“Anak usia berapa wajib ikut imunisasi ulang difteri?”, “Di mana lokasi imunisasi difteri yang bisa saya datangi bersama anak?”.
Pertanyaan-pertanyaan itulah yang terlontar dari banyak orangtua yang masih bingung sejak pemerintah mengumumkan Outbreak Response Imunization (ORI) yaitu imunisasi difteri yang dilaksanakan mulai 11 Desember 2017.
Artikel terkait: Berapa usia anak wajib ikut imunisasi difteri?
Di mana saja lokasi imunisasi difteri di Jakarta?
Imunisasi difteri ulang yang dilakukan di tiga provinsi yaitu Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat, memang belum dilaksanakan di seluruh area, terutama di DKI Jakarta.
“Saat ini untuk tahap pertama ORI, lokasi imunisasi difteri di Jakarta baru dilakukan di Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Alasannya, karena di sana kasus difteri terbanyak, dan sudah ada korban yang meninggal,” kata bidan Nike, Koordinator Imunisasi dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Untuk lokasinya Nike menambahkan, orangtua bisa membawa anaknya ke posyandu atau puskesmas di wilayah masing-masing di Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Namun bagi orangtua yang berdomisili di luar wilayah itu dan ingin anaknya divaksin, misalnya dari Jakarta Selatan, bisa juga datang ke lokasi imunisasi difteri di wilayah Jakarta Barat dan Utara,” ujar bidan Nike.
Sedangkan pada putaran kedua ORI yang akan dilaksanakan pada Januari 2018, bidan Nike mengungkapkan akan dilakukan di Jakarta Pusat. “Karena sudah ada kasus difteri di Senen dan Johar Baru.”
Pelaksanaan ORI putaran kedua akan berlangsung di 4 wilayah, yaitu di puskesmas Gambir, Menteng, Senen, dan Tanah Abang untuk wilayah Jakarta Pusat. Di luar itu, lokasi imunisasi difteri akan ada di puskesmas Ciracas, Kebayoran Lama, dan Cakung.
Cara mendaftarkan anak agar bisa ikut imunisasi difteri
Parents bisa membawa anak ke lokasi imunisasi difteri di posyandu atau puskesmas sesuai jam pelayanan, mulai dari pukul 07.30 s/d jam 16.00 hari Senin hingga Jumat.”Tidak ada kuota maksimal yang datang per hari. Bila datang sesuai jam pelayanan, kami terima.”
Untuk prosedur ke posyandu yang berdomisili di wilayah tersebut, jangan lupa membawa buku KIA (Kartu Imunisasi Anak). Sebelum imunisasi akan dilakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan suhu.
“Jika anak dalam keadaan sehat kita bisa langsung lakukan imunisasi difteri. Tapi jika sedang sakit kita tunda sementara,” kata bidan Nike.
Untuk prosedur ke puskemas, jika mempunyai kartu BPJS imunisasi difteri tidak dikenakan biaya (gratis). Namun jika tidak mempunyai kartu BPJS hanya membayar kartu pendaftaran sebesar Rp 2.000.
Ayo, tunggu apa lagi Bun, ajak anak ke posyandu atau puskesmas terdekat ya! Putaran pertama ORI difteri memang akan berlangsung hingga 30 Desember 2017, namun lebih cepat anak mendapat imunisasi difteri akan lebih baik, kan?
Kenapa orangtua penting memberi vaksin atau imunisasi kepada anak?
Parents pasti ingin melakukan yang terbaik untuk anak. Tahukah Parents, salah satu cara terbaik untuk melindungi anak-anak Anda adalah memastikan mereka mendapatkan semua vaksinasi?
Sebagaimana dikutip dari laman Vaccines memberikan lima alasan mengapa vaksin sangat pentin untuk anak.
1. Imunisasi dapat menyelamatkan nyawa anak.
Karena kemajuan ilmu kedokteran, anakdapat dilindungi dari lebih banyak penyakit daripada sebelumnya. Beberapa penyakit yang pernah melukai atau membunuh ribuan anak, telah dieliminasi sepenuhnya dan yang lainnya hampir punah – terutama karena vaksin yang aman dan efektif. Polio adalah salah satu contoh dampak besar vaksin di Amerika Serikat. Polio pernah menjadi penyakit yang paling ditakuti di AS, menyebabkan kematian dan lumpuh di seluruh negeri, tetapi hari ini, berkat vaksinasi, tidak ada lagi polio di AS.
2. Vaksinasi sangat aman dan efektif.
Vaksin diberikan setelah tinjauan panjang dan hati-hati dari para ilmuwan, dokter, dan profesional kesehatan. Vaksin mungkin akan memberikan ketidaknyamanan dan dapat menyebabkan rasa sakit, kemerahan, atau nyeri di tempat injeksi tetapi ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan rasa sakit, ketidaknyamanan, dan trauma dari penyakit yang dicegah oleh vaksin ini.
3. Imunisasi melindungi orang lain yang Anda sayangi
Untuk menjaga mereka tetap aman dari berbagai penyakit, penting bagi Anda dan anak-anak Anda untuk mendapat vaksinasi dan imunisasi lengkap. Ini tidak hanya melindungi keluarga Anda, tetapi juga membantu mencegah penyebaran penyakit ini ke teman dan orang yang Anda cintai.
4. Imunisasi dapat menghemat waktu dan uang keluarga Anda.
Seorang anak dengan penyakit, yang dapat dicegah dengan vaksin, bisa ditolak kehadirannya di sekolah atau fasilitas penitipan anak. Beberapa penyakit dapat menyebabkan cacat yang berkepanjangan dan dapat menyebabkan kerugian finansial karena kehilangan waktu di tempat kerja, tagihan medis, atau perawatan jangka panjang.
Sebaliknya, mendapatkan vaksinasi terhadap penyakit-penyakit ini adalah investasi yang baik dan biasanya ditanggung oleh asuransi. Program vaksin dasar umumnya didanai pemerintah yang menyediakan vaksin tanpa biaya bagi anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah.
5. Imunisasi melindungi generasi masa depan
Vaksin, dalam beberapa kasus, menghilangkan banyak penyakit yang membunuh atau menyebabkan orang cacat. Misalnya, vaksinasi cacar memberantas penyakit itu di seluruh dunia. Anak-anak tidak perlu mendapatkan suntikan cacar lagi karena penyakitnya tidak ada lagi. Dengan memvaksinasi anak-anak terhadap rubella (campak Jerman), risiko wanita hamil akan menularkan virus ini ke janin atau bayi mereka telah berkurang secara drastis, dan cacat lahir yang terkait dengan virus itu tidak lagi terlihat di AS.
Jika Parents konsisten melakukan vaksin pada semua anak-anak Anda, orang tua di masa depan mungkin tidak bisa lagi melihat beberapa penyakit yang masih ada saat ini. Penyakit-penyakit yang akan membahayakan anak-anak mereka di masa depan.
Bagi Parents yang anaknya sudah ikut imunisasi difteri, share yuk pengalamannnya di kolom komentar.
Baca juga:
Menyebabkan kematian, begini cara penularan penyakit difteri
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.