Indonesia terkenal memiliki banyak gunung berapi yang aktif dan berada dalam kawasan ring of fire. Peristiwa gunung meletus terhebat pernah terjadi di kawasan Indonesia, yaitu saat letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 di wilayah Selat Sunda atau secara administratif berada di Provinsi Lampung.
Letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 pernah menggemparkan dunia dan menelan banyak korban Jiwa. Kabarnya, suara letusannya sangat besar bahkan kekuatan letusan ini lebih besar dari bom atom yang pernah dijatuhkan di Hiroshima. Kejadian tersebut memang sudah lama berlalu, namun sejarah ini tidak akan pernah terlupakan. Berikut ini enam fakta tentang letusan Gunung Krakatau.
Artikel terkait: 5 Fakta International Women’s Day 2021
Fakta Sejarah Tentang Letusan Gunung Krakatau 1883
Sekitar 139 tahun yang lalu, tepatnya pada 26–27 Agustus 1883, letusan Gunung Krakatau menorehkan sejarah yang tak akan pernah terlupakan. Untuk mengenangnya, mari kita simak beberapa fakta tentang kejadian ini yuk!
1. Gunung Krakatau Tertidur Lama
Sebelum terjadi letusan gunung Krakatau yang dahsyat ini, gunung tersebut sudah tidur selama 200 tahun dan tidak menunjukkan aktivitas sama sekali.
Aktivitas vulkanik pertama kali terjadi pada tanggal 20 Mei 1883 berdasarkan laporan dari kapal perang milik Jerman yang melewati wilayah Krakatau pada waktu itu. Saat itu diberitahukan bahwa ada awan dan debu setinggi 7 mil persis di atas gunung Krakatau. Namun, belum ada tanda-tanda membahayakan lainnya dan semua orang masih beraktivitas seperti biasa.
2. Sempat Menjadi Tontonan Warga
Dua bulan setelah laporan dari awak kapal perang Jerman, letusan kembali terjadi dan disaksikan oleh penumpang pada kapal komersil Indonesia yang sedang melintas.
Karena masih minimnya pengetahuan penduduk tentang bencana dan bahaya dibaliknya, kejadian tersebut sempat menjadi tontonan dan justru membuat warga sangat antusias. Mereka menyambut gembira gunung yang sudah lama tertidur itu tanpa tahu bencana besar menanti di depan mata.
Baca Juga: Sejarah Hari Cokelat Sedunia 7 Juli dan Fakta Menarik Tentang Chocolate Day!
3. Letusan yang Sangat Dahsyat Terjadi
Setelah dua bulan sebelumnya gunung Krakatau kembali meletus, tepat tanggal 26 Agustus 1883 letusan maha dahsyat itu tiba-tiba menggemparkan dunia.
Sejarah mencatat bahwa letusan Gunung Krakatau kala itu mencapai level 6 skala Volcanic Explosivity Index (VEI) sehingga terdengar hingga ribuan kilometer bahkan sampai Australia, Sri Lanka, India, Pakistan, hingga Selandia Baru.
Letusan hebat tersebut diawali dengan guncangan serta awan abu dengan ketinggian 11 km dan mencapai puncaknya pada ketinggian hingga 35 km. Wilayah Indonesia yang paling parah merasakan dampaknya saat itu adalah Banten dan Lampung.
4. Terjadi Tsunami Besar dan Erupsi Parah saat Letusan Gunung Krakatau
Letusan gunung Krakatau itu juga diikuti dengan tsunami dahsyat yang membuat dua pertiga bagian utara pulau hancur. Ketinggian tsunami saat peristiwa itu terjadi mencapai lebih dari 36 meter dan menyebabkan lebih dari 31,000 nyawa hilang.
Kabarnya, erupsi paling parah terjadi pada tanggal 27 Agustus 1883 mulai pukul 5.30 pagi dengan total letusan sebanyak 4 kali selama 4,5 jam. Letusan besar ini juga telah menutupi wilayah seluas 827,000 km. Sementara itu tsunami hebat yang membawa material vulkanik seperti magma dan batu panas ini juga sampai ke wilayah Afrika.
5. Menyebabkan Langit Gelap dan Suhu Bumi Berubah
Letusan ini juga mengakibatkan langit menjadi gelap selama tiga hari karena ketinggian awan abu pada saat itu mencapai 17 kubik kilometer. Kawasan yang terdampak langit gelap ini tak hanya Indonesia, melainkan seluruh dunia juga merasakannya.
Selain langit gelap, awan abu juga sempat menutupi atmosfer bumi selama lima tahun sehingga menyebabkan suhu bumi turun sebanyak 1,2 derajat celcius dan kembali stabil saat Gunung Krakatau tidak menunjukkan aktivitas apapun.
Baca Juga: Fakta dan Sejarah Menarik tentang Suntiang Minang, Cek Yuk!
6. Melahirkan Pulau-Pulau Lainnya
Kawasan gunung Krakatau saat ini telah menjadi cagar alam yang melahirkan pulau-pulau kecil lainnya seperti Pulau Rakata, Pulau Sertung, Pulau Panjang, dan Pulau Anak Krakatau.
Ketiga pulau selain Anak Krakatau membentuk formasi Caldera, sementara itu Anak Krakatau terpantau sudah mulai aktif sejak 20 Januari 1930 dan terakhir kali erupsi pada tahun 2018 yang menyebabkan tsunami di Selat Sunda. Anak Krakatau juga terpantau mengalami penambahan tinggi sekitar 20 inci setiap bulannya. Bila ada tanda-tanda gunung ini mulai aktif kembali, biasanya kawasan cagar alam ini akan ditutup untuk keperluan apapun.
Nah, itulah enam fakta mengenai letusan Gunung Krakatau. Apakah Parents berniat untuk berkunjung ke sana?
Baca Juga:
5 Fakta Sejarah Hari Kanker Sedunia yang Diperingati Setiap 4 Februari
id.theasianparent.com/international-kissing-day
5 Fakta Menarik dan Sejarah Hari Pramuka, Ajarkan Maknanya pada Anak!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.