Penggunaan jamu pelangsing untuk ibu menyusui kerap menjadi pertanyaan khususnya bagi Bunda yang ingin diet aman selama jadi Busui. Kecenderungan ibu meyusui untuk diet ini adalah faktor peningkatan berat badan yang kerap terjadi selama kehamilan.
Bagi beberapa ibu hamil, meningkatnya BB bahkan selepas melahirkan adalah alasan sebuah permasalahan tersendiri. Sehingga beberapa busui memutuskan untuk mengecilkan badan untuk meningkatkan rasa percaya diri.
Beberapa cara yang kerap dilakukan dalam rangka diet ibu menyusui ini adalah dengan mengatur pola makan sampai dengan menggunakan jamu pelangsing. Pertanyaan selanjutnya adalah, amankah jamu pelangsing untuk ibu menyusui? Apakah jamu pelangsing mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI?
Untuk memperdalam bahasan ini, berikut adalah penjelasan dari dokter selengkapnya.
Artikel terkait: Meningkatkan Kualitas ASI melalui Menu Ibu Menyusui
Bolehkah Jamu Pelangsing untuk Ibu Menyusui?
Setiap orang punya tingkat keberhasilan diet yang berbeda-beda satu sama lain. Ada yang dalam waktu singkat mampu menurunkan berat badannya drastis, namun ada juga yang harus mencoba berbagai macam cara untuk bisa lebih kurus. Termasuk juga pada ibu menyusui.
Sehingga cara-cara cepat seperti minum jamu pelangsing untuk ibu menyusui kadang ditempuh. Terkait hal ini, dokter umum sekaligus konsultan laktasi Dokter Gita Permatasari menjelaskan lebih lanjut kepada theAsianParent.
Dokter Gita tidak merekomendasikan penggunaan jamu pelangsing untuk ibu menyusui. Berikut alasan selengkapnya.
“Konsumsi jamu pelangsing sebaiknya dihindari bagi ibu menyusui, karena campuran kandungan pada jamu yang tidak diketahui secara pasti, dikhawatirkan akan memengaruhi ASI,” jelas Dokter Gita kepada theAsianParent.
Artikel terkait: Berapa banyak kalori yang terbakar saat menyusui? Ini penjelasannya
Efek Jamu Pelangsing Terhadap Produksi ASI
Selain kandungan jamu pelangsing yang belum teruji jelas secara klinis, Dokter Gita juga menekankan efek lain dari penggunaan herbal dalam diet cepat seperti itu, yakni dapat memengaruhi produksi ASI.
“Beberapa produk jamu pelangsing memang dapat menyebabkan penurunan berat badan yang cepat, tetapi di sisi lain dapat mengurangi suplai ASI yang dihasilkan payudara, seperti kandungan sage,” tegas dr. Gita.
Sebagaimana kita pahami, kebutuhan si kecil terhadap ASI adalah kebutuhan utama yang sebaiknya kita prioritaskan untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhannya. Terutama untuk membentukkan imunitas di awal-awal kehidupannya.
Artikel terkait: 1 dari 3 Anak Indonesia Tidak Maju Akibat Kekurangan Zat Besi, Kenali Gejalanya
Belum Diketahui Jelas Dampak Jamu Pelangsing untuk Busui dan Ibu Hamil
Dokter Gita juga menjelaskan jamu pelangsing dan jamu herbal secara umum masih termasuk di kategori N. Apa itu?
“Jamu pelangsing di kategorikan sebagai kategori N yaitu belum dikategorikan karena belum diketahui dampak dan efek konsumsi jamu herbal ini terhadap keadaan ibu hamil dan menyusui,” jelas dr. Gita.
Kapan Ibu Menyusui akan Kembali Ke Berat Badan Normal?
Dokter Gita menjelaskan, umumnya, ibu menyusui akan kembali ke berat badan normalnya sekitar enam bulan hingga satu tahun setelah melahirkan.
Oleh karena itu, sabar ya Bun. Utamakan kebutuhan si kecil terlebih dahulu, yakni dengan menjaga agar produksi ASI tetap lancar dan kualitas nutrisinya terjaga.
Yang perlu busui ketahui, proses menyusui sendiri sudah membakar kalori, tepatnya 850 kalori sehari. Namun hal tersebut membuat Busui lebih sering lapar, sehingga mereka akan lebih cenderung banyak makan saat menyusui, demikian dilansir dari The Bump.
Tips Melangsingkan Badan untuk Ibu Menyusui dari Dokter
Lantas, apa saja nih tips melangsingkan badan untuk ibu menyusui yang direkomendasikan dokter. Berikut beberapa hal yang direkomendasikan Dokter Gita terkait hal ini:
- Rutin menyusui dan memompa asi, karena menyusui membakar kalori ekstra, selain itu energi yang dibutuhkan untuk memproduksi ASI cukup besar.
- Diet low carbohydrate, high protein, membutuhkan kalori setidaknya 1.500-1.800 kalori/hari untuk menjaga suplai ASI.
- Konsumsi fenugreek, efeknya mengurangi nafsu makan sehingga bisa menurunkan berat badan, selain itu fenugreek bisa untuk meningkatkan produksi asi.
- Minum perasam jeruk lemon, mampu meluruhkan lemak dalam tubuh dan mampu melancarkan sistem pencernaan tubuh.
- Minum kunyit asam, bermanfaat untuk menurunkan berat badan, namun memberikan efek pada kebugaran tubuh dan juga kecantikan.
- Konsumsi air hangat untuk mempercepat metabolisme pencernaan.
- Olahraga 3 kali/minggu minimal 30-45 menit supaya terjadi pembakaran lemak.
Demikian tips melangsingkan badan dan diet sehat yang perlu busui pertimbangkan dan ketahui. Tetap lakukan diet yang aman untuk ibu menyusui agar Bunda bisa tetap meghasilkan ASI yang cukup untuk bayi Anda, karena ASI adalah hal yang paling dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya ya Bun.
Baca juga:
Cegah Diabetes, Ini 7 Manfaat Petai Cina yang Tak Boleh Dilewatkan
Busui Ini Berbagi Menu yang Bantu Turunkan Berat Badan 24 Kg dalam 6 Bulan
Benarkah Zat Besi dan Vitamin C Bisa Dukung Si Kecil yang Alergi Susu Sapi Tumbuh Maksimal?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.