Setelah menjalankan puasa wajib di bulan Ramadan, tak ada salahnya jika melanjutkan dengan melakukan beberapa macam puasa sunah. Pasalnya, umat muslim sendiri melakukan dua macam ibadah puasa, baik yang yang wajib ataupun puasa sunah.
Puasa sunah merupakan puasa yang tidak wajib dilakukan oleh umat Islam. Jika dilakukan, akan mendapatkan pahala sedangkan jika tidak dilakukan tidak akan mendapatkan dosa. Apa saja macam puasa sunah yang biasa dilakukan oleh umat Muslim? Berikut penjelasannya.
8 Macam Puasa Sunah Bagi Umat Muslim
1. Puasa Syawal
Puasa syawal adalah macam puasa sunah yang dilakukan selama enam hari pada bulan Syawal setelah hari raya Idul Fitri. Mengenai tanggalnya, tidak ditentukan alias boleh urut atau acak asalkan masih dalam bulan syawal. Ada beberapa keutamaan puasa Syawal yaitu seperti berpuasa satu tahun penuh seperti yang disebutkan dalam suatu hadits.
“Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadan lalu diiringi dengan puasa enam hari bulan Syawal, berarti ia telah berpuasa setahun penuh.” (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah).
Kemudian mendapat ganjaran 10 kali lipat seperti yang disabdakan Rasulullah SAW:
“Barangsiapa mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal selepas Idul Fitri berarti ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Dan setiap kebaikan diganjar sepuluh kali lipat.”
Niat puasa Syawal:
“Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta’âlâ.”
Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.
Puasa sunah 1-7 Dzulhijjah adalah macam puasa sunah yang dikerjakan sejak tanggal 1 sampai dengan tanggal 7 Dzulhijjah. Ini merupaka salah satu amalan yang dianjurkan untuk dilakukan dalam waktu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Sangat disunahkan untuk membaca niat sebagai berikut:
“Nawaitu Shauma Syahri Dhilhijjati Sunnatan Lillahi Ta’ala”
Artinya: Aku niat puasa sunah di bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala
Artikel terkait: Bolehkah Puasa Syawal dan Qadha Puasa Wajib Dilakukan Bersamaan? Ini Hukumnya
3. Puasa Arafah
Puasa arafah adalah macam puasa sunah yang dilakukan satu hari sebelum hari Idul Adha, tepatnya pada tanggal 9 Dzulhijjah. Ada banyak keutamaan dalam puasa sunai ini. Keistimewaan puasa Arafah ini diungkapkan dalam suatu hadits yaitu:
Dari Abu Qotadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)
Niat puasa Arafah antara lain:
“Nawaitu Shauma ‘Arofata Sunnatan Lillaahi Ta’ala”
Artinya: Aku niat puasa sunah Arafah karena Allah Taala.
4. Puasa Muharram
Bulan Muharram merupakan permulaan tahun bagi umat Islam. Pada bulan tersebut, kita dianjurkan untuk melakukan puasa sunah. Puasa Muharram biasanya dilakukan pada tanggal 10 yang dikenal dengan puasa sunah Asyura.
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam- Bersabda yang artinya:
“Seutama-utama puasa setelah Ramadan ialah puasa di bulan Muharram, dan seutama-utama salat sesudah salat fardlu, ialah salat malam.” (HR. Muslim no. 1163).
Niat Puasa Asyura antara lain:
“Nawaitu saumaghodinmin yaumi asyurasunnattanlillahi taala.”
Artinya: Aku berniat puasa sunah Asyura, karena Allah taala.
Artikel terkait: Hukum muntah saat puasa menurut Islam, batalkah puasanya atau boleh lanjut?
5. Puasa Sya’ban
Puasa Sya’ban adalah puasa sunah yang dilakukan pada Bulan Sya’ban. Dari Saidatina Aisyah Radiallahu Anhu, beliau berkata:
“Adalah Rasulullah SAW berpuasa sampai kami katakan beliau tidak pernah berbuka. Dan beliau berbuka sampai kami katakan beliau tidak pernah berpuasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dari bulan Syaban.” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).
Keutamaan puasa Sya’ban yaitu membawa keuntungan bagi umat Islam seperti Allah yang mengharamkan tubuh dari api neraka dan kelak akan menjadi penghuni syurga dan menjadi teman bagi Nabi Yusuf Alaihisalam akan mendapatkan pahala seperti yang telah dilimpahkan oleh Allah SWT kepada Nabi Ayub dan Nabi Daud.
Niat Puasa Syaban:
“Nawaitu Sauma Syahri Syaban Lillahi taala”
Artinya: Saya niat puasa bulan syaban , sunah karena Allah taala.
Ini adalah macam puasa sunah terpopuler. Puasa senin kamis berawal ketika Nabi Muhammad SAW memerintahkan umatnya untuk selalu berpuasa pada hari senin dan kamis. Ini karena hari senin adalah hari kelahiran beliau sedangkan hari kamis adalah hari dimana Al-Quran diturunkan untuk pertama kali.
Niat Puasa Senin Kamis
“Nawaitu Shouma Yaumal Khomiisi Sunnatal Lillaahi Ta’aalaa.”
Yang artinya: Saya niat puasa hari Kamis, sunah karena Allah ta’ala.
Artikel terkait: Berbagai Keistimewaan Puasa Ayyamul Bidh dan Manfaatnya bagi Kesehatan Tubuh
7. Puasa Ayyaumul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh ini dilakukan pada pertengahan bulan Hijriyah berdasarkan kalender Qomariah yang dilakukan selama tiga hari di setiap tanggal 13, 14, dan 15 penanggalan Hijriyah. Namun, khusus pada tanggal 13 Dzulhijjah, umat Islam tidak boleh melaksanakan ibadah puasa apa pun, termasuk Ayyamul Bidh. Sebab, tanggal 13 Dzulhijjah adalah hari tasyrik, yaitu hari yang dilarang untuk berpuasa.
Anjuran untuk melaksanakan puasa Ayyamul Bidh disampaikan oleh Rasulullah Muhammad SAW kepada para sahabat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasihat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: (1) berpuasa tiga hari setiap bulannya, (2) mengerjakan shalat Dhuha, (3) mengerjakan shalat witir sebelum tidur,” (HR. Bukhari no. 1178).
Niat dari puasa Ayyamul Bidh, yaitu:
“Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunnatan lillaahi ta’ala.”
Artinya: Saya niat puasa pada hari-hari putih, sunah karena Allah ta’ala.
Puasa Daud adalah puasa yang dilakukan oleh Nabi Daud, di mana puasa ini dikerjakan sebagaimana yang juga dilakukan oleh Nabi Daud. Berbeda dengan puasa sunah lainnya yang dilakukan pada hari tertentu, puasa Daud berarti sehari berpuasa, keesokan harinya tidak berpuasa, dan berpuasa lagi besoknya. Ini adalah sebaik-baik puasa dan derajat puasa yang paling tinggi.
Puasa Daud adalah puasa yang paling disukai oleh Allah. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan padanya;
“Sebaik-baik shalat di sisi Allah adalah shalatnya Nabi Daud ‘alaihis salam. Dan sebaik-baik puasa di sisi Allah adalah puasa Daud. Nabi Daud dahulu tidur di pertengahan malam dan beliau shalat di sepertiga malamnya dan tidur lagi di seperenamnya. Adapun puasa Daud yaitu puasa sehari dan tidak berpuasa di hari berikutnya.” (HR. Bukhari no. 1131).
Puasa Daud merupakan puasa sunah yang dianjurkan dalam Islam terutama bagi umat muslim yang sedang dilanda masalah kesehatan dan di kala bimbang dalam mencari jodoh.
Niat puasa Daud:
“Nawaitu shouma dawuda sunnatan lillahi ta’ala.”
Artinya: Saya berniat puasa Daud sunah karena Allah Ta’ala.
***
Melakukan ibadah puasa di luar bulan Ramadan memang tidak mudah namun justru di sanalah keistimewaannya. Oleh sebab itu, melakukan 8 macam puasa sunah ini diganjar pahala besar oleh Allah SWT.
Masing-masing dari puasa sunah tersebut juga memiliki keutamaan tersendiri. Kita bisa memulainya dengan puasa Syawal setelah Ramadan karena masih dalam semangat puasa wajib dan sudah terbiasa berpuasa. Baru setelah itu melakukan puasa sunah lainnya sesuai kemampuan. Semoga kita bisa istiqomah mengamalkannya.
Baca juga:
id.theasianparent.com/sunah-berbuka-puasa
Daftar makanan yang sehat & tidak sehat untuk berbuka puasa!
Hati-hati, Ini 13 Amalan Makruh Saat Puasa yang Perlu Dihindari
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.