Ketika pasangan suami istri tak kunjung dikaruniai momongan, biasanya pihak istrilah yang dituding tidak subur atau mandul. Infertilitas adalah ketidakmampuan untuk hamil setelah satu tahun melakukan hubungan seksual tanpa pelindung dan hal ini melibatkan kedua pasangan. Faktanya, laki-laki juga bisa mengalami infertilitas. Simak mitos dan fakta tentang kesuburan laki laki berikut ini.
Mengutip WebMD, statistik tentang pasangan yang susah mendapatkan anak, menunjukkan bahwa 35 hingga 40 persen masalah disebabkan oleh kondisi pria, 35 hingga 40 persen lainnya oleh kondisi wanita. Sementara 20 hingga 30 persen terakhir merupakan kombinasi keduanya, ditambah persentase kecil penyebab yang tidak diketahui.
Kesuburan pria umumnya bergantung pada kuantitas dan kualitas spermanya. Jika kualitas sperma Ayah rendah, bisa jadi sulit atau bahkan tidak bisa membuat Bunda hamil. Sekitar dua pertiga pria dengan masalah kesuburan memiliki masalah dengan jumlah sperma yang rendah dan/atau sperma yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Dalam sepertiga kasus lainnya, masalah ini terkait cara sperma melakukan perjalanan, masalah seksual (seperti disfungsi ereksi atau dorongan seks rendah), rendahnya tingkat hormon, antibodi sperma, atau kondisi genetik (sindrom Klinefelter).
Selama ini banyak beredar mitos-mitos terkait kesuburan pria. Tidak semuanya benar, ada pula yang masih dipertanyakan kebenarannya. Yuk, Parents, kita cari tahu mitos apa saja yang benar dan yang salah.
Berikut Mitos Tentang Kesuburan Laki Laki yang Banyak Dipercaya
1. Usia Tidak Mempengaruhi Kemampuan Pria untuk Membuahi
Mitos yang pertama dan banyak diyakini orang adalah usia laki-laki tidak memengaruhi kemampuannya untuk membuahi dan membuat pasangannya hamil. Faktanya, kualitas dan kuantitas sperma pria mulai menurun setelah usia 40, dan menurun lebih banyak setelah usia 50.
Jadi bukan tidak mungkin bagi laki-laki yang tua untuk membuahi pasangannya karena mereka tidak mengalami menopause seperti yang dialami perempuan. Namun, produksi sperma yang menurun dapat mengurangi peluang pasangannya untuk hamil.
2. Celana yang Ketat Memengaruhi Kesuburan Laki Laki, Mitos atau Fakta?
Selama ini penggunaan celana ketat telah lama menjadi bahan diskusi terkait produksi sperma. Teorinya adalah celana dalam yang ketat akan meningkatkan suhu skrotum dan dapat mempengaruhi sperma. Faktanya, belum ada bukti yang meyakinkan bahwa ini benar.
3. Berendam di Bak Air Panas Dapat Berbahaya bagi Kesuburan Pria, Mitos atau Fakta?
Jawabannya adalah fakta. Jika Bunda ingin segera hamil, minta Ayah untuk tidak menggunakan sauna, jacuzzi, atau bak mandi air panas, baik saat bangun tidur atau setelah beraktivitas seperti berolahraga.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa pria yang secara teratur menggunakan sauna dan bak mandi air panas, produksi sperma mereka menjadi lebih sedikit. Selain itu, sperma mereka memiliki motilitas (kemampuan untuk berenang) yang lebih rendah.
4. Kebiasaan Memangku Laptop Dapat Membunuh Sperma
Penelitian membuktikan bahwa panas dari laptop dapat meningkatkan suhu skrotum, tempat sperma diproduksi. Hal ini dapat mengganggu produksi sperma.
Tidak semua ahli setuju akan hal ini, tetapi tidak ada salahnya bagi seorang pria untuk meletakkan laptop di atas meja jika Parents berencana ingin memiliki momongan.
5. Sedikit Merokok Tidak Akan Berpengaruh pada Kesuburan Laki Laki
Faktanya, merokok telah dikaitkan dengan ketidakmampuan untuk melakukan hubungan seksual dan penurunan kesuburan. Ini juga dikaitkan dengan bentuk sperma yang tidak normal dan peningkatan hormon estrogen pada pria.
Merokok telah terbukti berperan dalam penurunan kesuburan baik pada laki-laki maupun perempuan. Jika Parents sedang menjalani program IVF, merokok dapat mengurangi tingkat keberhasilannya.
6. Bercinta Setiap Hari Dapat Meningkatkan Peluang Kehamilan
Pasangan yang sedang merencanakan kehamilan memang disarankan untuk lebih sering berhubungan badan. Namun, bukan berarti harus bercinta setiap hari.
Faktanya, waktu terbaik agar Bunda hamil adalah dengan cara berhubungan di hari ke 11 sampai hari ke 17 dari siklus menstruasinya. Hal ini akan membuat sperma bisa hidup selama 48 hingga 72 jam di dalam saluran reproduksi wanita.
Sementara studi lain menunjukkan bahwa seks setiap hari dapat meningkatkan kualitas sperma. Jadi, walaupun hal ini tidak meningkatkan peluang pasangan untuk hamil, namun juga tidak merugikan.
7. Hanya Pria Obesitas yang Kualitas Spermanya Buruk
Pria bertubuh gemuk atau obesitas sering dikaitkan dengan kualitas sperma yang buruk. Faktanya, badan yang terlalu kurus juga dapat mempengaruhi jumlah sperma. Hal ini terkait dengan ketidakseimbangan hormon serta gizi yang buruk.
Studi 2008 European Society of Human Reproduction and Embryology conference di Barcelona, menunjukkan, pria dengan BMI optimal 20 sampai 25 memiliki tingkat sperma normal dibanding dengan mereka yang terlalu gemuk atau terlalu kurus.
Itulah ketujuh mitos kesuburan laki laki beserta penjelasan faktanya. Semoga informasi ini berguna terutama bagi Parents yang sedang merencanakan kehamilan.
Baca juga:
Hati-hati! 5 Aktivitas ini bisa memicu masalah kesuburan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.