Plant based food atau makanan berbasis nabati menjadi salah satu solusi untuk membantu masyarakat menjadi lebih sehat. Gerakan ini bisa dikatakan bermanfaat karena sebagian besar penyakit tidak menular salah satunya disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, termasuk konsumsi gula, garam dan lemak yang berlebih.
World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa penyakit tidak menular menyebabkan 41 juta kematian setiap tahunnya, menyumbang 71% dari total kematian per tahun di dunia. Data juga menyebutkan 66% penyebab kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular.
Hal inilah yang mendorong Nutrifood Research Center (NRC) melalui program NRC Fellowship 2022 ingin mendorong para peneliti muda untuk menemukan inovasi dalam bidang plant-based food.
Artikel Terkait: Mengenal Plant Based Food, Jadi Tren Gaya Hidup Sehat Terkini
Makanan berbasis nabati (plant-based) memang tengah menjadi tren dalam menggalakkan hidup sehat. Menurut Harvard Health Publishing, makanan nabati merupakan pola makan yang berfokus pada makanan yang berasal dari tumbuhan. Dalam hal ini tidak hanya buah-buahan dan sayuran, tetapi juga kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak yang berasal dari tumbuhan.
Orang yang melakukan pola makan plant based bukan berarti benar-benar menghindari produk hewani. Namun, secara proporsional lebih banyak mengonsumsi dari sumber nabati. Segala macam makanan olahan yang bersumber dari nabati juga termasuk dalam plant based food.
Artikel Terkait: Kaya Nutrisi, Ini 8 Manfaat Kacang Lentil untuk Kesehatan Keluarga
Tubuh perlu asupan makanan agar setiap organ di dalamnya bisa berfungsi dengan baik. Vitamin, protein, karbohidrat, lemak, dan nutrisi lain diperlukan tubuh untuk beregenerasi dan bermetabolisme.
Nutrisi tersebut ternyata bisa dipenuhi dari produk-produk nabati. Makanan yang berasal dari tanaman dinilai lebih sehat karena mengandung lebih sedikit lemak.
Berdasarkan penilaian itu, saat ini mengonsumsi makanan yang berasal dari produk nabati sedang menjadi tren. Berikut sejumlah alasan mengapa harus mulai beralih ke makanan plant-based.
1. Makanan Berbasis Nabati Lebih Ramah Lingkungan
Dari segi lingkungan, produk nabati ternyata lebih ramah lingkungan dibanding produk hewani. Produk peternakan, seperti daging sapi, kambing, susu, dan keju membutuhkan lahan yang lebih luas.
Produk-produk hewani dinilai lebih banyak menghabiskan air dibanding produk nabati. Selain itu, emisi gas rumah kaca yang dihasilkan juga lebih tinggi.
“Makanan-makanan berbasis hewani memang menyumbang emisi gas rumah kaca yang lebih tinggi,” ujar Prof. Dr. Ir. Antonius Suwanto, M.Sc. dalam acara NCR Talk bertema “Peran Peneliti Muda dalam Membangun Indonesia yang Sehat dan Berkelanjutan” pada 6 Januari 2022.
Menurutnya, itulah yang membuat saat ini banyak negara-negara maju mulai menciptakan daging di laboratorium, misalnya Singapura yang berhasil menumbuhkan daging ayam di laboratorium.
2. Banyak Produk Inovasi yang Menarik
Saat ini telah banyak produk-produk olahan berbahan dasar protein nabati yang dikemas dengan lebih menarik. Misalnya daging sintetik yang tidak berasal dari produk peternakan, tetapi sebenarnya terbuat dari bahan yang berasal dari tumbuhan. Ada juga contoh lain sosis yang terbuat dari jamur dan jus jeruk yang diberi tambahan probiotik.
Artikel Terkait: Pentingnya Memulai Kebiasaan Baik, Sarapan Setiap Pagi bersama Anak
3. Makanan Tidak Hanya Enak dan Sehat, tetapi Berkelanjutan
Manusia tentu membutuhkan makanan sehat untuk keberlangsungan hidupnya. Di sisi lain, manusia juga menginginkan makanan yang enak. Selain kedua aspek tersebut, saai ini orang-orang juga perlu memperhatikan aspek proses dan keberlanjutan dari suatu makanan.
“Makanan juga harus memperhatikan prosesnya bagaimana sampai ke meja makan kita, bukan cuma sekadar enak dan sehat, apakah berkelanjutan, apakah ramah lingkungan,” ujar Guru Besar FMIPA Institut Pertanian Bogor itu.
4. Bernilai Gizi Tinggi
Makanan tentu harus mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Karbohidrat, protein, vitamin, hingga lemak bisa diperoleh dari sumber-sumber nabati maupun hewani. Namun, apakah benar makanan yang bersumber dari hewani bisa digantikan nutrisinya oleh makanan berbasis tanaman?
Prof. Dr. Ir. Antonius Suwanto, M.Sc mengungkapkan bahwa makanan yang berasal dari nabati juga bernilai gizi tinggi. Misalnya karbohidrat yang sebagian besar dari tumbuhan. Sumber protein memang lebih banyak dari hewan, tetapi ada tumbuhan yang juga menghasilkan protein, misalnya tempe.
Nah, itu dia berbagai alasan mengapa harus mulai beralih ke makanan yang bersumber dari produk nabati. Makanan sehat tetap enak, kok! Apalagi saat ini telah banyak inovasi dalam bidang plant-based food. Tertarik mencoba?
Baca Juga:
Amankah Melakukan Diet Vegetarian saat Hamil? Simak Faktanya di sini!
Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Antara Vegan dan Vegetarian
Tak Selamanya Sehat, Ini 13 Pola Makan Vegetarian yang Harus Diperhatikan