X
TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Cegah depresi setelah melahirkan, ini hal yang perlu Bunda perhatikan

Bacaan 4 menit
Cegah depresi setelah melahirkan, ini hal yang perlu Bunda perhatikan

Depresi setelah melahirkan atau postpartum depression menjadi kondisi yang tidak bisa disepelekan. Untuk itu, cara mencegah depresi ini perlu Bunda ketahui.

Menjadi ibu baru otomatis tentu saja akan membawa banyak perubahan, termasuk perubahan hormonal yang memengaruhi mood. Jika saat hamil hormon estrogen dan progestron naik, setelah melahirkan kedua hormon ini justru akan menurun. Hal inilah yang kemudian bisa menyebabkan baby blues hingga depresi. Untuk mencegah depresi ada beberapa hal yang yang tentu saja perlu dipahami.

Perlu diketahui, depresi setelah melahirkan berbeda dengan baby blues yang umumnya bisa mereda setelah satu atau dua minggu. Ibu yang mengalami depresi setelah melahirkan kondisinya bisa kian memburuk bila tidak ditangani dengan tepat. Bahkan bisa berdampak buruk untuk bayi dan ibu.

Seperti yang dijelaskan Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., gangguan pasca melahirkan memang bisa dirasakan oleh ibu yang baru saja melahirkan. Mulai dari Baby Blues, Post Partum Depression (PPD) hingga Post Partum Psychosis (PPP).

Umumnya, gejala depresi ini akan ditandai dengan perasaan gelisah, sedih yang tidak dapat dijelaskan, menangis terus menerus, khawatir, merasa lelah sampai sulit tidur menjadi gejala depresi yang perlu diwaspadai.

mencegah depresi

Mencegah depresi setelah melahirkan perlu dilakukan sebelum bayi lahir

Tidak bisa dipungkiri, menjadi ibu baru yang belum memiliki pengalaman tentu saja bisa menyebabkan timbulnya perasaan clueless. Maka tak mengherankan jika bulan-bulan pertama setelah melahirkan merupakan proses belajar.

Hal ini pun ditegaskan Megan Gray, MD, seorang dokter kandungan di Orlando Health Winnie Palmer Hospital for Women & Baby.

“Beberapa bulan pertama setelah Anda melahirkan adalah pengalaman belajar, dan jika Anda merasa kewalahan, Anda tidak sendirian,” kata dr. Gray.

Dr. Gray juga mengatakan bahwa perempuan perlu fokus pada kesehatan mereka sendiri setelah melahirkan. Meskipun mungkin terasa sangat sulit untuk merawat diri sendiri sambil merawat bayi. Untuk itu dia meminta lebih banyak penyedia layanan kesehatan untuk membekali ibu hamil tentang pendidikan setelah melahirkan.

mencegah depresi setelah melahirkan

Mengapa bulan pertama setelah melahirkan sangat krusial bagi ibu baru?

Memasuki fese menjadi ibu baru merupakan masa perubahan dan transisi. Dikatakan Katayune Kaeni, Psy.D., seorang psikolog yang berbasis di California dan bersertifikat kesehatan mental prenatal, pada masa inilah terkadang kesehatan mental ibu mulai terganggu.

“Trimester keempat (fase setelah melahirkan) adalah fase kehidupan baru yang unik dan berbeda dari perubahan lain yang mungkin mereka alami. Mereka memiliki pekerjaan baru, gelar baru, dan seringkali sangat sedikit pelatihan atau persiapan untuk peran baru mereka sebagai ibu,” papar Dr. Kaeni.

Ditambahkan Dr. Kaeni, depresi dan kecemasan juga dapat dimulai sejak kehamilan, bila tidak diobati dapat memperburuk kondisi ibu setelah melahirkan.

“Yang benar-benar penting untuk dicatat adalah bahwa kondisi kesehatan mental prenatal dapat dimulai kapan saja di tahun setelah melahirkan. Beberapa ibu perlu istirahat dari bayinya, beberapa ibu tidak ingin jauh dari bayinya. Semua itu baik-baik saja,” tambahnya lagi.

Dr. Kaeni juga mengingatkan bahwa ibu baru sebaiknya juga bisa mendapatkan perawatan diri. Namun, perawatan ini tentu saja tidak sebatas pergi ke salon atau melakukan body spa.

Namun bisa sesederhana meminta bantuan bila merasa kelelahan, meminta seseorang datang untuk membantu merawatan anak atau mengurus pekerjaan rumah tangga, juga mengurangi tekanan untuk mengatur semua pekerjaan sendiri.

Ibu-ibu baru mungkin bisa merasa lega setelah mendengarkan musik, menonton televisi, atau melakukan apa pun yang membuat mereka merasa tidak terlalu kelelahan.

“Kita perlu berhenti memberi tahu para ibu apa yang harus dilakukan dan kita perlu bertanya kepada mereka apa yang sebenarnya mereka butuhkan,” Dr. Kaeni menjelaskan.

Mempersiapkan menghadapi trimester keempat

mencegah depresi

Tahukah Bunda bahwa perjalanan akan terus dirasakan hingga trimester keempat? Menurut Baby Center, istilah trimester ini dapat menggambarkan tiga bulan pertama setelah persalinan. Dimulai sejak hari pertama kelahiran hingga bayi menginjak usia tiga bulan.

Pada trimester inilah seorang ibu akan merasakan banyak perubahan sehingga membutuhkan adaptasi.

Nyatanya, untuk menghindari terjadinya depresi setelah melahirkan, banyak hal yang dapat kita lakukan untuk membantu ibu menjalani peranan barunya. Dan perempuan juga seharusnya tidak takut menghadapi trimester keempat.

Ibu perlu mengetahui tentang peranan baru itu dan meminta bantuan bila sulit menghadapinya. Caranya, dengan mencari banyak informasi dan sharing mengenai rutinitas baru yang akan dijalankan. Misalnya dengan mendatangi layanan perawatan laktasi. Karena kegiatan menyusui juga bisa membuat ibu baru stres.

“Perempuan dapat mengunjungi layanan seperti perawatan laktasi dan dukungan emosional, serta sharing kepada keluarga dan teman-teman sebelum melahirkan, kata Kristin Tully, Ph.D. seorang peneliti di University of North Carolina di Chapel Hill School of Medicine Centre for Maternal and Fetal Health.

Dengan begitu, mereka dapat mengetahui dan mencegah terjadinya depresi setelah melahirkan.

***

Cerita mitra kami
Menghadirkan Kebahagian Lewat #SentuhanIbu, Ibu Bahagia, Janin Sehat, Bayi Tumbuh Optimal
Menghadirkan Kebahagian Lewat #SentuhanIbu, Ibu Bahagia, Janin Sehat, Bayi Tumbuh Optimal
Melahirkan secara Operasi Caesar: Fakta, Manfaat, dan Efek Sampingnya
Melahirkan secara Operasi Caesar: Fakta, Manfaat, dan Efek Sampingnya
Cara Mudah Persiapan Caesar Langsung dari Ahlinya di C-Ready Learning, Tertarik Coba?
Cara Mudah Persiapan Caesar Langsung dari Ahlinya di C-Ready Learning, Tertarik Coba?
3 Cara Menurunkan Berat Badan Pasca Persalinan, Cek Bun!
3 Cara Menurunkan Berat Badan Pasca Persalinan, Cek Bun!

TAP-Web-Banner_Checklist

Referensi: Parents

Baca juga

“Lahiran caesar, istri saya dapat cibiran dari keluarga,” curhatan seorang suami

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

ddc-calendar
Bersiaplah untuk kelahiran bayi dengan menambahkan HPL Anda
ATAU
Hitung tanggal HPL
img
Penulis

Fadhila Afifah

Diedit oleh:

Adisty Titania

  • Halaman Depan
  • /
  • Melahirkan
  • /
  • Cegah depresi setelah melahirkan, ini hal yang perlu Bunda perhatikan
Bagikan:
  • 19 Tanda Seminggu Mau Melahirkan, Diare hingga Kontraksi!

    19 Tanda Seminggu Mau Melahirkan, Diare hingga Kontraksi!

  • Angka Kematian Ibu di Indonesia Tinggi, Waspadai 4 Penyebabnya!

    Angka Kematian Ibu di Indonesia Tinggi, Waspadai 4 Penyebabnya!

  • Bacaan Doa Siti Maryam untuk Ibu Hamil agar Lancar Saat Melahirkan

    Bacaan Doa Siti Maryam untuk Ibu Hamil agar Lancar Saat Melahirkan

  • 19 Tanda Seminggu Mau Melahirkan, Diare hingga Kontraksi!

    19 Tanda Seminggu Mau Melahirkan, Diare hingga Kontraksi!

  • Angka Kematian Ibu di Indonesia Tinggi, Waspadai 4 Penyebabnya!

    Angka Kematian Ibu di Indonesia Tinggi, Waspadai 4 Penyebabnya!

  • Bacaan Doa Siti Maryam untuk Ibu Hamil agar Lancar Saat Melahirkan

    Bacaan Doa Siti Maryam untuk Ibu Hamil agar Lancar Saat Melahirkan

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti