Parents, sama seperti orang dewasa, kondisi anosmia pada anak bisa saja terjadi. Anosmia merupakan masalah kehilangan indra penciuman yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Saat terjadi kepada anak, ia mungkin akan merasa tidak nyaman, rewel, atau bahkan kehilangan selera makan karena tidak bisa mencium aroma apa pun di sekitar mereka.
Lantas, apa yang perlu orang tua lakukan ketika si kecil mengalami anosmia? Melansir berbagai sumber, berikut ulasan selengkapnya.
Artikel terkait: Bernakah Tes COVID-19 Saat Flu Hasilnya Selalu Positif? Ini Faktanya
Cara Mengatasi Anosmia pada Anak yang Bisa Parents Lakukan
1. Kenali Gejala Anosmia pada Anak
Bagi orang dewasa, menyadari anosmia merupakan hal yang mudah. Namun, ketika terjadi kepada anak-anak, si kecil mungkin saja tidak menyadari bahwa sebenarnya ia sedang mengalami kondisi kehilangan indra penciuman. Maka dari itu, sangat penting bagi kita sebagai orang tua menyadari kondisi tersebut pada si kecil.
Jika si kecil mulai rewel, Parents bisa mulai memperhatikan apa yang salah dengannya. Jika ia tidak bisa mencium aroma kuat di sekitar rumah seperti kopi, pewangi ruangan, atau bau tidak sedap, maka hal itu bisa menjadi tanda bahwa dirinya mengalami anosmia.
Tak hanya penciuman. Mengutip laman Halodoc, anosmia juga memengaruhi indra perasa anak. Bila si kecil kehilangan nafsu makan, ini juga bisa menjadi tanda bahwa ia mengalami anosmia.
2. Cari Tahu Penyebab Anosmia pada Anak
Di masa pandemi ini, keadaan kehilangan indra penciuman atau anosmia memang sering dikaitkan dengan COVID-19. Namun, perlu diketahui, sebenarnya ada banyak juga penyebab anosmia selain tanda infeksi Virus Corona. Jadi, ketika si kecil mengalami anosmia, kondisi tersebut tidak selamanya disebabkan oleh penyakit menular tersebut, ya.
Hal ini juga dijelaskan oleh ahli THT Raj Sindwani dari Cleveland Clinic. Mengutip laman Kompas, ia menjelaskan bahwa anosmia bisa terjadi karena bawaan lahir, serta bisa juga terjadi karena penyebab tertentu seperti mengalami trauma kepala. Selain itu, beberapa penyebab anosmia lain yang dapat terjadi juga di antaranya adalah:
- Mengalami flu
- Sinusitis akut
- Kerusakan otak atau saraf
- Pengaruh antibiotik
- Malnutrisi
Nah, agar kita bisa mencari tahu penyebabnya, maka jangan ragu untuk segera periksakan si kecil ke dokter THT saat ia mengalami gejala anosmia. Beberapa dokter mungkin akan melakukan tes lanjutan seperti CT Scan untuk mengetahui penyebab dari terjadinya kondisi ini.
Saat mengetahui penyebabnya, maka orang tua juga jadi dapat tahu langkah penanganan yang tepat untuk mengatasi anosmia pada si kecil.
3. Pastikan Anak Mengonsumsi Makanan Bernutrisi
Ketika mengalami anosmia, anak juga cenderung akan menjadi sulit makan karena kehilangan selera. Oleh karena itu, sebagai orang tua kita perlu membujuk si kecil untuk mengonsumsi makanan agar ia bisa segera pulih.
Pastikan juga si kecil mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang. Agar nafsu makannya timbul, berikan variasi makanan sehat yang juga disukai oleh si kecil, Parents. Misalnya, jika anak suka sekali ayam, Parents bisa menyediakan sup ayam sebagai menu makanannya serta hidangan lain yang ia suka.
Artikel terkait: Ketahui Gejala Setelah Sembuh dari COVID-19 dan Hal yang Harus Dilakukan
4. Menambah Bumbu Penyedap
Saat mengalami anosmia, seseorang juga bisa ikut kehilangan indra pengecapnya sehingga makanan yang masuk terasa lebih hambar dari biasanya.
Maka itu, agar anak bisa makan dengan baik, Parents juga boleh menambahkan penyedap rasa sedikit lebih banyak dari biasanya untuk si kecil. Namun, tetap tambahkan bumbu penyedap secukupnya, ya, jangan berlebihan.
5. Kurangi Mobilitas dan Tetap di Rumah Saja
Meski anak sudah diperiksa dan anosmia yang ia alami bukan karena COVID-19, tetapi usahakan agar ia tetap berada di rumah saja. Pasalnya, kondisi tubuh si kecil sedang tidak fit sehingga ia perlu beristirahat. Keluar rumah ketika sakit juga bisa meningkatkan risiko tertular Virus Corona lebih tinggi.
Hindari mobilitas yang tidak perlu dan usahakan untuk tetap di rumah saja apabila memang tidak ada hal yang mendesak. Meskipun studi menyebutkan tingkat keparahan COVID-19 pada anak hanya 1%, tetapi risiko anak terinfeksi penyakit ini sangatlah besar, Parents.
Artikel terkait: Penelitian Tunjukkan Anak Rentan Alami Long COVID-19, Ini Gejalanya
Apabila anosmia pada anak disertai dengan gejala COVID-19, lakukan tes dan pemeriksaan lainnya untuk memastikan kondisinya. Jika hasil tes positif tetapi gejala yang dirasakan si kecil ringan, lakukan isolasi mandiri dan tetaplah menerapkan protokol kesehatan saat merawatnya. Pastikan anak mempraktikan kebiasaan bersih dan sehat selama isolasi mandiri.
Sementara itu, jika anak mengalami gejala sedang hingga berat seperti sesak napas, demam tinggi, hingga dehidrasi, segera mencari pertolongan karena ia membutuhkan perawatan medis terkait COVID-19. Lantaran kondisi setiap anak berbeda-beda, Parents juga bisa berkonsultasi dengan dokter terkait kondisi kesehatan si kecil dan langkah perawatannya.
Itulah ulasan terkait penanganan anosmia pada anak yang bisa dilakukan orang tua. Semoga bermanfaat, ya!
***
Baca juga:
DBD Bisa Berakibat Fatal, Gunakan 5 Bahan Alami Ini untuk Percepat Penyembuhan
10 Tanda Corona Varian Delta, Pahami agar Bisa Mengenali Gejalanya
id.theasianparent.com/jenis-tabung-oksigen
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.