Pernah mendengar penyakit GBS atau Guillain Barre Syndrome?
Belum lama ini saya sempat mendengar kabar rekan kerja di kantor terdahulu mengalami penyakit GBS. Selain itu, kakak saya pun menceritakan kalau ada salah satu temannya yang mengalami penyakit ini.
“Deni semula merasa nggak enak badan saja, merasa flu, lalu sempat merasa sesak napas. Tapi tiba-tiba saja kondisinya drop, hingga merasa seluruh kakinya lemas hingga akhirnya harus masuk ICU. Menurut keluarganya, kalau terlambat, bisa-bisa Deni akan mengalami gagal napas karena otot paru-parunya lumpuh. Untuk membantu pernapasannya, ventilator langsung dipasang saat itu juga,” tukas Mega, teman saya yang masih satu kantor dengan Deni.
Tidak jauh berbeda dengan kasus yang dialami Deni, Amanda, salah satu teman kerja di kantor di theAsianparent Indonesia juga bercerita bahwa sepupunya sempat mengalami penyakit ini.
Ia pun menuturkan,”Pagi itu Tante saya telepon ke rumah dengan panik. Arvi, anaknya, mendadak dirujuk untuk masuk ICU dan bernapas menggunakan ventilator. Awalnya Arvi dibawa ke IGD karena terjatuh waktu bangun dari tempat tidur, kakinya lemas.
Syukurnya dokter IGD baru saja menangani kasus GBS dan mengenali gejala yang dialami Arvi sehingga langsung bertindak membawanya ke ICU. Tiga bulan di ICU, fisioterapi setiap hari plus belajar jalan dari nol seperti halnya bayi ia jalani sampai akhirnya dapat beraktivitas seperti sebelumnya,” paparnya.
Memahami penyakit GBS atau Guillain Barre Syndrome
Untuk mengetahui penyakit ini, saya pun akhirnya melakukan wawancara lewat email dengan dr. Marcus Adityawan Bahroen, Sp. S, Dokter Spesialis Saraf dari RS Pondok Indah – Puri Indah.
Belakangan ini saya mendengar beberapa orang yang mengalami penyakit Guillain Barre Syndrome (GBS). Apakah angka penderita penyakit ini semakin meningkat?
Angka penderita Guillain Barre Syndrome (GBS) tidak tinggi, bahkan penyakit ini termasuk penyakit yang jarang terjadi. Estimasi terakhir dari WHO, yang mengalami GBS sebesar 1,1 sampai 1,8 per 100 ribu penduduk per tahun.
Namun terasa “bertambah” bisa juga dikarenakan lebih banyak yang terdiagnosis dan lebih mudah tersebar lewat alat komunikasi dan media sosial.
Bisa tolong dijelaskan sebenarnya Guillain-Barre Syndrome penyakit seperti apa?
GBS sejatinya adalah penyakit autoimun yang menyerang pangkal saraf dan saraf tepi. Gejala yang paling sering ditemukan pertama adalah kelumpuhan anggota gerak atau gejala sensorik seperti kesemutan.
Apa yang menyebabkannya?
Penyebabnya adalah sistem imunitas tubuh yang menyerang komponen saraf kita sendiri.
Bisakah penyakit ini dicegah?
Pencegahan dari GBS biasanya sulit, karena banyak yang diawali dengan infeksi pencernaan atau lebih sedikit) dikarenakan infeksi lain, seperti infeksi saluran pernapasan atas. Sesuatu yang kerap ditemukan di Indonesia.
Bagaimana dengan gejalanya umumnya?
Berikut beberapa gejala GBS:
-
Bisa terjadi kelemahan di anggota gerak, tungkai maupun lengan, dan jalan yang tidak stabil.
-
Jari tangan kerap kesemutan, juga pada jempol, mata kaki, pergelangan tangan.
-
Nyeri linu ataupun kram yang memburuk terjadi pada malam hari.
-
Kelumpuhan pada daerah wajah, seperti pada mata; pergerakan alis dan bibir; mengunyah atau menelan.
-
Dan masih banyak yang lain sampai kesulitan bernapas.
Apakah penyakit GBS ini menular atau diturunkan? Mengingat penyakit ini terkait dengan sistem imun?
GBS tidak diturunkan dan bukan penyakit menular. Penyebab GBS bukan organisme seperti bakteri dan virus yang menyerang tubuh pasien, namun sel imunitas tubuhnya sendiri.
Para ahli memperkirakan bila diawali adanya infeksi, itu hanya pencetus di mana sistem imun kita seperti ‘salah tangkap’. Contoh mudahnya, satpam menangkap maling selanjutnya satpam menangkap orang baik yang disangka maling karena bajunya mirip.
Banyak penderita yang mengeluhkan gejala berupa rasa kesemutan dan nyeri pada otot kaki dan tangan, adakah yang membeda nyeri gejala GBS dengan nyeri atau kesemutan pada umumnya?
Nyeri dan kesemutan masih termasuk jenis nyeri neuropatik. Misalnya nyeri pada saraf terjepit, akan tetapi yang jelas membedakan antara GBS dan nyeri biasa adalah ketika nyerinya bisa menyebar dengan cukup cepat dalam dua sampai empat minggu pertama.
Siapa saja yang paling berisiko mengalami Guillain-Barre Syndrome? Apakah kasus ini lebih banyak dialami anak-anak atau dewasa?
GBS bisa menjangkit semua umur, dari anak kecil sampai lansia. Namun, risikonya lebih tinggi pada pria dan umur dewasa muda.
Infeksi yang bisa menyebabkan GBS di antaranya, campylobacter jejuni, influenza, cytomegalovirus, virus epstein-barr, virus zika, virus hepatitis, virus HIV, dan mycoplasma pneumoniae. Hal-hal lain yang berhubungan seperti pembedahan, lymphoma Hodgkin, vaksinasi masa kecil ataupun vaksinasi influenza (namun sangat jarang).
Apakah penyakit GBS ini bisa disembuhkan, bagaimana dengan pengobatannya?
Mayoritas penderita GBS masih bisa disembuhkan, walaupun ada yang dengan gejala sisa, ataupun kekambuhan. Ini persentasenya jarang, hanya sekitar 3 persen saja).
Pasien penyakit GBS biasanya dirawat di ICU, karena seringkali terjadi kelumpuhan otot napas dan membutuhkan dukungan ventilator. Tatalaksana yang digunakan adalah dengan intravenous immunoglobulin (obat imunomodulator) dan plasmapheresis (semacam cuci darah).
Sementara obat lain banyak yang digunakan untuk mengurangi gejala, mulai dari analgetik, sampai antikonvulsa, dan antidepresan untuk mengurangi nyeri saraf.
****
Seperti yang disampaikan dr. Marcus, meskipun penyakit ini terbilang langka, namun tentu saja tidak bisa diabaikan begitu saja jika Anda mengalami beberapa gejalanya.
Baca juga:
Tangan Sering Kesemutan Tanda Penyakit Serius? Ternyata Ini Penyebabnya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.