Para ahli kembali menemukan gejala baru COVID-19. Mereka mengatakan bahwa timbulnya lesi atau tanda luka keunguan di sekitar kuku pada jari kaki bisa saja menjadi pertanda infeksi Virus Corona.
Sementara itu, salah satu pasien di Inggris juga mengalami gejala Virus Corona yang tidak biasa, yakni mengalami masalah lambung dan merasakan sakit luar biasa di perutnya.
2 Gejala baru COVID-19 yang baru ditemukan
Beberapa dokter melaporkan bahwa timbulnya lesi ungu pada jari kaki bisa menjadi acuan untuk mendiagnosis Virus Corona. Meski masih perlu dilakukan penelitian lanjutan, tetapi kondisi tersebut bisa menjadi gejala baru COVID-19.
Hal tersebut diungkap oleh Dr. Ebbing Lautenbach, Kepala Divisi Penyakit Menular di University of Pennsylvania, Amerika. Ia menjelaskan, munculnya tanda luka keunguan di kuku jari kaki tersebut bisa saja menimbulkan rasa sakit saat disentuh.
“Biasanya ini menyakitnya jika disentuh. Beberapa orang juga mungkin merasakan sensasi terbakar pada lesi ungu yang muncul di kuku jarinya,” jelas Ebbing seperti yang dilansir dari laman USA Today.
Dokter Ebbing juga menjelaskan, gejala tersebut bisa saja muncul sebagai respons peradangan tubuh yang terlokalisasi, yakni hanya terjadi pada bagian kuku jari pada kaki. Selain itu, munculnya tanda luka keunguan juga bisa disebabkan karena adanya pembekuan darah pada pembuluh.
Biasanya timbul pada anak-anak dan pasien tanpa gejala
Menurut Ebbing, gejala yang disebut dengan ‘Covid Toes’ ini juga bisa menjadi petunjuk awal bahwa seseorang terpapar jenis Virus Corona terbaru.
Lebih lanjut, Ebbing juga mengatakan bahwa gejala Covid Toes ini biasanya timbul pada anak-anak dan mereka yang berusia dewasa muda. Mereka yang mengalami Covid Toes juga kemungkinan tidak menunjukkan gejala COVID-19 lainnya.
Menurut Ebbing, hal ini terjadi karena anak-anak dan mereka yang berusia muda cenderung masih memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Sehingga gejala yang muncul biasanya ringan, termasuk sebagian dari mereka juga kemungkinan mengalami Covid Toes.
Meski menimbulkan sensasi seperti terbakar, lesi ungu pada kuku jari kaki ini terbilang bisa hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari. Namun, gejala lanjutan seperti gangguan pada saluran pernapasan juga bisa timbul pada sebagian pasien yang mengalami Covid Toes ini.
Gejala Covid Toes ini awalnya ditemukan pada Maret lalu oleh seorang dokter di Italia. Laporan terkait gejala COVID-19 yang tidak biasa ini pun kebanyakan dialami oleh pasien-pasien di Amerika Serikat.
Gangguan pada lambung juga bisa menjadi gejala
Sementara itu, seorang sejarawan sekaligus pasien COVID-19 Fern Riddell melaporkan bahwa ia mengalami gangguan lambung sebagai gejala penyakit tersebut. Pasien asal Inggris ini harus menjalani perawatan selama 30 hari di rumah sakit.
Fern juga bercerita, bahwa ia harus melawan Virus Corona tersebut dengan rasa sakit luar biasa di perut terutama bagian lambungnya. Meski tidak mengalami gejala pernapasan lain, tetapi ia mengaku bahwa rasa nyeri yang dirasakannya sangat mengganggu.
“Rasanya seperti keracunan. Tubuhku bergetar, sakit, dan juga mengalami dehidrasi serius. Mual luar biasa dan mengalami diare parah,” tulisnya pada akun Twitter seperti yang dikutip dari laman Daily Star.
Fern melanjutkan, “Sampai beberapa hari terakhir, saya sudah terhidrasi dengan baik sehingga tidak perlu mengonsumsi obat-obatan. Tapi rasa sakit di perut masih terasa.”
Kondisi yang dialami Fern disebut sebagai Gastro Coronavirus. Menurut studi yang diterbitkan American Journal of Gastroenterology, gejala ini biasanya muncul sebelum gejala umum Virus Corona seperti batuk.
Tidak hanya itu, pasien yang menunjukkan gejala gangguan lambung dan pencernaan ini juga disebutkan memiliki risiko kematian COVID-19 yang lebih tinggi.
Seseorang yang terpapar Virus Corona biasanya menimbulkan gejala umum seperti batuk kering, demam, sesak napas, dan sakit tenggorokan. Namun, beberapa pasien juga mengalami gejala tidak biasa seperti mata merah serta kondisi terbaru seperti Covid Toes dan juga gangguan pada lambung.
Hal tersebut menunjukan bahwa Virus Corona penyebab COVID-19 memang masih terbilang baru. Para ahli belum benar-benar mengetahui secara pasti mengenai sifat virus tersebut. Maka, upaya pencegahan pun pada akhirnya perlu dilakukan semaksimal mungkin. Baik tenaga medis dan masyarakat perlu kerja sama dalam menanggulangi penyebaran virus ini.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran Virus Corona di antaranya adalah:
- Terapkan swakarantina dan physical distancing secara disiplin. Jangan keluar rumah apabila tidak mendesak.
- Rajin cuci tangan, jaga kebersihan diri maupun lingkungan sekitar
- Terapkan pola hidup sehat.
- Gunakan masker apabila harus keluar rumah.
- Jaga jarak terutama dengan orang yang sakit.
- Apabila Anda sakit dan menunjukan gejala ringan seperti demam atau batuk kering, usahakan untuk tidak keluar rumah dan lakukan swakarantina.
Selain langkah pencegahan tersebut, masyarakat juga diharapkan untuk jujur jika melakukan pemeriksaan terkait Virus Corona. Selalu ingat bahwa pasien COVID-19 bukanlah suatu aib yang perlu ditutupi. Sebaliknya, kejujuran dibutuhkan agar penyakit bisa segera diatasi. Bersikap jujur saat pemeriksaan juga akan membantu memutuskan penyebaran virus yang menyebabkan pandemi.
Semoga bermanfaat!
***
Referensi: Forbes, SehatQ, Detik Health
Baca juga:
Mirip tapi tidak sama! Ini perbedaan gejala covid-19, flu, dan pilek
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.