknya adalah:
- Lari
- Melompat
- Melempar dan menangkap
- Renang
- Bersepeda atau mengendarai sepeda roda tiga
- Memanjat
Usia 6 hingga 9 tahun
Sementara untuk anak-anak usia ini, karena sudah bertambah besar dan beberapa aspeknya sudah baik, seperti penglihatan, rentang perhatian, koordinasi dan keterampilan motorik, maka jenis olahraganya pun meningkat. Mereka dapat melakukan olahraga dengan adanya pemberian arahan, seperti:
- Softball dan baseball
- Sepak bola
- Olahraga senam
- Tenis
- Seni bela diri
- Lari
- Renang
- Tarian
- Lompat tali
- Sepatu roda
- Memanjat
- Ski
Usia 10 sampai 12 tahun
Pada usia ini, sebagian besar anak memiliki visi yang matang dan kemampuan untuk memahami dan mengingat strategi olahraga. Mereka biasanya siap untuk mengambil olahraga keterampilan yang kompleks, seperti sepak bola, bola basket, hoki, dan bola voli.
Walau demikian, perlu diingat bahwa lonjakan pertumbuhan yang disebabkan oleh pubertas untuk sementara waktu dapat memengaruhi koordinasi dan keseimbangan anak. Lalu, apapun olahraga yang diikuti anak, pastikan ia memiliki dasar teknik dan gerakan yang tepat.
Tak luput, gunakanlah jasa pelatih untuk membantu si kecil menggeluti olahraga yang diinginkannya.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
5 Olahraga untuk Anak Ini Bermanfaat bagi Tumbuh Kembangnya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.