Semua sepakat bahwa ASI adalah makanan terbaik bagi bayi hingga usia 6 bulan. Namun dalam praktiknya, pemberian ASI kadang terhambat berbagai kendala, apalagi di tengah kondisi pandemi seperti saat ini. Lantas, bagaimana pula jika ibu menyusui positif COVID-19?
Sangat beralasan sebenarnya jika ada kekhawatiran yang dirasakan ibu menyusui saat dinyatakan terpapar virus. Kecemasan tersebut berkutat kepada persoalan si kecil yang ditakutkan ikut tertular.
Akan tetapi, Bunda tak perlu cemas berlebihan. Kabar baiknya, ibu menyusui yang positif COVID-19 tetap bisa menyusui bayi dengan aman. Hal ini disampaikan Ninik Sukotjo, nutrition specialist UNICEF.
“Jika seorang ibu terkonfirmasi atau diduga terinfeksi COVID-19, ibu tetap aman menyusui,” katanya dalam acara konferensi pers perayaan kampanye global Pekan Menyusui Dunia (PMD) 2021 yang diselenggarakan oleh AIMI atau Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia, Rabu (27/07/21).
Meski demikian, ibu menyusui harus menerapkan protokel kesehatan jika merasakan gejala COVID-19. Berikut panduannya menurut UNICEF:
- Menggunakan masker saat menyusui
- Mencuci tangan minimal selama 20 detik sebelum dan sesudah menyentuh bayi
- Rutin membersihkan permukaan benda yang sering disentuh menggunakan disinfektan
- Menerapkan etika batuk dan bersin
Artikel terkait: Cegah depresi setelah melahirkan, ini hal yang perlu Bunda perhatikan
Mengapa Bunda Dianjurkan Tetap Memberikan ASI?
ASI menyediakan semua zat gizi yang dibutuhkan si kecil untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Tak cuma itu, Parents, ASI juga memberikan perlindungan yang lebih baik kepada bayi agar terhindar dari berbagai kuman penyakit.
Lebih lanjut, menurut Ninik ada sejumlah alasan yang menjadi pertimbangan mengapa Bunda dianjurkan untuk tetap memberikan ASI kepada si kecil.
- Virus COVID-19 tidak terdeteksi di dalam air susu ibu yang terkonfirmasi positif dan bayi memiliki risiko yang rendah untuk terinfeksi.
- Menyusui dan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) mengurangi risiko kematian bayi secara signifikan.
- Menyusui memiliki manfaat yang lebih besar dibanding potensi risiko penularan.
- Tidak ada alasan untuk menghindari atau berhenti menyusui pada masa pandemi.
- Ibu menyusui tidak memerlukan tambahan susu formula jika produksi ASI masih mencukupi dan kondisi fisik memungkinkan.
Artikel terkait: Penting! Panduan Menyusui saat Pandemi COVID-19 yang Perlu Busui Perhatikan
3 Cara Pemberian ASI jika Ibu Menyusui Positif COVID-19
Nah, jika busui positif COVID-19 kondisinya cukup parah atau terdapat komplikasi lainnya sehingga tidak bisa menyusui langsung, maka ada sejumlah alternatif cara memberikan ASI yang bisa ditempuh.
1. Asi Perah
Aman untuk memberikan ASI perah karena faktanya hingga saat ini COVID-19 belum ditemukan di dalam ASI dari ibu yang positif atau diduga terinfeksi COVID-19.
2. Donor ASI
Jika busui tidak memungkinkan memerah ASI dan tersedia bank ASI, maka donor ASI bisa menjadi pilihan. Si kecil dapat diberi ASI donor ini untuk sementara waktu dan ibu bisa fokus pada proses pemulihan.
3. Ibu Susu
Opsi ini juga bisa menjadi alternatif yang bisa dipilih. Pastikan ibu susu dalam kondisi sehat.
Jika opsi pertama hingga ketiga sulit dipenuhi, maka pemberian susu formula menjadi pilihan terakhir yang dapat ditempuh.
Kapan Ibu Positif COVID-19 Bisa Mulai Menyusui Kembali?
Seorang ibu yang diduga atau terkonfirmasi positif COVID-19 dapat mulai kembali menyusui ketika ibu tersebut merasa cukup sehat untuk menyusui.
“Tidak ada interval waktu yang tetap untuk menunggu setelah terduga/terkonfirmasi COVID-19. Tidak ada bukti bahwa menyusui mengubah perjalanan klinis COVID-19 pada ibu,” terang Ninik.
Oleh karena itu, ibu menyusui perlu mendapat perawatan kesehatan dan gizi yang baik untuk pemulihan. Ibu juga perlu mendapat dukungan dari keluarga dan tenaga kesehatan atau konselor agar bisa mulai menyusui kembali dengan baik.
Artikel terkait: 6 Hal yang Perlu Parents Ketahui Soal Vaksin COVID-19 pada Ibu Menyusui
Vaksin COVID-19 untuk Ibu Menyusui
Sebagian busui enggan melakukan vaksinasi karena beranggapan bahwa vaksin COVID-19 akan memengaruhi kualitas ASI. Namun faktanya, tak ada bukti ilmiah yang menyatakan demikian.
Vaksinasi sebenarnya tergolong aman, sehingga dapat diberikan kepada ibu menyusui. Hal ini juga sejalan rekomendasi para ahli. Surat Edaran Kemenkes RI tentang Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 No HK.02.02/ 11/368/2021 menyebut bahwa ibu menyusui dapat diberi vaksin.
Meski demikian, bukan berarti vaksin dapat diberikan sembarangan kepada busui, ya. Sebelum menerima vaksin, busui wajib berkonsultasi dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan. Tujuannya untuk memastikan kondisi kesehatan fisiknya memang layak untuk diberi vaksin.
Melansir Alodokter, vaksin tak hanya melindungi ibu. Beberapa penelitian menemukan bahwa ibu menyusui yang diberikan vaksin COVID-19 menghasilkan air susu yang mengandung antibodi terhadap virus COVID-19. Dengan begitu, si kecil dapat terlindungi jika sewaktu-waktu bayi terinfeksi virus COVID-19.
****
Parents, itulah ulasan tentang aman tidaknya ibu menyusui positif COVID-19 memberikan ASI. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter dan tenaga kesehatan, ya.
Baca juga:
Iklan Menyusui dari UNICEF: Menyusui itu Alami
Bayi Tertidur Saat Menyusu, Perlukah Dibangunkan atau Tidak?
Anda Dilarang Menyusui Jika…
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.