Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganjurkan konsumsi vitamin D harian yang cukup untuk anak. Dosis vitamin D anak IDAI ini disesuaikan dengan kondisi dan usia si Kecil ya, Parents.
Asupan vitamin D dinilai penting di masa tumbuh kembang buah hati karena bisa menunjang pembentukan tulang dan gigi, menjaga imunitas, dan mencegah penyakit riketsia.
Namun, rupanya lebih dari 40% anak di Indonesia mengalami kekurangan vitamin D harian, Parents.
Oleh karena itu, pastikan si Kecil tidak mengalami kekurangan vitamin ini agar tumbuh kembangnya bisa maksimal. Berikut ini theAsianparent rangkum mengenai penjelasannya.
Artikel terkait: 10 Vitamin D3 untuk Anak yang Bagus, Bisa Dibeli di Apotek
Berapa IU Vitamin D untuk Anak?
Melansir laman IDAI, sejak lahir anak membutuhkan vitamin D dengan dosis yang berbeda sesuai usia. Tak terkecuali untuk bayi yang diberikan ASI, Parents.
Sebab, kandungan vitamin D dalam ASI dinilai belum bisa memenuhi kebutuhan hariannya.
Inilah aturan dosis dan kebutuhan vitamin D harian untuk anak-anak hingga orang dewasa.
- Bayi 0-12 bulan, baik yang diberikan ASI maupun susu pertumbuhan, membutuhkan 400 IU vitamin D setiap hari.
- Anak-anak usia 12 bulan ke atas membutuhkan 600 IU vitamin D setiap hari.
- Anak-anak yang memiliki riwayat defisiensi vitamin D, terutama yang menunjukkan gejala perlu diberikan suplemen sesuai dengan anjuran dokter.
- Ibu hamil dan menyusui membutuhkan 600 IU vitamin D.
Oleh karena itu, IDAI pun mendorong anak-anak untuk mengonsumsi lebih banyak makanan mengandung vitamin D seperti ikan tuna, sarden, salmon, minyak ikan, keju, hingga jamur bagi anak yang sudah mulai mengonsumsi MPASI.
Selain itu, pastikan juga si Kecil melakukan aktivitas di luar ruangan supaya terpapar sinar matahari, khususnya pada pukul 10.00 hingga 15.00.
Artikel terkait: Benarkah Waktu Terbaik Menjemur Bayi Jam 10 Pagi? Ini Jawaban Dokter Anak
Vitamin D3 1000 IU untuk Anak Umur Berapa?
Vitamin D sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jumlah yang kekurangan maupun kelebihan. Terutama pada si Kecil, karena bisa berdampak pada risiko batu ginjal.
Dosis harian yang dimaksud ialah yang berasa dari asupan makanan sehari-hari maupun suplemen.
Adapun maksimum konsumsi vitamin D harian ini menurut laman Children’s Hospital of Philadelphia, antara lain:
- Bayi dosis maksimal total 1.000 hingga 1.500 IU sehari.
- Anak usia 1–8 tahun dosis maksimal total 2.500 hingga 3.000 IU sehari.
- Anak 9 tahun ke atas dosis maksimal total 4.000 IU sehari.
Jika Parents hendak memberikan vitamin dengan kandungan 1.000 IU untuk si Kecil, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, ya.
Artikel terkait: 10 Rekomendasi Merek Vitamin D yang Bagus untuk Anak
Sampai Kapan Anak Minum Vitamin D?
Sepanjang masa tumbuh kembangnya, anak membutuhkan vitamin D dengan dosis yang beragam sesuai usia di atas.
Terlebih jika anak mengalami riwayat defisiensi vitamin D, menderita Celiac Disease, hingga obesitas, biasanya anak membutuhkan lebih banyak asupan vitamin D harian.
Namun, sebaiknya Parents tetap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter ketika hendak menambah dosis harian untuk si Kecil. Sebab, kelebihan asupan vitamin D ini berhubungan dengan tingginya risiko batu ginjal.
Artikel terkait: Gagal Ginjal Akut pada Anak, Apakah Masih Perlu Diwaspadai?
Vitamin D 10000 IU untuk Apa?
Melansir laman WebMD, vitamin 10.000 IU memiliki manfaat untuk membangun dan menjaga tulang tetap kuat hingga mencegah gangguan tulang.
Bersama dengan konsumsi obat lain yang diresepkan, vitamin D juga bisa membantu menormalkan lagi kadar kalsium atau fosfat yang rendah, disebabkan oleh gangguan tertentu.
Namun, konsumsi vitamin D dengan dosis yang tinggi sebaiknya sesuai dengan resep dokter, Parents. Jangan sampai berlebihan, ya.
Sebab, ada berbagai efek samping kelebihan konsumsi vitamin ini, mulai dari konstipasi hingga batu ginjal.
***
Nah Parents, itulah beragam penjelasan mengenai dosis vitamin D anak menurut IDAI.
Selain vitamin D, pastikan si Kecil juga terpenuhi asupan gizi seimbang dari beragam jenis asupan pangan sehari-hari.
Lalu, seimbangkan juga dengan aktivitas fisik teratur di luar rumah. Jangan lupa istirahat yang cukup agar si Kecil bisa semakin maksimal tumbuh kembangnya.
Semoga bermanfaat, Parents.
***
Baca Juga:
Perbedaan Vitamin D dan Vitamin D3, Mana yang Lebih Bagus?
7 Efek Samping Mengonsumsi Vitamin D Berlebihan, Parents Perlu Hati-hati!
10 Rekomendasi Vitamin D Terbaik untuk Anak dengan Harga Terjangkau
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.