Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasi Flu saat Hamil
Jangan disepelekan! Flu saat hamil bisa mengakibatkan pneumonia, meningitis, bronkitis, bahkan kematian.
Bunda, sebaiknya jangan pernah mengabaikan bahaya flu saat hamil, ya. Sebab, flu saat hamil bisa sangat berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan ibu serta janin.
Oleh karena itu, Bunda perlu mengetahui tentang apa itu flu? Bagaimana flu bisa membahayakan kehamilan?
Apa yang bisa dilakukan ibu hamil saat mengalami flu? Semua jawabannya ada di bawah ini.
Artikel Terkait: Penyebab Perut Kencang Saat Hamil di Tiap Trimester, Wajib Tahu!
Daftar isi
Apa Itu Flu?
Flu atau influenza merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus influenza A, influenza B, dan influenza C.
Virus-virus ini menganggu tubuh melalui bagian rongga tenggorokan dan paru-paru.
Flu bisa sangat berbahaya bila tidak segera diobati.
Karena flu bisa menyebabkan komplikasi kesehatan seperti bronkitis, pneumonia, meningitis, gagal ginjal, dan gagal hati yang dapat mengakibatkan kematian.
Oleh karena itu, segera konsultasi dengan dokter bila mengalami gejala flu, seperti:
- Demam
- Panas tinggi
- Pegal-pegal
- Kelelahan yang intens
- Sesak napas
- Pilek atau hidung tersumbat
- Sakit kepala
Apa Penyebab Flu saat Hamil?
Penyebab flu saat hamil adalah kekebalan tubuh yang biasanya menurun secara alami ketika Bunda mengandung.
Hal ini terjadi untuk melindungi janin agar tidak diserang oleh sistem imun karena ‘disangka’ benda asing.
Hal ini pun membuat ibu hamil rentan terkena penyakit, terutama pilek dan flu.
Bahaya Flu saat Hamil
Risiko komplikasi flu sangat rentan terjadi pada anak-anak, orang tua, dan ibu hamil.
Jika ibu hamil mengalami flu, maka risiko komplikasi tidak hanya dapat terjadi pada ibu, tetapi juga janin.
Terlebih bila ibu sudah memiliki masalah kesehatan, seperti asma atau diabetes sebelumnya.
Associate Professor Tan Thiam Chye dari KK Women and Children’s Hospital menjelaskan, “Virus influenza itu sendiri belum terbukti menyebabkan cacat lahir. Namun, demam tinggi selama trimester pertama dapat meningkatkan kemungkinan cacat lahir, seperti spina bifida. Pada trimester kedua dan ketiga, hal ini dapat mengganggu pertumbuhan janin.”
Artikel terkait: Gejala meningitis pada bayi mirip flu biasa, kenali tanda-tandanya
Risiko Komplikasi Flu saat Hamil
Menurut SingHealth, ada beberapa risiko komplikasi flu yang dapat memengaruhi ibu dan janin, yaitu:
- Pneumonia atau peradangan paru-paru
- Meningitis atau radang selaput otak
- Bronkitis atau infeksi paru-paru
- Miokarditis atau peradangan otot jantung
- Kelahiran prematur dan keguguran karena demam tinggi (lebih dari 38,5 derajat celsius) akibat flu yang tidak diobati pada kehamilan.
Beberapa komplikasi ini dapat mengakibatkan kematian.
Oleh karena itu, Prof Tan Thiam Chye menyarankan ibu hamil untuk segera berkonsultasi pada dokter ketika mengalami beberapa gejala flu.
Artikel Terkait: 10 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 1 Rekomendasi, Sudah Ceklis yang Mana?
Bagaimana Cara Mengatasi Flu saat Hamil?
Salah satu cara terbaik untuk mengatasi flu saat hamil ialah dengan melakukan vaksinasi flu.
Prof Tan Thiam Chye menjelaskan, “Vaksin flu membantu sistem kekebalan Anda menghasilkan antibodi untuk melawan infeksi flu dan membantu bayi Anda mewarisi antibodi ini juga. Bayi Anda kemudian dilengkapi antibodi untuk melawan kemungkinan infeksi flu, bahkan sebelum dia terlahir.
Vaksinasi flu ini dapat dilakukan setiap tahun untuk menghindari jenis flu musiman.
Menurut situs resmi Departemen Kesehatan NSW, berikut ini beberapa protokol perawatan flu saat hamil.
Trimester Pertama
Di trimester pertama, dokter umumnya akan meresepkan obat demam yang aman untuk kehamilan.
Selain itu, dokter juga akan mengajak ibu hamil untuk berdiskusi mengenai pengobatan anti-influenza.
Trimester Kedua dan Ketiga
Saat memasuki trimester kedua dan ketiga, kemungkinan besar dokter akan mengobati flu dengan obat anti-influenza, meresepkan obat untuk mengurangi demam, dan memantau kesehatan janin yang sedang berkembang.
Selain mendapatkan vaksinasi flu dan juga perawatan dokter, ibu hamil sebaiknya mencegah penularan flu dengan beberapa cara berikut:
- Bersihkan tangan menggunakan sabun dan air.
- Kenakan masker wajah jika sistem kekebalan tubuh sedang turun.
- Usahakan untuk menghindari anggota keluarga yang sakit.
- Tutup saat bersin dengan siku.
Artikel Terkait: 7 Obat Batuk yang Aman untuk Ibu Hamil, Jangan Salah Pilih Bun!
Apa Obat Flu yang Aman Bagi Ibu Hamil?
Berikut ini obat flu yang bisa Bumil konsumsi:
Paracetamol
Paracetamol termasuk daftar obat flu yang aman dikonsumsi ibu hamil.
Obat ini tidak menyembuhkan flu, tetapi bisa meredakan gejala flu, seperti demam, sakit kepala, dan nyeri otot.
Namun, disarankan Anda tetap berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan aturan minum obat ini.
Antihistamin
Jenis obat ini juga termasuk aman dikonsumsi ibu hamil jika penyebab flu yang dialami adalah alergi.
Guaifenesin
Flu seringkali disertai dengan gejala batuk. Kandungan guaifenesin juga termasuk aman dikonsumsi jika Anda mengalami batuk.
Namun ingat, selalu berkonsultasi tentang aturan minum obat selama hamil ya, Bunda.
Bagaimana Cara Mencegah Flu saat Hamil?
Beberapa cara tentu bisa dilakukan untuk mencegah flu saat hamil, di antaranya:
1. Jaga Kebersihan
Selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir bisa membantu mencegah flu saat hamil.
Kuman yang berpindah melalui tangan seringkali menjadi penyebab Anda terkena flu.
Jadi, selalu menjaga kebersihan Anda ya, Bunda.
2. Hindari Orang yang Sakit
Flu sangat mudah menular. Anda perlu menghindari orang yang sedang sakit flu atau setidaknya menjaga jarak.
Batasi untuk pertemuan secara langsung dengan orang yang sedang sakit.
3. Jaga Pola Makan
Penting untuk menjaga pola makan sehat selama hamil.
Meski Anda sedang mengidam makanan tertentu, tetap jaga asupan nutrisi Anda secara seimbang.
Hal ini dapat membantu menjaga daya tahan tubuh ibu hamil yang rentan terhadap penyakit.
Penting juga untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
4. Olahraga Rutin
Hamil bukan berarti bermalas-malasan. Olahraga dan tetap aktif dapat menjaga ketahanan fisik ibu hamil.
Karena itu, ibu hamil tetap disarankan untuk aktif berolahraga, tentu disesuaikan juga dengan kondisi kehamilan Anda.
Tanyakan dengan dokter olahraga apa yang cocok dan aman untuk kondisi kehamilan Anda saat ini.
5. Istirahat Cukup
Tetap luangkan waktu untuk beristirahat dan tidur minimal 8 jam sehari bisa membantu melindungi tubuh dari penyakit.
Artinya, Anda meluangkan waktu untuk tubuh membangun sistem ketahanan yang lebih kuat.
6. Vitamin dan Suplemen
Minumlah vitamin dan suplemen kehamilan jika dibutuhkan. Hal ini tentu perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. D
okter akan meresepkan vitamin sesuai yang dibutuhkan kondisi kehamilan Anda.
Vitamin C adalah jenis vitamin yang bisa menjaga daya tahan tubuh dari penyakit.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Meski pun flu adalah penyakit ringan dan biasanya akan reda dengan sendirinya, ada beberapa kondisi yang perlu Anda waspadai, di antaranya:
- Flu disertai dengan demam tinggi
- Flu parah yang tidak biasa
- Gejala flu berlangsung lebih dari 10 hari
- Flu disertai dengan batuk yang parah
- Sesak napas
- Penurunan gerakan janin
Jika hal-hal tersebut dialami, segera periksakan kondisi Anda ke dokter ya, Bunda.
Pertanyaan Populer Terkait Pilek Selama Kehamilan
Apa perbedaan antara flu dan pilek?
Dilansir BabyCenter, pilek kemungkinan penyebabnya adalah rhinitis atau alergi.
Sementara flu pada ibu hamil bisa disebabkan oleh infeksi dan biasanya gejala yang dirasakan lebih parah dari pilek.
Umumnya, pilek tidak mengakibatkan masalah kesehatan yang serius. Sementara flu dapat memiliki komplikasi yang serius.
Hidung mampet dikasih apa?
Semoga artikel ini bisa menjadi informasi yang bermanfaat ya, Bunda!
Disadur dari artikel Nalika Unantenne, theAsianparent Singapore
Baca juga
6 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 2 Rekomendasi, Cek!
5 Susu Ibu Hamil Anti Mual Terbaik, Ada Favorit Bunda?
10 Suplemen Asam Folat Ibu Hamil Pilihan untuk Kesehatan Bunda dan Janin