Kerap dianggap sama, nyatanya terdapat perbedaan vegan dan vegetarian yang penting untuk diketahui agar tidak salah kaprah.
Seperti diketahui, ada banyak cara yang dilakukan masyarakat untuk menjalani pola hidup sehat, seperti mengatur pola makan.
Bahkan, tidak sedikit masyarakat yang menjadi vegan atau vegetarian demi kesehatan tubuhnya terjaga.
Parents, pada dasarnya vegan dan vegetarian merupakan pola makan seseorang yang diatur melalui asupan yang masuk ke dalam tubuh.
Kendati ada persamaan, vegetarian dan vegan adalah dua hal yang berbeda. Berikut ulasannya!
Artikel Terkait: Apakah Gaya Hidup Vegetarian Baik untuk Anak? Berikut Pendapat Medis
Perbedaan Vegan dan Vegetarian
1. Definisi
Mengutip situs serba serbi makanan Food NDTV, vegetarian adalah seseorang yang tidak makan daging atau mengonsumsi segala jenis produk hewani.
Vegetarian tidak akan memakan segala jenis daging hewan.
Namun, mereka mengonsumsi produk susu seperti susu dan telur. Seseorang yang menjadi vegetarian lebih memilih untuk mengonsumsi banyak buah, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
Berbeda dengan vegetarian, vegan selangkah lebih maju. Seseorang yang menjadi vegan juga tidak memakan daging. Tak hanya daging, mereka juga tidak mengonsumsi produk hewani turunannya sebut saja telur atau produk susu olahan misalnya keju, yoghurt, mentega, dan lainnya.
Sekarang ini, vegan didefinisikan sebagai gaya hidup yang menghindari semua bentuk eksploitasi dan kekejaman pada hewan.
Terlepas dari definisi yang ada, banyak orang menganggap gaya hidup seperti ini adalah metode diet ketat.
Pasalnya, orang yang menganutnya menghindari makanan yang rendah lemak dan kolesterol dan harus berjuang memperoleh asupan zat gizi esensial lainnya seperti vitamin, mineral, serat, dan lainnya.
2. Tipe
Tak hanya definisi semata, nyatanya ada empat jenis vegetarian dilihat dari asupan yang dikonsumsi:
1. Lacto ovo vegetarian. Mengacu pada diet seseorang yang tidak makan daging, tetapi masih menerima susu dan telur;
2. Ovo vegetarian. Mereka yang hanya mengonsumsi telur sebagai produk susu tunggal atau memasukkan semua produk susu seperti susu, yoghurt, krim dan lainnya, tetapi menghindari sumber hewani lainnya
3. Demi vegetarian. Mereka yang mengonsumsi ikan, telur, dan produk susu lainnya tetapi tidak makan daging; dan
4. Semi vegetarian. Seseorang yang menerapkan vegetarian, tetapi masih mengonsumsi daging dalam jumlah terbatas.
Di samping kriteria di atas masih ada aliran vegetarian lain. Yaitu pescatarian atau orang yang tidak mengonsumsi daging dan unggas tetapi mau makan ikan.
Ada juga orang yang menjalani vegetarian namun hanya paruh waktu, golongan ini disebut flexitarian.
Berbicara mengenai vegan, gaya hidup ini juga dikategorikan ke dalam beberapa jenis, antara lain:
- Vegan etis. Menjadi vegan dengan populasi terbanyak di dunia, vegan etis sangat mengedepankan etika dibanding perut mereka. Dengan kata lain, mereka mencurahkan seluruh cinta dan perhatian terhadap hewan dan lingkungan. Tak hanya tidak mengonsumsi produk susu, golongan vegan etis menghindari penggunaan produk apapun yang terbuat dari kulit hewan;
- Vegan berbasis tumbuhan, yaitu mereka yang melanjutkan hidup hanya dengan produk nabati yang tumbuh dari tanah
- Vegan mentah. Yaitu mereka yang tidak memakan produk hewani apapun, utamanya yang dimasak di atas suhu 115′ Fahrenheit. Hal ini berlandaskan keyakinan bahwa makanan yang dimasak dengan cara demikian akan kehilangan nutrisi dan enzim bergizi secara menyeluruh
Benang merahnya ialah vegan sepenuhnya menjauhi segala hal yang dianggap bersentuhan dengan kesengsaraan hewan.
Berbeda dengan vegetarian yang hanya meminimalisir penyembelihan langsung dan masih bersedia makan produk hewani, asal hewan dalam kondisi manusiawi.
Vegan dan Vegetarian, Mana yang Lebih Sehat?
Berbicara mengenai pola hidup, terbersit dalam benak banyak orang: manakah yang lebih sehat di antara vegan dan vegetarian?
Faktanya, vegan dan vegetarian memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kedua gaya hidup ini positif karena mengharuskan pengikutnya lebih banyak mengonsumsi sayuran dan buah.
Merujuk laporan yang dipublikasikan oleh Academy of Nutrition and Dietetics serta beberapa ulasan ilmiah, menganut gaya hidup vegan maupun vegetarian adalah baik selama pola makan terencana dengan baik.
Baik vegetarian maupun vegan sama-sama mengedepankan prinsip mengurangi asupan nutrisi lebih rendah.
Namun, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa vegetarian cenderung mengonsumsi sedikit lebih banyak kalsium dan vitamin B12 dibanding vegan.
Untuk itu, vegetarian dan vegan sebaiknya memberikan perhatian serta strategi khusus untuk meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan.
Mengonsumsi suplemen difortifikasi patut menjadi pertimbangan demi memperoleh nutrisi penting seperti zat besi, kalsium, omega-3, juga vitamin D dan B12.
Beberapa penelitian yang secara langsung membandingkan pola makan vegetarian dan vegan turut melaporkan bahwa vegan memiliki risiko yang agak lebih rendah terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung dan berbagai jenis kanker daripada vegetarian.
Hal ini disebabkan vegan memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah dan pertambahan berat badan cenderung sedikit.
Setelah mengetahui perbedaan vegan dan vegetarian, apakah Parents tertarik menjalani salah satunya?
***
Baca juga:
Sejarah Vegetarian: Pilihan Gaya Hidup atau Motivasi Religi
Apakah Gaya Hidup Vegetarian Baik untuk Anak? Berikut Pendapat Medis
Tak Selamanya Sehat, Ini 13 Pola Makan Vegetarian yang Harus Diperhatikan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.