Ada banyak cara menaikkan trombosit, salah satunya dengan mengonsumsi makanan penambah trombosit.
Trombosit merupakan sel darah tidak berwarna yang berperan membantu pembekuan darah, di mana penggumpalan akan terjadi lalu membentuk sumbatan pada luka yang terjadi pada pembuluh darah.
Kadar trombosit yang rendah, atau dalam dunia medis disebut Thrombocytopenia sebaiknya tidak diremehkan karena dapat memengaruhi siapa saja, termasuk anak-anak.
Itulah sebabnya Anda perlu mengonsumsi makanan penambah trombosit berikut ini.
Artikel terkait: Trombosit Rendah pada Ibu Hamil: Penyebab, Risiko dan Pengobatannya
Berapakah Kadar Trombosit Normal?
Dengan letaknya yang mengalir di dalam tubuh, dibutuhkan pemeriksaan laboratorium untuk dapat memastikan bahwa kadar trombosit Anda sesuai dengan kadar yang seharusnya.
Idealnya, trombosit yang normal berada pada rentang 140.000-450.000 per mikroliter (μl) darah.
Pada wanita, angka ini bervariasi selama siklus menstruasi dan trimester akhir kehamilan.
Risiko seperti perdarahan bisa saja terjadi apalagi jika jumlah trombosit kurang dari 80.000-100.000 per mikroliter (μl) darah.
Berikut risiko lain yang sebaiknya diwaspadai:
- 20.000-50.000 per (μl) darah: risiko perdarahan akan lebih tinggi jika mengalami luka
- <20.000 per (μl) : Terjadi perdarahan walaupun tidak ada luka
- Di bawah 10.000 per (μl): Perdarahan spontan bisa terjadi kapan saja dan dapat menyebabkan kematian
Artikel terkait: Cara Menaikkan Trombosit pada Anak, Parents Perlu Tahu!
Ciri-ciri Trombosit Rendah
Thrombocytopenia baru disadari umumnya saat seseorang mengalami penyakit demam berdarah, di mana kadar trombosit menjadi tolak ukur utama yang diperhatikan.
Namun, ada beberapa ciri yang bisa terlihat jika trombosit dalam tubuh Anda rendah:
- Mudah sekali memar berlebihan
- Adanya perdarahan superfisial, suatu kondisi dimana muncul ruam berwarna ungu kemerahan di anggota tubuh tertentu. Biasanya muncul di kaki bagian bawah
- Muncul darah yang berkelanjutan saat mengalami luka terbuka
- Perdarahan di gusi atau hidung
- Timbul darah di urine atau feses Anda
- Aliran darah tidak biasanya saat sedang menstruasi
- Mudah lelah
- Ukuran limpa membesar
- Penyakit kuning
Artikel terkait: Kenali Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD) Agar Anak-anak Terhindar Darinya
Makanan Penambah Trombosit
Beragam vitamin dan mineral dari asupan makanan tertentu dapat membantu menaikkan kadar trombosit di dalam tubuh, berikut makanan yang direkomendasikan:
Makanan Kaya Asam Folat
Asam folat merupakan vitamin esensial yang penting untuk menjaga sel darah tetap sehat.
Berdasarkan National Institutes of Health, orang dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi 400 mg folat harian dan 600 mg untuk wanita yang sedang hamil.
Kandungan asam folat bisa didapat dari sayuran berdaun hijau seperti bayam, hati sapi, kacang polong hitam, sereal dan produk susu, nasi serta ragi.
Makanan Tinggi Vitamin B12
Defisiensi vitamin B12 di dalam tubuh turut berkontribusi menyebabkan trombosit menurun, karenanya pastikan Bunda mencukupi kebutuhan vitamin harian satu ini.
Perlu diketahui orang berusia 14 tahun hingga dewasa membutuhkan 2,4 mg vitamin B12 harian, berbeda dengan ibu hamil dan menyusui yang membutuhkan hingga 2,8 mg setiap harinya.
Cukupi kebutuhannya dengan rutin mengonsumsi daging dan hati sapi, telur, ikan berlemak seperti salmon dan tuna, sereal, produk susu alternatif seperti susu almond atau kedelai.
Makanan Mengandung Vitamin C
Bun, vitamin C juga memainkan peran penting dalam menyokong fungsi imunitas tubuh.
Selain itu vitamin C juga membantu trombosit bisa bekerja dengan baik meningkatkan kemampuan tubuh menyerap zat besi.
Beberapa jenis pangan yang kaya vitamin C antara lain brokoli, kecambah, buah bercita rasa asam seperti jeruk dan jeruk bali, kiwi, paprika merah dan hijau serta stroberi.
Agar tidak bosan, cobalah untuk mengombinasikan sayuran dan buah-buahan dalam hidangan salad yang menyegarkan.
Memakan makanan kaya vitamin C dalam kondisi mentah lebih disarankan agar kandungan vitaminnya tidak hilang.
Makanan Mengandung Vitamin D
Berdasarkan Platelet Disorder Support Association, vitamin D memiliki fungsi vital dalam mendukung kinerja sel sumsum tulang untuk memproduksi trombosit dan sel darah lainnya.
Pastikan Anda mengonsumsi 15 mg vitamin D setiap harinya. Di smaping paparan sinar matahari, makanan berikut menjadi sumber potensial vitamin D yang dibutuhkan:
- Kuning telur
- Ikan berlemak seperti salmon, tuna dan makarel
- Minyak hati ikan
- Susu dan yoghurt yang terfortifikasi
- Sereal
- Jus buah
- Produk susu terfortifikasi seperti susu kedelai
- Jamur
Makanan dengan Vitamin K
Idealnya, orang dewasa membutuhkan 120 mg vitamin K harian dan 90 mg untuk wanita. Lantas, apa saja makanan kaya vitamin K yang sebaiknya rutin dikonsumsi?
Sayuran berdaun hijau gelap, brokoli, kacang kedelai dan labu merupakan contoh makanan yang kaya akan vitamin satu ini.
Pastikan kecukupan vitamin K Anda terpenuhi ya, Parents!
Di luar itu, zat besi juga berperan vital dalam menjaga kadar trombosit tetap terjaga. Kekurangan zat besi akan membuat kesehatan darah terancam.
Idealnya; pria dan wanita berusia di atas 50 tahun membutuhkan 8 mg zat besi setiap hari, 18 mg zat besi untuk wanita dewasa dan 27 mg zat besi harian selama kehamilan.
Kebutuhan zat besi bisa didapat dari tiram, hati sapi, sereal terfortifikasi, kacang merah, cokelat hitam, kacang-kacangan dan tofu.
***
Nah Parents, mudah bukan untuk memastikan kesehatan trombosit terjaga!
Baca juga:
Waspada Penularan DBD pada Anak Saat Mudik, Cek Gejala hingga Cara Mencegahnya!
12 Jenis Kelainan Darah yang Paling Sering Ditemui, Cek Gejalanya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.