Kita tinggalkan dulu perdebatan lebih baik ibu melahirkan caesar atau normal karena dua-duanya sama baik. Tidak mengurangi nilai Anda sebagai seorang ibu. Di artikel ini kita akan membahas kondisi vagina ibu setelah melahirkan normal maupun caesar.
Bagi ibu, melahirkan adalah pengalaman yang menakjubkan sekaligus menegangkan. Ada rasa bahagia karena akan segera mendekap erat bayi yang telah tumbuh selama 9 bulan di dalam kandungan, namun sekaligus merasa was-was karena akan melewati persalinan.
Salah satu kekhawatiran ibu hamil saat persalinan terkait dengan organ intim. Bagaimana kondisi vagina setelah melahirkan nanti? Bagi ibu yang melahirkan secara normal (vaginal birth) tentu sudah terbayang robekan dan jahitan di vagina yang akan meninggalkan bekas.
Namun, yang masih menjadi pertanyaan banyak ibu, apakah vagina juga akan berubah setelah melahirkan secara caesar? Dapatkah vagina tetap kencang seperti semua atau berubah menjadi kendur?
Selama ini banyak yang percaya bahwa persalinan secara caesar tidak akan mengubah bentuk maupun elastisitas vagina mengingat bayinya tidak keluar melalui vagina. Benarkah faktanya seperti itu?
Kondisi vagina setelah melahirkan caesar berbeda dengan melahirkan normal
Dr. Seth Plancher, dokter kandungan dan ginekolog dari Garden City, New York, AS, mengatakan beberapa ibu memilih untuk melahirkan secara caesar karena alasan vagina.
“Banyak perempuan memilih operasi caesar daripada persalinan pervaginam untuk menjaga keutuhan vagina,” kata Dr. Seth dilansir Romper (16/3/2017)
Dr. Seth menganggap itu masuk akal. Dia mencatat bahwa dia tidak mengetahui adanya perubahan vagina setelah ibu menjalani operasi caesar, bahkan jika ibu dalam persalinan aktif sebelum operasi.
“Saya tidak berpikir bahwa persalinan sebelum operasi caesar pasti memiliki efek pada vagina kecuali ibu itu mendorong selama beberapa jam dan posisi kepala bayi sangat rendah,” sambungnya.
Jadi, apakah itu berarti kondisi vagina ibu tidak perubahan setelah melahirkan caesar? Belum tentu.
Kondisi Vagina Tetap Berubah Setelah Melahirkan Caesar
Menurut Dr. Seth, bukan hanya persalinan, kehamilan juga dapat memengaruhi vagina ibu karena meningkatnya aliran darah.
“Ada (wanita) yang vaginanya membengkak seperti mengalami varises atau mirip dengan wasir. Ini sering hilang setelah melahirkan, tetapi tidak selalu. Kondisi itu tampaknya meningkat seiring dengan bertambahnya usia dan jumlah kehamilan,” paparnya.
Tak hanya itu, selama kehamilan, otot dasar panggul perempuan sangat tegang karena menopang berat bayi yang sedang tumbuh. Perlu diketahui, ketat atau kencangnya vagina berasal dari kekuatan otot dasar panggul yang membungkus di sekitar saluran vagina ini. Otot-otot dasar panggul lah yang memberi vagina struktur dan cengkeramannya.
Jadi setelah melahirkan cesar, vagina memang akan terlihat sama seperti sebelumnya, tetapi hanya di bagian luar saja. Sementara di bagian dalam, otot dasar panggulnya telah diregangkan selama 9 bulan. Itu sebabnya, meski setelah melahirkan caesar vagina mungkin terlihat sama seperti sebelumnya dari luar, rasanya tidak sama lagi.
Melahirkan Caesar Maupun Normal, Sama-sama Alami Pendarahan
Dr Seth juga menjelaskan, ibu yang melahirkan normal atau caesar juga sama-sama akan mengalami pendarahan dari vagina pasca persalinan. Ia mencatat bahwa pendarahan setelah operasi caesar kemungkinan besar akan sama atau lebih sedikit dibandingkan melahirkan secara normal.
Dr Seth juga menjelaskan, ibu yang melahirkan normal atau caesar juga sama-sama akan mengalami pendarahan dari vagina pasca persalinan. Ia mencatat bahwa pendarahan setelah operasi caesar kemungkinan besar akan sama atau lebih sedikit dibandingkan melahirkan secara normal.
Menurut American Pregnancy Association, perdarahan ini disebut lochia atau biasa kita sebut sebagai darah nifas. Perdarahan itu dapat berubah seiring waktu dan meningkat jika ibu melakukan terlalu banyak aktivitas. Warna darah akan berubah dari merah muda pucat atau merah tua ke warna terang atau kuning.
Jika pendarahan meningkat, itu menandakan bahwa ibu mungkin perlu beristirahat dan menaikkan kakinya untuk sementara waktu. Terlepas ibu melahirkan secara normal atau caesar, ibu tidak disarankan memakai tampon atau menstrual cup. Sebaiknya gunakan pembalut menstruasi biasa demi keamanan dan kenyamanan vagina.
Jadi jika kondisi vagina Bunda berubah setelah operasi caesar, kemungkinan besar itu berkaitan dengan kehamilan dan bukan persalinan yang sebenarnya. (Kecuali jika Bunda sempat mendorong bayi keluar dan harus dibawa pergi.)
Baca juga:
Komplikasi Setelah Melahirkan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.