Kasus gagal ginjal akut pada anak beberapa bulan belakangan ini membuat para orang tua cemas. Menurut laman Kementerian Kesehatan RI, sampai 15 November 2022, jumlah kasus Ginjal Akut Progresif Atipikal Pada Anak (GGAPA) tercatat ada 324 kasus. Namun, dari jumlah tersebut tidak ada penambahan kasus baru sejak 2 November 2022. Sementara itu, kasus sembuh sebanyak 111 pasien dengan kasus kematian 199 dan masih dalam perawatan sebanyak 14 kasus.
Seluruh kasus tersebut didominasi oleh pasien anak antara usia 1-5 tahun. Meski disebut tidak ada penambahan kasus, para orang tua masih tetap harus mewaspadainya. Berikut berbagai fakta tentang gagal ginjal akut yang perlu Parents ketahui.
Apa Itu Gagal Ginjal Akut?
Sumber: Unsplash
Mengutip Children’s Hospital Colorado, gagal ginjal adalah penurunan fungsi ginjal, yakni dua organ berbentuk kacang yang mengeluarkan limbah dan air dari darah dalam bentuk urin (kencing). Ginjal merupakan bagian dari saluran kemih termasuk juga kandung kemih (yang menampung urin), ureter (tabung yang membawa urin dari setiap ginjal ke kandung kemih) dan uretra (tempat keluarnya urin).
Sementara itu, gagal ginjal akut atau disebut acute kidney injury (AKI) merupakan penurunan fungsi ginjal mendadak dan sementara pada ginjal yang sebenarnya sehat. Gangguan pada ginjal ini bisa pulih bahkan sembuh hingga batas waktu tertentu.
Artikel terkait : Kencing berbusa bisa jadi tanda gagal ginjal pada anak dan orang dewasa, waspada!
Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronis
Gagal ginjal dapat bersifat akut (mendadak) atau kronis (terjadi seiring waktu dan biasanya berlangsung lama atau permanen). Mengutip Kids Health, inilah perbedaan keduanya.
- Gagal ginjal akut disebabkan oleh infeksi bakteri, cedera, syok, gagal jantung, keracunan, atau overdosis obat. Selain itu beberapa perawatan juga bisa menyebabkan cedera ginjal dalam beberapa kasus, dialisis. Gagal ginjal akut bersifat sementara dan bisa sembuh bila penyebabnya ditangani.
- Gagal ginjal kronis merupakan penurunan fungsi ginjal dari waktu ke waktu. Pada anak-anak dan remaja, gagal ginjal ini bisa terjadi akibat gagal ginjal akut yang gagal membaik, cacat lahir, penyakit ginjal kronis, atau tekanan darah tinggi kronis yang parah. Gagal ginjal kronis dapat diobati bila didiagnosis lebih awal.
Ciri dan Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak
Sumber: Unsplash
Unit Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI melalui website resminya menginformasikan kepada orang tua mengenai berbagai gejala yang mengarah pada gagal ginjal akut pada anak, antara lain:
- diare
- muntah
- demam selama 3-5 hari
- batuk dan pilek
- jumlah air seni yang semakin sedikit, bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.
Selain itu, mengutip Children’s Hospital, beberapa ciri gagal ginjal akut pada anak berikut ini bisa muncul tiba-tiba, beberapa jam, bahkan beberapa hari antara lain:
- perdarahan (perdarahan berat)
- demam
- Ruam
- muntah parah
- diare berdarah
- sakit perut
- Urin berkurang bahkan tidak ada sama sekali
- kulit pucat
- edema (pembengkakan jaringan)
- bengkak di sekitar mata
Penyebab Gagal Ginjal Akut
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril seperti dilansir dari CNN, menjelaskan telah melakukan biopsi terhadap ginjal pasien yang sudah meninggal. Hasilnya ditemukan bahwa kerusakan pada ginjal disebabkan oleh senyawa etilen glikol.
Kemenkes dan BPOM kemudian melarang penjualan hingga penggunaan obat sirup di Indonesia. Obat sirup di tanah air diduga telah tercemar oleh cairan etilen glikol dan dietilen glikol (DEG). Kemenkes menklaim sejak pelarangan obat sirup dilakukan, kasus gagal ginjal akut telah menurun. Meski begitu sampai saat ini hal tersebut masih dipelajari.
1. Berbagai Faktor yang Sebabkan Gagal Ginjal Akut
Meski etilen glikol disebut sebagai penyebabnya, sebenarnya gagal ginjal akut pada anak bisa terjadi karena berbagai hal. Gagal ginjal akut paling utama disebabkan oleh penurunan aliran darah dan/atau oksigen secara tiba-tiba ke ginjal anak yang bisa terjadi karena:
- Kondisi yang menghalangi aliran darah, misalnya serangan jantung.
- Operasi
- Kecelakaan.
2. Kondisi Lain yang Sebabkan Gagal Ginjal Akut
Selain itu, beberapa kondisi berikut ini juga menyebabkan anak-anak berisiko tinggi mengalami gagal ginjal akut, antara lain:
- Terpapar logam berat atau pelarut beracun
- Mengalami infeksi baru-baru ini
- dehidrasi
- Menjalani operasi baru-baru ini
- trauma
Faktor Risiko
Selain faktor penyebab di atas, beberapa faktor berikut ini juga membuat seseorang berisiko tinggi mengalami gagal ginjal akut:
1. Konsumsi Obat dengan Kandungan Berbahaya
Minum obat tertentu yang mungkin beracun atau telah tercemar zat berbahaya bisa menyebabkan gagal ginjal akut.
2. Mengalami Kecelakaan
Terjadi kecelakaan yang melukai perut atau punggungnya, misalnya jatuh dari bersepeda dan terbentur bagian stang kendaraan.
3. Sumbatan di Saluran Kemih
Sumbatan tiba-tiba di saluran kemihnya, misalnya batu ginjal yang mencegah urin keluar dari tubuh.
4. Mengalami Infeksi
Infeksi seperti sindrom uremik hemolitik (HUS) yang disebabkan oleh bakteri E. coli, mengakibatkan penyumbatan struktur dan pembuluh darah di ginjal.
5. Punya Kelainan atau Penyakit
Seseorang bisa lahir dengan kelainan pembuluh darah yang memutus aliran darah ke ginjal. Selain itu, seseorang dengan penyakit atau kondisi lain yang merusak ginjal, misalnya glomerulonefritis atau lupus.
Diagnosis Gagal Ginjal Akut
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis gagal ginjal akut, antara lain:
1. Biopsi Ginjal
Biopsi merupakan pemeriksaan dengan mengambil sampel jaringan dikeluarkan (dengan jarum atau diambil saat operasi) dari ginjal untuk diperiksa di bawah mikroskop.
2. Tes Darah, Urin, dan Fungsi Ginjal
Pemeriksaan fungsi ginjal bisa dilakukan melalui dua cara, yakni sebagai berikut.
- Pemeriksaan kreatinin: Kreatinin adalah produk limbah yang dibuat tubuh setiap hari sebanding dengan massa otot seseorang. Zat ini hanya dapat keluar melalui ginjal. Kadarnya dapat diperiksa melalui tes darah sederhana. Anak dengan gagal ginjal menunjukkan jumlah kreatinin meningkat.
- GFR (laju filtrasi glomerulus), yakni ukuran seberapa efisien ginjal dapat menyaring sarah.
3. Tes Pencitraan
Tes pencitraan dilakukan untuk memeriksa penyumbatan di saluran kemih, yakni dengan cara berikut ini:
- X-ray perut: untuk melihat gambaran kondisi ginjal
- USG (ultrasonografi): Tes ini dapat mendeteksi massa, batu ginjal, kista, atau obstruksi atau kelainan lainnya.
- Tes Nuklir: Cara ini dilakukam menggunakan radiofarmasi berumur pendek dan kamera khusus untuk membuat gambar tubuh manusia.
Komplikasi Gagal Ginjal Akut
Sumber: Unsplash
Melansir dari Mayoclinic, gagal ginjal akut berpotensi menyebabkan komplikasi sebagai berikut.
- Penumpukan cairan: Gagal ginjal akut dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru hingga menyebabkan sesak napas.
- Sakit dada: saat lapisan yang menutupi jantung (perikardium) meradang, Anda mungkin mengalami nyeri dada.
- Kelemahan otot: Ketika cairan dan elektrolit tubuh tidak seimbang, kelemahan otot dapat terjadi.
- Kerusakan ginjal permanen: pasien secara rutin dialisis yakni proses penyaringan mekanis yang digunakan untuk membuang racun dan limbah dari tubuh. Bisa juga transplantasi ginjal untuk bertahan hidup.
- Kematian: Gagal ginjal akut dapat menyebabkan hilangnya fungsi ginjal dan berakhir kematian.
Artikel terkait : Berisiko sebabkan gagal ginjal dan jantung anak, waspadai gejala anemia hemolitik
Penanganan Gagal Ginjal Akut
Menurut Children’s Hospital perawatan gagal ginjal akut berfokus pada tiga hal utama, yakni:
1. Menstabilkan Kondisi Anak
Untuk menstabilkan kondisi kesehatan anak, dokter biasanya akan melakukan tindakan sebagai berikut:
- Mengobati dengan diuretik dan/atau menyeimbangkan kembali cairan dan mineral dalam darah dengan cairan intravena
- Mengobati infeksi dengan antibiotik
- Menstabilkan tekanan darah
2. Mengobati Penyebabnya
Penanganan gagal ginjal bisa dilakukan dengan mengobati penyebab rusaknya ginjal pada anak, antara lain:
- Menghilangkan sumbatan di saluran ginjal.
- Menghentikan obat apapun yang diduga jadi penyebabnya.
- Menggunakan obat untuk gagal ginjal akut.
3. Pemulihan
Beberapa hal bisa dilakukan untuk memulihkan kondisi ginjal, yakni:
- Pemantauan ketat elektrolit penting seperti kalium, natrium, dan kalsium
- obat untuk mengontrol tekanan darah atau mencegah infeksi
- Diet khusus untuk mengontrol racun yang masuk ke ginjal
Artikel terkait : Bisa Sebabkan Gagal Ginjal, Waspada Hidronefrosis atau Pembengkakan Ginjal Ini
Cara Mencegah Gagal Ginjal Akut
Sumber: Unsplash
Gagal ginjal akut memang sulit diprediksi atau dicegah. Tetapi Parents bisa mengurangi risiko dengan cara berikut ini:
- Perhatikan label saat mengonsumsi obat: mengonsumsi obat tidak sesuai dosis atau indikasi berisiko terkena gagal ginjal akut.
- Ikuti petunjuk dokter: jika memiliki penyakit ginjal atau kondisi lain yang meningkatkan risiko gagal ginjal akut. Tetap ikuti rekomendasi dokter dalam pengobatan.
- Gaya hidup sehat: aktif bergerak dan makan makanan bergizi seimbang.
Kapan Harus ke Dokter?
Kementerian Kesehatan merekomendasikan orang tua agar segera membawa anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat bila mengalami tanda-tanda yang mengarah pada gagal ginjal akut.
Pertanyaan Populer Terkait Gagal Ginjal Akut Pada Anak
Gagal ginjal akut Bisakah Sembuh?
Gagal ginjal akut bersifat sementara dan bisa disembuhkan bila penyebabnya segera ditangani. Namun, penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi bahkan kematian bila tidak segera mendapat perawatan sesuai dengan indikasinya.
Apakah gagal ginjal akut berbahaya?
Gagal ginjal akut sangat berbahaya karena terjadi penurunan fungsi penyaringan ginjal secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa berakibat fatal dan membutuhkan perawatan intensif. Namun, gagal ginjal akut dapat disembuhkan. Jika pasien dalam keadaan sehat dan dapat memulihkan fungsi ginjal kembali normal atau hampir normal.
Itulah berbagai informasi tentang gagal ginjal akut pada anak. Semoga bisa meningkatkan kewaspadaan Parents terkait kesehatan anak!
***
*Artikel partnership bersama Halodoc
Baca juga :
5 Fakta Tentang Operasi Transplantasi Ginjal yang Perlu Diketahui
5 Obat Sirup Ditarik dari Peredaran, Diduga Mengandung EG dan DEG
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.