Tak sedikit orang mengeluhkan rasa nyeri yang bisa terjadi pada bagian tubuh mana saja. Ketika rasa nyeri muncul, penderitanya tak jarang merasakan keterbatasan untuk bergerak. Rasa nyeri yang sering terjadi ini juga bisa, kok, diatasi dengan penggunaan obat. Salah satu obat yang banyak digunakan untuk mengatasi permasalahan nyeri adalah diclofenac sodium atau natrium diklofenak. Tapi, diclofenac sodium itu sebenarnya obat apa sih?
Obat natrium diklofenak merupakan jenis obat yang tergolong dalam antiinflamasi non steroid atau NSAID yang artinya adalah agen analgetik non-steroid. Fungsi dari obat ini adalah untuk meredakan nyeri yang timbul setelah melahirkan, nyeri persendian, hingga nyeri pada gigi.
Sebagai salah satu obat yang berguna untuk mengatasi nyeri sendi, obat ini tak bisa diperoleh sembarangan tanpa adanya pemeriksaan dari dokter terlebih dahulu. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait manfaat serta dosis yang diperlukan dari obat natrium diklofenak, berikut kami rangkumkan informasinya dari berbagai sumber.
Manfaat Obat Diclofenac Sodium
Sumber: Pexels
Diklofenak merupakan obat yang bermanfaat untuk meredakan nyeri, pembengkakan (peradangan), dan kekakuan sendi yang disebabkan oleh artritis, asam urat, sakit gigi, dan sebagainya. Dengan mengurangi gejala nyeri tersebut, tentu saja ini akan lebih memudahkan Anda melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasanya.
Diclofenac sodium atau natrium diklofenak adalah salah satu jenis obat aktif diklofenak yang digabungkan bersama zat pembawa berupa natrium. Di mana termasuk ke dalam golongan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID). Tak hanya meredakan nyeri sendi, tetapi juga bisa digunakan sebagai obat nyeri setelah operasi atau setelah melahirkan.
Artikel terkait: Mengenal fibromyalgia, penyakit nyeri di sekujur tubuh yang dialami Lady Gaga
Dosis Pemberian Obat Diclofenac Sodium
Sumber: Pexels
Dosis pemberian obat ini dibedakan berdasarkan jenis penyakit yang diderita. Itulah mengapa obat diklofenak harus diberikan sesuai dengan anjuran dan resep dokter yang memeriksa.
Berikut gambaran secara umum terkait dosis yang harus diikuti orang dewasa sesuai dengan jenis penyakit yang diderita. Di antaranya:
Penderita osteoarthritis biasanya akan dianjurkan mengonsumsinya dengan dosis 50 mg yang diminum 2-3 kali sehari atau 75 mg diminum 2 kali sehari. Maksimal dosis yang bisa digunakan dalam satu hari adalah sebanyak 150 mg.
Selanjutnya untuk penderita rheumatoid arthritis bisa mengonsumsinya sebanyak 50 mg yang diminum sebanyak 3-4 kali sehari atau 75 mg sebanyak 2 kali sehari. Dalam sehari, penderita penyakit ini tidak boleh melebihi dosis 225 mg.
Penderita ankylosing spondylitis bisa mengonsumsinya dengan dosis lebih sedikit yakni 25 mg yang diminum sebanyak 4 kali sehari, serta tambahan dosis 25 mg sebelum tidur bila diperlukan.
Saat nyeri perut haid melanda, biasanya dokter akan menyarankan mengonsumsi sebanyak 50 mg yang diminum sebanyak 3 kali sehari. Bisa juga diberikan 100 mg pada dosis awal yang diikuti oleh dosis 50 mg setelahnya. Kemudian keesokan harinya dosis harian dosis tidak boleh melebihi 150 mg.
-
Nyeri Akut Ringan dan Sedang
Bagi orang yang mengalami rasa nyeri ringan hingga sedang, dosis obat diclofenac sodium sebanyak 50 mg yang dikonsumsi 3 kali perlahan akan menghilang jika mengonsumsinya secara rutin dan sesuai anjuran.
Artikel terkait: Simak! Inilah Cara Mengatasi Nyeri Haid yang Mengganggu
Aturan Minum Diclofenac Sodium
Sumber: Pexels
Penggunaan obat ini biasanya sudah mendapat panduan dari apoteker sesuai dengan anjuran yang telah dokter berikan. Umumnya pasien disarankan mengonsumsi obat diklofenak bersamaan dengan air putih. Setelahnya, Anda dianjurkan untuk tidak langsung berbaring minimal 10 menit setelah minum obat ini.
Obat ini disarankan ditelan dalam keadaan utuh, bukan dihancurkan, dikunyah, atau memecahkan tabletnya terlebih dahulu. Sebab melakukan hal tersebut akan merusak lapisan khusus pada tablet dan dapat meningkatkan efek samping.
Pastikan Anda mengonsumsinya setelah makan dan pada jam yang sama setiap harinya, hal ini untuk menghindari terjadinya efek samping pada tubuh dan membuat obatnya bekerja dengan efektif.
Untuk kondisi tertentu (seperti radang sendi), umumnya penderita akan merasakan efektivitas obat tersebut sekitar 2 minggu dengan penggunaan secara rutin. Namun jika digunakan hanya ketika perlu, obat diklofenak ini biasanya efektif dan ampuh ketika diminum saat pertama gejala nyeri dirasakan.
Selain memperhatikan dosis dan aturan minum yang sudah ditetapkan, perhatikan juga penyimpanan obat ini. Pastikan simpan dalam suhu ruangan yang sejuk dan kering, serta jauhkan dari cahaya dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di dalam lemari pendingin, ya!
Efek Samping Penggunaan Obat Diclofenac Sodium
Sumber: Pexels
Sama seperti kebanyakan obat pada umumnya, natrium diklofenak pun memiliki efek samping tersendiri pada penderitanya. Umumnya efek samping yang akan dialami adalah gangguan pencernaan, termasuk munculnya peradangan lambung.
Akan tetapi, jika Anda mengalami beberapa efek samping yang serius seperti berikut ini, pastikan untuk menghentikan penggunaan obat dan segera konsultasikan dengan dokter. Adapun efek samping yang perlu diwaspadai di antaranya ialah:
- Batuk disertai darah atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi
- Feses menghitam atau berdarah
- Kekakuan pada leher
- Masalah dengan penglihatan atau keseimbangan
- Memar, kesemutan, mati rasa, nyeri, kelemahan otot yang parah
- Menggigil atau kejang, peningkatan sensitivitas terhadap cahaya, terjadi perubahan warna ungu bintik-bintik pada kulit
- Mual dan muntah
- Nyeri pada dada
- Nyeri pada perut bagian atas
- Pembengkakan atau kenaikan berat badan yang cepat, kencing lebih sedikit dari biasanya atau tidak sama sekali
- Sakit kuning
- Sesak napas
Artikel terkait: 4 Fakta Efek Samping Obat Terhadap Pasien, Jangan Remehkan!
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Diclofenac Sodium
Sumber: Pexels
Saat menjalani pemeriksaan dan mendapatkan pengobatan dengan obat natrium diklofenak, dokter umumnya akan menanyakan seputar riwayat penyakit serta obat-obatan baik obat resep maupun non resep serta vitamin yang Anda konsumsi. Tujuannya adalah untuk menghindari kemungkinan terjadinya interaksi antar obat yang sedang dikonsumsi.
Dokter akan memberi tahu Anda obat apa saja yang sebaiknya dihindari penggunaannya dengan obat golongan NSAID seperti diklofenak. Selain itu, pasien yang memiliki risiko penyakit jantung perlu memberitahukan kondisi tersebut kepada dokter. Hal ini karena obat NSAID bisa meningkatkan risiko pembekuan darah yang serius, stroke, dan serangan jantung yang fatal bila diabaikan.
Penggunaan obat ini juga tidak boleh digunakan untuk mengatasi nyeri bagi pasien yang pernah atau akan menjalani operasi bypass jantung, dan operasi lainnya. Itulah mengapa penting memperhatikan penggunaan obat tersebut dengan mendapat rekomendasi penggunaan yang sesuai dengan anjuran dokter. Bila nyeri yang dirasakan tak kunjung membaik, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapat pengobatan yang tepat sesuai dengan penyakit yang diderita.
Itulah informasi seputar obat diclofenac sodium atau natrium diklofenak yang bisa Parents ketahui. Semoga informasi bermanfaat dan bisa jadi panduan sebelum mengonsumsinya. Pastikan Parents hanya mengonsumsi obat ini berdasarkan resep dan ajuran dokter. Salah mengonsumsinya justru dapat memperparah gejala penyakit dan menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
Bolehkah ibu hamil minum obat? Ini penjelasan dokter
Kenali Manfaat dan Efek Samping Obat Kortikosteroid, Disebut Obat Sejuta Umat!
Bingung Bagaimana Cara Memberikan Obat untuk Anak? Ini Solusinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.