Polusi udara menjadi permasalahan serius yang membuat orang tua khawatir akhir-akhir ini. Pasalnya, polusi juga bisa menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan yang memicu terjadinya bronkitis pada anak.
Bronkitis adalah peradangan pada saluran udara kecil di paru-paru yang dikenal sebagai bronkus. Berdasarkan durasi waktu gejala muncul, bronkitis pada anak terbagi menjadi 2 jenis, yakni akut dan kronis.
Bronkitis akut merupakan salah satu penyakit yang paling umum terjadi pada anak dan salah satu alasan utama untuk konsultasi ke dokter serta dirawat di rumah sakit.
Artikel Terkait: 10 Penyakit Pada Anak yang Paling Sering Menular
Penyebab Bronkitis pada Anak
Mengutip laman Healthline, 85-95% penyebab paling umum bronkitis akut pada anak adalah infeksi virus, terutama virus yang menyebabkan pilek atau flu.
Penyakit bronkitis bersifat menular. Infeksi virus ini bisa menyebar melalui orang ke orang, lewat tetesan liur dari batuk atau bersin. Maka itu, pesebarannya bisa saat anak menyentuh bagian mulut atau hidung tanpa cuci tangan setelah memegang benda yang sudah terkontaminasi cairan pernapasan dari orang yang terinfeksi.
Meski virus menjadi penyebab umum bronkitis, tetapi penyakit ini juga bisa disebabkan oleh bakteri. Selain itu, faktor risiko lain yang bisa menyebabkan bronkitis pada si kecil adalah:
- Polusi udara
- Paparan asap rokok
- Debu
- Alergen
Artikel Terkait: Anak Batuk Pilek Susah Sembuh, Benarkah karena Polusi? Ini Kata Dokter Anak
Gejala Bronkitis pada Anak
Gejala bronkitis akut pada anak biasanya bertahan dalam waktu berminggu-minggu. Secara umum, bronkitis akut bersifat sembuh sendiri atau self-limited, dengan penyembuhan total terlihat dalam 10-14 hari setelah onset timbulnya gejala.
Sementara itu, gejala bronkitis kronis bertahan lebih lama, yakni 1 bulan bahkan bisa hilang dan timbul sepanjang tahun.
Berikut ini beberapa gejala bronkitis yang dapat dirasakan anak melansir University of Rochester Medical Center:
- Batuk berdahak
- Demam ringan
- Anak kesulitan bernapas
- Pilek dan hidung tersumbat
- Suara napas yang berisik atau mengi
- Produksi lendir berlebihan
- Anak cepat merasa lelah
- Nafsu makan berkurang
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Nyeri di bagian dada
- Panas dingin.
Perlu diketahui, setiap anak mungkin akan mengalami gejala yang berbeda-beda.
Diagnosis
Apabila si kecil mengalami gejala bronkitis seperti di atas, maka Parents sebaiknya segera membawanya ke dokter. Diagnosis bronkitis bisa diketahui melalui pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan.
Beberapa tes seperti pemeriksaan laboratorium darah, rotgen dada, oksimetri, dan mengambil sampel dahak juga mungkin dilakukan untuk memastikan apakah si kecil mengalami bronkitis atau masalah kesehatan lain seperti asma atau pneumonia.
Artikel Terkait: Penyakit Asma pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi
Pengobatan Bronkitis pada Anak
Pengobatan bronkitis pada anak diberikan sesuai dengan penyebabnya. Umumnya, penyebab bronkitis pada anak adalah virus, sehingga pengobatan menggunakan antibiotik jarang dilakukan.
Meski begitu, dokter bisa saja memberikan antibiotik untuk bronkitis yang disebabkan oleh bakteri. Pemberian antibiotik ini juga bertujuan untuk mencegah agar si kecil tidak mengalami komplikasi bronkitis berupa pneumonia.
Obat-obatan lain juga biasanya diberikan oleh dokter untuk mengurangi gejala yang dirasakan anak. Obat pilek atau batuk bisa dikonsumsi sesuai resep dokter, sementara itu parasetamol juga biasanya diberikan untuk meredakan demam. Untuk bronkitis yang disebabkan alergi, dokter juga biasanya memberikan obat antialergi.
Untuk anak yang mengalami gejala yang lebih parah seperti sesak napas atau batuk terus-menerus, dokter akan memberikan inhaler atau obat hirup menggunakan nebulizer.
Selalu ingat untuk tidak memberikan obat sembarangan pada anak karena bisa menimbulkan risiko efek samping berbahaya. Parents bisa berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan memberikan obat batuk atau pilek yang dijual bebas di apotek, ya.
Penanganan Bronkitis di Rumah
Selain menggunakan obat-obatan, penanganan bronkitis pada anak juga bisa dengan beberapa cara berikut untuk meredakan gejala:
- Pastikan si kecil istirahat yang cukup
- Berikan anak banyak cairan agar tubuhnya tetap terhidrasi dengan baik
- Usahakan untuk selalu menjaga kelembapan kamar si kecil, misalnya dengan menggunakan humidifier untuk kamar anak.
- Parents juga bisa memberikan obat tetes hidung saline untuk mengatasi gejala hidung tersumbat pada anak.
Adakah Pantangan Makanan bagi Anak Bronkitis?
Makanan terutama yang berminyak dan menyebabkan kondisi batuk makin parah perlu dihindari. Beberapa makanan yang perlu dihindari saat anak mengalami bronkitis adalah:
- Makanan tinggi garam
- Daging olahan yang mengandung pengawet
- Makanan atau minuman yang mengandung kafein seperti cokelat, karena ini dapat memicu asam lambung dan membuat gejala bronkitis makin parah
- Sayuran yang mengandung gas seperti kangkung, kol, brokoli, kubis, dan pakcoy. Ini bisa membuat perut kembung dan menyebabkan sesak.
Berapa Lama Pengobatan Bronkitis pada Anak?
Pengobatan bronkitis pada anak dilakukan untuk meredakan gejalanya. Biasanya, ini memerlukan waktu sekitar 3 minggu.
Namun, pada kondisi tertentu, bronkitis akut yang dialami oleh si kecil mungkin saja berkembang menjadi kronis jika gejalanya tak kunjung membaik dan merusak saluran pernapasan.
Apakah Bronkitis Bisa Sembuh Total?
Bronkitis pada anak bisa sembuh dalam waktu berminggu-minggu. Namun, anak yang mengalami bronkitis kronis mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh, yakni bisa memakan waktu berbulan-bulan.
Artikel Terkait: 5 Obat Batuk Berdahak Anak Alami, Tanpa Obat Kimia Tak Perlu ke Dokter
Cara Mencegah Bronkitis pada Anak
Beberapa langkah yang dapat Parents lakukan untuk mencegah bronkitis pada si kecil adalah:
- Vaksinasi: Lakukan vaksinasi lengkap sesuai jadwal imuninasi untuk mencegah adanya masalah infeksi saluran pernapasan pada anak. Vaksinasi yang bisa didapatkan si kecil di antaranya imunisasi DPT, influenza, dan vaksin pneumonia (PCV).
- Jaga Kebersihan Tangan: Ajarkan anak untuk mencuci tangan secara teratur, terutama sebelum makan dan setelah bersin atau batuk serta dari toilet. Jangan biarkan anak menyentuh bagian hidung dan mulut dengan kondisi tangan kotor. Hal ini dilakukan agar anak tidak tertular melalui benda yang sudah terpapar cairan pernapasan orang yang terinfeksi virus bronkitis.
- Hindari Paparan Asap Rokok dan Polusi: Sebisa mungkin jauhi paparan asap rokok dan lingkungan berpolusi lainnya
- Penanganan Alergi: Apabila si kecil memiliki alergi, pastikan untuk mengelola alergi dengan baik
- Jaga Kekebalan Tubuh Anak: Parents juga dapat memberikan nutrisi seimbang pada si kecil agar kekebalan tubuhnya terjaga dengan baik sehingga tidak mudah terpapar virus atau bakteri penyebab bronkitis.
Artikel Terkait: 6 Langkah Cara Mencuci Tangan yang Benar dan Menyenangkan bagi Anak
Parents, itulah pembahasan seputar bronkitis pada anak yang perlu diketahui. Untuk mendapat penanganan yang tepat, maka segeralah membawa si kecil ke dokter saat ia mengalami gejala bronkitis, ya. Semoga bermanfaat!
***
Baca Juga:
Berbagai Penyebab Batuk pada Anak dan Cara Mengatasinya
Batuk Berdahak Tak Kunjung Sembuh? Waspada Gejala Bronkitis Ini, Parents!
id.theasianparent.com/penyakit-bronkitis
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.