Dibanding indra lain yang dimiliki manusia, barangkali indra penciuman sering tidak mendapatkan perhatian. Saat seseorang terkena anosmia karena COVID-19 misalnya, barulah ia menyadari betapa berharganya penciuman. Tapi tahukah Parents, ada sejumlah fakta menarik indra penciuman yang harus Anda ketahui.
Hidung manusia sekilas memang tak bekerja secara menakjubkan layaknya seekor anjing. Kemampuan penciuman hewan mamalia yang satu itu selama berabad-abad telah diandalkan untuk berbagai keperluan, mulai dari mendeteksi pelaku kriminal hingga mendeteksi penyakit.
Akan tetapi, bukan berarti bahwa indra penciuman yang dimiliki manusia itu payah. Dalam beberapa hal, manusia bahkan memiliki kemampuan mendeteksi aroma mengungguli hewan mana pun.
7 Fakta Indra Penciuman Manusia
1. Manusia Terbiasa dengan Aroma Pisang
Penelitian telah menemukan bahwa manusia sama terampilnya dengan anjing dan kelinci dalam mendeteksi bau utama pada pisang (amyl acetate). Manusia jug lebih sensitif untuk menangkap bau tertentu dalam darah dan urine manusia daripada tikus.
Evolusi dapat menjelaskan fenomena tersebut. Faktanya, manusia mempertajam indra penciumannya sesuai dengan gaya hidup mereka. Ini juga terjadi pada hewan.
Itu sebabnya anjing lebih terbiasa dengan asam karbol, yang ditemukan dalam bau badan banyak mangsa anjing. Ini juga menjelaskan mengapa orang lebih siap untuk mendeteksi bau dari buah dan bunga tertentu.
2. Penciuman Dapat Mencerminkan Kesehatan Seseorang
Seperti yang Parents ketahui, salah satu gejala COVID-19 adalah kehilangan indra penciuman. Ketidakmampuan untuk mencium juga telah dikaitkan dengan kondisi kesehatan lainnya, termasuk depresi, skizofrenia, dan penyakit parkinson.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penurunan indra penciuman menandakan penuaan atau penyakit. Hasil penelitian terhadap orang lanjut usia (71 hingga 82 tahun) menunjukkan bahwa mereka yang memiliki indra penciuman yang lemah memiliki risiko kematian 46 persen lebih tinggi pada dekade berikutnya dibandingkan mereka yang dapat mencium dengan normal.
Artikel terkait: Hilang Indra Penciuman Pertanda Baik bagi Pasien COVID-19, Ini Penjelasannya
3. Fakta Indra Penciuman: Bau Tertentu Dapat Membangkitkan Kenangan
Sebuah studi tahun 2021 di Northwestern University menemukan bahwa indra penciuman memiliki hubungan paling kuat dengan ingatan. Saat otak kita berkembang, indra penglihatan, sentuhan, pendengaran, mengalami perubahan dalam hal bagaimana mereka terhubung ke hipokampus, yaitu suatu penyimpanan memori otak. Sementara itu, indra penciuman mempertahankan koneksi langsungnya.
Pendek kata, indra penciuman adalah satu-satunya indra yang paling dekat dengan memori dan emosi. Inilah yang membuat seseorang dapat mengingat suatu kenangan ketika mencium aroma tertentu.
4. Kemampuan Indra Penciuman Dapat Dilatih
Jika Anda kehilangan kemampuan indra penciuman, ada latihan yang didukung sains untuk membantu mengembalikan fungsi hidung yang hilang. Latihan tersebut antara lain mengendus sebanyak mungkin aroma yang berbeda.
Sommelier, yakni seorang profesional yang punya pengetahuan yang luas dan mendalam tentang wine, rupanya mempraktikkan metode ini untuk mempersiapkan ujian mereka.
Artikel terkait: 8 Makanan Bernutrisi bagi Indra Penglihatan
5. Bau Dasar yang Dapat Dikenali oleh Penciuman Manusia
Reseptor aroma di hidung manusia dirancang untuk membantu kita mengidentifikasi makanan yang dibutuhkan untuk tubuh agar sehat dan makanan yang perlu dihindari. Beberapa bau juga menunjukkan bahaya di otak kita.
Nah, ada sepuluh bau dasar yang dapat dikenali oleh hidung manusia. Yaitu bau buah, lem0n, wangi harum yang terdapat pada bunga hingga parfum, aroma minty yang segar, aroma manis misalnya pada cokelat, vanila, dan karamel, aroma sesuatu yang dipanggang seperti pada popcorn dan almond.
Lalu aroma kayu dan resin yang terdapat pada pinus, rumput, segar, bau sintetis pada cat hingga pembersih, bau tajam pada keju biru, keringat, dan bawang. Serta bau busuk yang dihasilkan limbah, karet terbakar, dan daging yang membusuk.
6. Cara Indra Penciuman Bekerja
Indra penciuman adalah bagian dari sistem kemosensor. Kemampuan untuk mencium berasal dari sel sensorik khusus yang disebut neuron sensorik penciuman, yang biasanya terhubung langsung ke otak. Sel-sel ini biasanya ditemukan di dalam hidung dan memiliki reseptor bau.
Begitu neuron mendeteksi molekul dari luar, mereka mengirim pesan ke otak, yang mengidentifikasi bau dengan menciptakan representasi unik di otak. Representasi ini kemudian dicatat oleh otak sebagai bau tertentu.
Artikel terkait: 5 Smell Sensory Play untuk Dukung Perkembangan Anak Lebih Baik, Coba Sekarang!
7. Gangguan Indra Penciuman
Terdapat beberapa jenis gangguan penciuman, yaitu:
- Hyposmia adalah penurunan kemampuan untuk merasakan bau.
- Anosmia adalah hilangnya kemampuan indra penciuman untuk mendeteksi bau.
- Parosmia adalah perubahan persepsi bau yang normal (ketika sesuatu yang biasanya berbau harum sekarang berbau busuk).
- Phantosmia adalah kondisi di mana seseorang merasakan sensasi bau yang tidak ada, disebut juga halusinasi penciuman.
****
Nah, itulah beberapa fakta unik indra penciuman manusia. Ngomong-ngomong, adakah aroma tertentu yang mengingatkan Parents pada suatu kenangan?
Baca juga:
id.theasianparent.com/penyakit-demensia
Perbedaan Parosmia dan Phantosmia, Dua Gejala COVID-19 Terbaru
Ini Kuncinya! Cara Memulihkan Penciuman Terganggu Akibat Covid-19
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.