X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

5 Kunci Komunikasi dengan Pasangan, Cegah Terjadinya Konflik yang Bikin Pusing

Bacaan 5 menit

Menikah bertahun-tahun tidak bisa menjamin komunikasi dengan pasangan menjadi lancar. Padahal, komunikasi merupakan salah satu kunci penting membangun keluarga yang sehat dan bahagia.

Pernah terbayangkan tidak, jika komunikasi tidak dilakukan secara dua arah? Pesan yang dimaksud kerap tidak tersampaikan atau disalahpahami sehingga dapat menimbulkan konflik dalam rumah tangga.

Faktanya, komunikasi dengan pasangan kerap terasa sulit dan banyak mengalami hambatan. Hal ini ternyata dikarenakan faktor kurangnya mendengar dan lebih banyak berbicara.

Sewaktu masih bayi, kita belajar berbicara dari mendengarkan orang lain kemudian menirunya. Sayangnya ketika sudah besar dan pandai berbicara, sering kali kita lupa caranya mendengar. Ketidakmampuan mendengarkan dengan baik inilah yang jadi penyebab kita sulit berkomunikasi dengan pasangan.

Lantas, bagaimana caranya berkomunikasi yang efektif dengan pasangan? Yulia Indriati, Direktur Keluarga Kita, dalam Zoom Class Keluarga Kita bersama theAsianparent Indonesia mengingatkan kita semua perlu belajar untuk mendengarkan dan melatihnya. Ia mengajarkan teknik berkomunikasi yang baik dengan mendengar lebih dulu, bicara kemudian

Artikel terkait: Bermesraan di Depan Anak, Sampai Mana Batasan yang Harus Diperhatikan?

5 Teknik Komunikasi dengan Pasangan

1. I Message dengan Pasangan

5 Kunci Komunikasi dengan Pasangan, Cegah Terjadinya Konflik yang Bikin Pusing

Teknik “I Message” merupakan cara mengekspresikan emosi terhadap suatu kejadian tanpa menyalahkan lawan bicara. Parents bisa menggunakan teknik ini dengan 4 langkah yaitu:

  1. Aku merasa… (ungkapkan emosi yang sedang dirasakan).
  2. Saat….. (jelaskan situasi atau kondisi yang menyebabkan perasaan itu muncul).
  3. Aku ingin….. (ungkapkan apa yang diinginkan dari pasangan).
  4. Karena….. (jelaskan alasannya atau tujuannya).

Gabungkan keempat langkah tersebut menjadi satu pesan. Contoh “I Message” seorang istri kepada suami:

“Aku khawatir dan nggak bisa tidur saat kamu pulang terlambat. Aku ingin kamu kasih kabar karena aku jadi lebih tenang.”

2. Ungkap Kebutuhan Diri

Kemampuan mengekspresikan diri dengan baik adalah kunci dalam hubungan keluarga. Ungkapkan kebutuhan diri Parents di saat sulit kepada pasangan tanpa menyerang serta tanpa khawatir takut ditolak atau gengsi. 

Parents dapat berlatih mengungkapkan kebutuhan diri kepada pasangan dan ajak ia untuk mengungkapkan kebutuhan dirinya juga.

Contoh: 

“Sekarang aku butuh untuk tenang.” “HP-nya bisa diletakkan dulu? Lagi pengen ngobrol serius, nih.” “Maaf aku kurang nyaman, bisa diteruskan nanti?”

3. Ajak Bersepakat

5 Kunci Komunikasi dengan Pasangan, Cegah Terjadinya Konflik yang Bikin Pusing

Saat menghadapi suatu masalah, ajaklah pasangan bersepakat. Misalnya, membatasi waktu anak bermain game agar lebih fokus belajar. Dengan adanya kesepakatan diharapkan tidak ada perselisihan lagi yang satu maunya A, yang lain maunya B. Jangan lupa patuhi kesepakatan yang telah dibuat bersama, ya.

4. Nyatakan Apresiasi

Sering kali, pasangan suami istri lupa untuk memberikan apresiasi terhadap perilaku atau tindakan yang dilakukan oleh pasangannya. Terlebih lagi, bagi pasangan yang sudah memasuki usia pernikahan yang ‘matang’.

Tindakan, bantuan atau perilaku yang dilakukan pasangan kerap dianggap sebagai rutinitas atau bahkan ‘bantua’ yang memang selayaknya dilakukan. Ujung-ujungnya, memberikan apresiasi pun dilupakan.

Padahal, memberikan apresisi merupakan sikap menghargai. Oleh karena itu, berlatihlah untuk menyatakan apresiasi secara rutin kepada pasangan, bahkan untuk hal yang kecil sekalipun. Memberi apresiasi kepada pasangan akan membuat ia merasa lebih dihargai dan dicintai.

Contoh:

“Idemu bagus. Aku nggak kepikiran sebelumnya.” “Aku kagum dengan caramu membagi waktu.” “Terima kasih sudah mau mendengarkan.”

5. Ungkapkan Maaf

Mengungkapkan permintaan maaf bukan berarti kalah. Mengakui kesalahan yang sudah dilakukan menandakan kedewasaan dan sikap yang bijaksana. Meminta maaf juga ada tekniknya sendiri lho, Parents. Permintaan maaf tidak dilakukan sekadarnya atau basa-basi belaka tetapi harus tulus dan rendah hati.

Hindari mengucapkan kalimat seperti:

“Ya sudah, aku minta maaf kalau ada salah.”

Contoh kalimat di atas menunjukkan arogansi, tidak menyadari atau tidak mengakui kesalahan. Sebaiknya mintalah maaf dengan kesadaran dan sebutkan kesalahan Anda seperti:

“Sayang, aku minta maaf ya udah bikin kamu khawatir. Janji lain kali aku akan kasih kabar kalau pulang terlambat.”

Artikel terkait: Harmonis dengan Mertua, Ini 5 Hal Penting yang Harus Dilakukan

Komunikasi dengan Pasangan: Saat Mendengarkan dan Saat Bicara

Komunikasi dengan Pasangan

Seperti disebutkan di atas bahwasannya komunikasi yang baik membutuhkan kemampuan yang baik pula. Parents dapat berlatih menjadi pendengar yang baik dengan mendengarkan sepenih hati sepenuh tubuh (mindfulness).

Hindari melakukan hal ini saat berkomunikasi dengan pasangan:

  • Sibuk membandingkan. Percayalah tidak ada orang yang suka dibanding-bandingkan dengan orang lain.
  • Memotong dan mengalihkan pembicaraan. Biarkan pasangan menyelesaikan bicaranya dan fokuslah pada topik yang sedang dibicarakan.
  • Melamun. Parents pasti sebel kan kalau orang yang diajak ngobrol malah sibuk melamun atau sibuk dengan gadget-nya. Karena itu jangan dilakukan, ya.
  • Sibuk menyiapkan saran. Tidak selamanya orang yang sedang bicara itu membutuhkan saran, kadang hanya butuh didengarkan. Alih-alih sibuk menyiapkan saran untuknya, lebih baik gunakan energi Anda untuk memperhatikan pasangan yang sedang berbicara.
  • Membenarkan semua hal. Meskipun dia pasangan kita, bukan berarti semua yang ia katakan dapat kita benarkan. Katakan benar jika memang benar menurut Parents, dan katakan salah jika memang salah.

Lakukan hal ini saat berkomunikasi dengan pasangan:

  • Memahami kebutuhan. Kadang seseorang sulit mengutarakan kebutuhannya secara gamblang. Nah, cobalah untuk memahami apa kebutuhan pasangan dengan benar-benar memperhatikannya saat berbicara.
  • Memperhatikan intonasi. Kalimat yang sama jika diucapkan dengan intonasi yang berbeda dapat berbeda pula maknanya. Oleh sebab itu, perhatikan intonasi yang Parents gunakan saat berbicara. Begitu pula saat mendengar, dengan memperhatikan intonasi lawan bicara, kita dapat lebih memahami apa yang ia sampaikan.
  • Memperhatikan raut wajah. Pernah mendengar ungkapan “lidah bisa berbohong tetapi mata tidak”? Perhatikan raut wajah pasangan saat berkomunikasi. Apakah ia sedang senang, sedih, marah, kecewa, takut dsb.
  • Memilih kata-kata yang tepat. Maksud yang baik bisa saja tidak dapat diterima dengan baik jika disampaikan dengan kata-kata yang tidak tepat. Pilihlah kata-kata yang mudah dipahami oleh pasangan dan tidak membuatnya merasa tersinggung atau terintimidasi.

Bagaimana Parents, siap mempraktekkan teknik komunikasi yang baik dengan pasangan? Semoga sukses, ya!

Baca juga:

Cuti Ayah untuk Mengurus Anak, Kurang Diperhatikan Meski Sangat Dibutuhkan

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Yuniati Rohmah

Diedit oleh:

Adisty Titania

  • Halaman Depan
  • /
  • Pernikahan
  • /
  • 5 Kunci Komunikasi dengan Pasangan, Cegah Terjadinya Konflik yang Bikin Pusing
Bagikan:
  • Pasangan Sulit Diajak Berubah? Ini 5 Hal yang Harus Anda Lakukan

    Pasangan Sulit Diajak Berubah? Ini 5 Hal yang Harus Anda Lakukan

  • 5 Langkah Mengatasi Masalah Komunikasi Suami Istri dalam Rumah Tangga

    5 Langkah Mengatasi Masalah Komunikasi Suami Istri dalam Rumah Tangga

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Pasangan Sulit Diajak Berubah? Ini 5 Hal yang Harus Anda Lakukan

    Pasangan Sulit Diajak Berubah? Ini 5 Hal yang Harus Anda Lakukan

  • 5 Langkah Mengatasi Masalah Komunikasi Suami Istri dalam Rumah Tangga

    5 Langkah Mengatasi Masalah Komunikasi Suami Istri dalam Rumah Tangga

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.