Apakah Bunda tengah mengalami jatuh duduk saat hamil? Apakah Bunda perlu waspada dan khawatir ketika mengalami hal tersebut?
Sebagaimana kita tahu, ibu hamil tidak direkomendasikan melakukan hal-hal berat dan aktivitas yang sekiranya berbahaya. Salah satu tujuannya adalah untuk menghindari goncangan terlalu keras yang berpotensi menyebabkan flek hingga keguguran.
Lantas, jatuh duduk saat hamil termasuk kondisi yang membahayakan ibu hamil dan janin dalam kandungan ataukah tidak? Berikut kita simak penjelasan selengkapnya.
Artikel terkait: Gagal melahirkan normal dan alami baby blues, ini ungkapan hati Mytha Lestari
Jatuh Duduk Saat Hamil, Berbahayakah?
Terkait kondisi jatuh duduk saat hamil ini, dikutip dari Mayo Clinic menulis bahwa tingkat bahayanya tergantung pada kondisi terjatuh dan usia kehamilan.
Jatuh selama kehamilan adalah penyebab umum cedera ringan dan dalam beberapa kasus, dapat berbahaya bagi Anda dan bayi Anda. Dijelaskan, tubuh ibu hamil dirancang untuk melindungi janin yang sedang berkembang selama kehamilan.
Dinding rahim Anda terdiri dari otot yang tebal dan kuat yang membantu menjaga bayi Anda tetap aman. Selain itu, cairan ketuban juga berfungsi sebagai bantalan.
Artikel terkait: 7 Penyebab Keputihan Saat Hamil Muda, Kapan Harus Waspada?
Jatuh Duduk Saat Hamil, Apa yang Pelu Diwaspadai?
Namun begitu, jatuh duduk, terlentang, atau terjungkir selama akhir trimester kedua dan awal trimester ketiga mungkin berbahaya bagi Anda dan bayi Anda, terutama jika ada trauma langsung pada perut Anda.
Ibu hamil bisa mengalami kontraksi, hilangnya cairan ketuban, hingga lepasnya plasenta dari dinding bagian dalam rahim (plasenta abruption) atau keluarnya sel darah janin ke dalam sirkulasi ibu (perdarahan fetomaternal).
Jika ibu hamil mengalami jatuh ringan selama trimester pertama, hubungi penyedia layanan kesehatan Anda, jelaskan jatuhnya dan diskusikan gejala apa pun yang Anda miliki. Jika Bumil jatuh menjelang akhir trimester kedua atau kapan saja selama trimester ketiga, segera cari pertolongan medis segera.
Tanda Jatuh Duduk Saat Hamil yang Perlu Segera ke Dokter
- Anda mengalami pendarahan vagina
- Anda merasakan sakit perut
- Anda mengalami kontraksi rahim
- Anda tidak dapat merasakan gerakan bayi
- Penyedia perawatan Anda mungkin menjalankan tes untuk memastikan semuanya baik-baik saja.
Artikel terkait: Ketahui 5 Fungsi Plasenta yang Krusial Bagi Janin dan Masalahnya yang Harus Diwaspadai
Cara Mencegah Jatuh saat Hamil
Dengan mengambil beberapa tindakan pencegahan dan mengadopsi kebiasaan baru, Bunda mungkin dapat menghindari jatuh saat hamil. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Bunda coba untuk menghindari jatuh saat hamil, sebagaimana dikutip Whattoexpect:
- Pilih sandal/sepatu flat daripada heels. Sepatu datar atau sepatu kets adalah pilihan yang lebih aman daripada wedges atau sepatu hak tinggi.
- Selalu pegangan pembatas tangga saat naik dan turun. Ini bisa sebagai penyangga ekstra saat Anda berjalan naik dan turun tangga.
- Berjalan perlahan. Jangan tergesa-gesa. Sebaliknya, luangkan waktu Anda dan berjalan hati-hati saat Anda bergerak di sekitar rumah atau saat melakukan tugas.
- Carilah jalan yang mulus. Trotoar adalah pilihan terbaik Anda untuk berjalan daripada permukaan yang tidak rata seperti rumput atau jalan bergelombang di hutan.
- Jangan membawa beban berat. Jangan memaksakan membawa keranjang cucian besar. Minta tolong anggota keluarga untuk membantu pekerjaan Bunda.
- Pertahankan energi Anda agar tetap berkonsentrasi. Simpan makanan ringan yang baik untuk Anda dan sebotol air kecil di tas atau meja Anda sehingga Bunda terhindar dari pusing yang disebabkan oleh gula darah rendah atau rasa haus.
- Untuk mencegah jatuh di rumah, hindari karpet yang longgar (atau pasang alas anti selip di bawahnya) dan jauhkan mainan, buku, dan majalah dari lantai.
Kapan Harus Menemui Dokter?
Jika merasa tidak nyaman atau sakit yang berkepanjangan, coba perhatikan gerakan janin. Jika gerakan janin berkurang atau mengalami pendarahan atau kontraksi vagina, segera hubungi dokter kandungan Anda.
Tergantung pada cederanya, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan pemantauan detak jantung janin atau USG untuk memastikan semuanya baik-baik saja.
Jatuh duduk, tengkurap, atau terlentang selama kehamilan memang mengkhawatirkan, tetapi untungnya rahim dan tubuh Anda mampu melindungi bayi yang sedang tumbuh. Dengan beberapa penyesuaian kebiasaan baru selama kehamilan dalam rutinitas keseharian Anda, Bunda dapat mengurangi risiko jatuh saat hamil.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca juga:
12 Komplikasi Kehamilan Kembar yang Perlu Parents Waspadai
Penting! 8 Nutrisi Ibu Hamil yang Perlu Diperhatikan agar Janin Selalu Sehat
7 Reaksi Janin Saat Ibu Berhubungan Badan, Penasaran?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.