Sering mengalami nyeri pada testis? Bisa jadi, Anda sedang mengalami blue balls. Blue balls dalam istilah medis disebut epididymal hypertension. Kondisi ini biasanya menyerang testis pria dan mengakibatkan rasa gatal serta ngilu.
Rasa gatal dan ngilu pada testis disebut blue balls karena seringkali warna testis berubah menjadi kebiruan saat mengalami kondisi ini. Selain itu, testis juga terasa lebih berat dari biasanya. Meski tidak berbahaya, namun kondisi ini biasanya menimbulkan rasa tidak nyaman pada orang yang mengalaminya.
Ayah, tidak perlu khawatir ya jika mengalami kondisi di atas karena biasanya gejala tersebut akan segera hilang. Namun, jika rasa gatal dan ngilu yang dialami ternyata bertahan lama dan semakin memburuk maka perlu segera berkonsultasi dengan dokter.
Epididymal hypertension umumnya dialami oleh kebanyakan pria, namun frekuensinya tidak sering. Lalu, apa yang menjadi penyebab epididymal hypertension?
Kenali Penyebab Blue Balls
Epididymal hypertension umumnya disebabkan karena orgasme yang tertunda. Selain itu, pria yang sering terangsang secara seksual juga lebih sering mengalami kondisi ini.
Saat pria mengalami orgasme, pembuluh darah pada penis dan testis membesar karena aliran darah menjadi lebih kencang. Idealnya, penis akan ereksi dan orgasme sehingga siklus menjadi tuntas.
Pada kondisi blue balls, penis mengalami ereksi namun tak ada orgasme yang terjadi sehingga akibatnya timbul rasa ngilu pada testis yang biasanya dibarengi dengan rasa gatal.
Terkadang, kondisi ini juga disertai dengan perubahan warna testis menjadi kebiruan. Ini karena banyaknya darah yang tertinggal pada penis dan testis dalam jangka waktu yang lebih lama.
Blue Balls Terjadi Cukup Sering, Apakah Berbahaya?
Kondisi ini umumnya tidak berbahaya namun bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bahkan cenderung mengganggu aktivitas seksual.
Selain itu, jika kondisi ini cukup sering dialami, bisa jadi kondisi tersebut mengindikasikan masalah medis lainnya, seperti:
1. Peradangan testis
2. Diabetes neuropati di area paha
3. Infeksi
4. Batu ginjal
5. Gondong
6. Orchitis
7. Kanker testis
8. Pemakaian celana yang terlalu ketat
Kapan Harus ke Dokter?
Sumber: Unsplash
Epididymal hypertension tidak berbahaya sehingga umumnya mereka yang mengalami gejala ini tak perlu memeriksakan diri ke dokter. Selain itu, pada kondisi normal, blue balls biasanya jarang terjadi dan akan langsung mereda dengan sendirinya.
Ayah perlu segera memeriksakan diri ke dokter apabila kondisi epididymal hypertension sampai menyebabkan kehidupan seksual terganggu atau timbul rasa nyeri yang terus menerus dalam jangka waktu yang lama.
Perlu juga memperhatikan apakah ada gejala lain seperti ukuran testis yang membesar, serta rasa sakit di bagian paha dan punggung bawah. Jika mengalami gejala ini, bisa jadi mengarah pada penyakit yang lebih serius seperti kanker testis.
Bagaimana Cara Mengobati dan Mencegah Blue Balls?
Sumber: Unsplash
Cara alami untuk mengatasi masalah ini adalah dengan melakukan aktivitas seksual hingga mencapai orgasme. Bisa dilakukan dengan berhubungan seksual bersama pasangan atau melakukan masturbasi.
Dua hal ini adalah cara alami yang bisa digunakan untuk mengobati epididymal hypertension. Namun, penanganan lebih lanjut bisa berbeda-beda dan perlu pemeriksaan yang lebih mendalam, tergantung kondisi masing-masing orang yang mengalaminya.
Pepatah mengatakan, lebih baik mencegah daripada mengobati. Lalu, bagaimana cara untuk mencegah kondisi blue balls?
Masalah ini bisa disiasati dengan beberapa cara, salah satunya adalah mencegah terjadinya stimulasi yang bisa membuat penis ereksi. Berikut adalah siasat yang bisa dilakukan untuk mencegahnya:
1. Mandi dengan menggunakan air dingin
2. Berhenti memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas seksual
3. Mengalihkan fokus pada aktivitas lain seperti bermain musik
4. Fokus bekerja
5. Melakukan aktivitas olahraga khususnya olahraga angkat berat
6. Mengompres dengan air panas atau es batu
Ayah, masalah epididymal hypertension idealnya akan mereda ketika tak lagi merasa terangsang secara seksual. Jika kondisi ini terjadi pada Anda, tak perlu merasa khawatir. Sebaiknya, alihkan perhatian kepada aktivitas lain sehingga mencegah terjadinya ereksi.
Perlu diketahui juga, kondisi ini bisa dialami oleh perempuan namun lebih dikenal dengan blue vulva. Penyebabnya juga sama, yakni akibat adanya rangsangan seksual yang tidak tuntas.
Biasanya, pada perempuan akan timbul gejala gatal dan terasa berat di bagian klitoris dan vulva. Namun, sama seperti pria, kondisi ini juga bisa hilang dengan sendirinya baik dengan cara melakukan aktivitas seksual atau mengalihkan fokus pada hal-hal lainnya.
Nah, Parents, kenali tanda-tanda blue balls dengan lebih teliti ya supaya tahu bagaimana cara mengatasinya!
Baca juga:
Antara melahirkan dan testis ditendang, mana yang lebih sakit?
Waspada! Radang testis bisa pengaruhi kesuburan suami, kenali gejalanya!
Testis anak tidak turun, apa saja risiko dan bagaimana pengobatannya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.