10 Jenis Depresi, Kenali Berbagai Gejalanya agar Bisa Segera Diatasi

Jika mengalami jenis depresi ini segera cari bantuan medis, ya!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mempelajari tentang kesehatan mental, Parents bisa kenali beberapa jenis depresi berikut ini. Saat ini edukasi tentang kesehatan mental memang gencar disosialisasikan supaya tidak selalu dianggap sebagai aib dan diremehkan.

Mengenali depresi memang tidak mudah, tetapi harus dibedakan dengan kesedihan biasa. Depresi menjadi sebuah gangguan mood yang dampaknya lebih serius dan jika dibiarkan berlarut-larut, misalnya akan memengaruhi kualitas hidup seseorang dan aktivitas kesehariannya.

Artikel ini akan membantu Parents mengenali berbagai macam depresi agar lebih waspada. Berikut adalah 10 jenis depresi seperti melansir dari WebMD.

Artikel terkait: Sering tak disadari, ini 10 tanda depresi yang perlu diwaspadai

Kenali 10 Jenis Depresi

1. Major Depression

Dari berbagai jenis depresi, salah satunya adalah depresi berat.

Dikenal dengan nama depresi berat, hal ini karena penderita akan merasakan tekanan mental atau depresi sepanjang waktu. Beberapa gejala yang bisa diamati dari depresi ini adalah kurangnya ketertarikan untuk beraktivitas, turunnya berat badan, sulit tidur, rasa lelah berlebihan, perasaan bersalah, sulit berkonsentrasi, bahkan merasa ingin mengakhiri hidup.

2. Persistent Depressive Disorder

Jika depresi yang dialami berlangsung bertahun-tahun disebut persistent depressive disorder. Sebutan ini diambil untuk menggambarkan dua kondisi yang sebelumnya disebut dysthymia (low-grade persistent depression) dan chronic major depression.

Gejala yang bisa diamati adalah gangguan nafsu makan (tidak makan maupun makan berlebihan, gangguan tidur (terlalu banyak atau kurang tidur), kelelahan, kurang percaya diri, kurang konsentrasi, dan merasa kehilangan harapan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Bipolar Disorder

Bipolar disorder juga dikenal sebagai manic depression. Jenis depresi ini memiliki episode perubahan mood dari fase tinggi dengan rasa memiliki energi sangat tinggi hingga fase rendah di mana akan merasa tidak punya semangat sama sekali.

Pada fase rendah inilah akan terlihat gejala depresi berat. Apabila didiagnosis terkena depresi jenis ini dokter akan memberikan resep untuk bisa mengontrol mood swing yang sering terjadi.

Artikel terkait: Kondisi Depresi pada Remaja: Penyebab, Gejala, dan Tips Mengatasinya

4. Psychotic Depression

Psychotic depression adalah kondisi depresi serius yang membutuhkan penanganan medis. Seseorang dengan psychotic depression akan mengalami gejala depresi berat bersamaan dengan gejala psikotik seperti halusinasi, delusi, dan rasa paranoid. Penderita bisa merasa mendengar suara dan semakin sulit membedakan halusinasi dengan kenyataan.

5. Jenis Depresi Musiman

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ada depresi yang akan timbul pada musim tertentu yang disebut Seasonal Affective Disorder (SAD). Depresi ini akan muncul di musim dingin di mana hari semakin pendek dan matahari jarang terlihat.

Uniknya depresi ini akan menghilang seiring pergantian ke musim semi dan musim panas. Terapi yang dianjurkan selain obat adalah menggunakan paparan cahaya tertentu selama 15-30 menit setiap harinya.

6. Peripartum (Postpartum) Depression

Ada beberapa ibu baru yang mengalami depresi pada beberapa minggu atau bulan pertama pascamelahirkan. Hal ini dipercaya terjadi di 1 dari 10 ibu. Namun ada juga ayah yang mengalami hal ini.

Orang yang mengalami hal ini akan mengalami kesulitan mengatur emosi dan mood seperti tiba-tiba merasa sedih, cemas, kehabisan energi, kurang tidur, dan kehilangan selera makan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Jangan sampai terlambat! Ini ciri-ciri depresi pada anak yang perlu diwaspadai

7. Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD), Termasuk Jenis Depresi

Tidak seperti siklus PMS biasa, wanita yang mengalami hal ini akan mengalami gangguan emosi yang hebat. Mereka akan merasakan mood swing, kecemasan, mudah marah, kelelahan, perubahan siklus tidur dan selera makan, tidak bisa berkonsentrasi, serta merasa terbebani. Gangguan ini akan muncul jelang siklus menstruasi dan membuat penderitanya sulit beraktivitas.

8. Jenis Depresi Situasional

Istilah ini memang bukan sebutan klinis untuk sebuah depresi, tetapi ada kalanya seseorang menghadapi kondisi yang membuatnya tertekan atau terpukul. Sering terjadi ketika seseorang harus terlibat kondisi ekstrem seperti kematian, perceraian, bahkan kehilangan pekerjaan, dokter sering menyebutnya stress response syndrome. 

9. Atypical Depression

Sebagai salah satu bentuk depresi berat, atypical depression atau dysthymic disorder agak berbeda dengan depresi lainnya. Gejalanya kurang lebih seperti meningkatnya nafsu makan, terlalu banyak tidur, merasa berat pada tangan dan kaki, dan sangat sensitif. Namun apabila penderita mengalami kejadian positif, perasaannya akan membaik untuk sementara waktu.

10. Treatment Resistant Depression

Ada 1 dari 3 penderita depresi mendapatkan beberapa terapi tanpa hasil. Biasanya hal ini disimpulkan setelah dokter memberikan terapi simultan dan berbagai macam antidepresan dari dosis rendah hingga dosis tinggi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kemungkinan orang tersebut menderita treatment resistant depression yang membuat terapinya jauh lebih sulit. Jika hal ini terjadi pada Anda, kuncinya adalah jangan menyerah.

Itulah beberapa jenis depresi yang bisa Parents kenali gejalanya. Pastikan konsultasikan kondisi depresi pada tenaga ahli dan hindari mendiagnosis diri sendiri, ya.

Baca juga:

7 Tanda Pasangan Anda Alami Depresi, Pahami Agar Bisa Membantunya

Bukan sedih terus menerus, ini ciri depresi yang perlu Anda ketahui

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Sedih dan Gangguan Mental Depresi

Penulis

Puspa Sari