Kapan Detak Jantung Janin Bisa Terdengar? Ini Penjelasannya!
Ditinjau secara medis oleh
dr. Riyan Hari Kurniawan , Sp.OG(K)-FERdr. Riyan Hari Kurniawan adalah Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi. Beliau berpraktik di RS Dr. Cipto Mangunkusumo, RS PELNI, RS Primaya Tangerang, dan Klinik Bocah Indonesia. dr. Riyan kemudian mengambil program spesialisasi di FKUI menjadi Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi
Sebuah tim profesional bersertifikat dan diakui di bidang kesehatan yang meninjau semua informasi yang berkaitan dengan kesehatan kehamilan dan kesehatan dan tumbuh kembang anak di theAsianparent. Tim ini terdiri dari dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dokter anak, spesialis penyakit menular, doula, konsultan laktasi, redaktur profesional, dan kontributor dengan lisensi khusus.
Ada waktunya detak jantung si bayik mulai terdengar untuk kali pertama. Ini penjelasan dokter.
Hamil merupakan pengalaman yang luar biasa bagi seorang perempuan, apalagi saat ia pertama kali mendengar denyut jantung janin (DJJ) mereka untuk pertama kalinya.
Lalu, kapan detak jantung janin terdengar? Dan seperti apa sih detak jantung janin yang normal itu?
Artikel terkait: Waspada Bumil! Detak Jantung Janin Terlalu Cepat Jadi Indikasi Adanya Gangguan Kesehatan
Daftar isi
Kapan Jantung Janin Mulai Berkembang dalam Kandungan?
Dilansir dari Healthline, jantung janin mulai berdetak antara 90 dan 110 bpm (detak per menit) selama minggu-minggu pertama kehamilan.
Sebelum minggu ke-8 kehamilan, dokter mungkin masih menyebut janin sebagai embrio.
Jantung embrio mulai berkembang dan berdetak sekitar 5-6 minggu kehamilan.
Inilah yang menjadi tanda embrio pertama yang terlihat, yang dikenal sebagai kutub janin.
Lalu, denyut jantung janin akan meningkat pada sekitar minggu ke 9 hingga 10 kehamilan, yaitu antara 140 dan 170 bpm.
Ketika jantung janin semakin berkembang, detak jantungnya pun akan semakin kuat dan akan terdengar melalui pemeriksaan Ultrasonografi (USG).
Setelah itu, detak jantung janin atau DJJ normal diperkirakan antara 110 dan 160 bpm pada trimester kedua dan ketiga.
Perlu diingat, detak jantung bayi dalam kandungan dapat bervariasi sepanjang kehamilan.
Tepatnya pada minggu ke-5, tabung jantung bayi mulai berdetak secara spontan meskipun Bunda belum dapat mendengarnya.
Jika Bunda melakukan USG trimester pertama (di antara minggu ke-6 dan ke-9 kehamilan), dokter akan melihat janin untuk memeriksa apakah jantungnya berdetak.
USG juga akan mengkonfirmasi perkiraan tanggal perkiraan lahir juga berapa banyak bayi yang Anda kandung.
Bunda bisa mendengar detak jantung bayi untuk pertama kalinya sekitar minggu ke-10 kehamilan melalui USG, meskipun waktunya bisa sedikit berbeda pada setiap kehamilan.
Bunda belum bisa mendengarnya? Jangan khawatir, ya, Bunda.
Kemungkinan karena janin bersembunyi di sudut rahim atau punggungnya menghadap ke luar, sehingga Doppler sulit menemukan targetnya.
Pada kunjungan dokter berikutnya, dokter akan memeriksa untuk memastikan semuanya baik-baik saja. Kemungkinan, Bunda akan dapat mendengar detak jantung bayi saat itu.
Artikel Terkait: 10 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 1 Rekomendasi, Sudah Ceklis yang Mana?
Bagaimana Cara Mendengar Detak Jantung Janin?
Setelah mengetahui kapan detak jantung janin terdengar, Anda perlu mengetahui juga cara mendengar detak jantung janin. Berikut ulasannya.
1. USG
Detak jantung janin dapat dideteksi dengan USG pada 5 setengah hingga 6 minggu setelah kehamilan. Tetapi antara 6 setengah hingga 7 minggu setelah kehamilan, detak jantung dapat didengar dengan lebih baik. Saat itulah, dokter Anda dapat memeriksa tanda-tanda kehamilan yang sehat dan berkembang.
Namun, Anda mungkin harus malakukan USG lebih dini jika Anda:
- Memiliki kondisi medis tertentu sebelumnya
- Pernah mengalami keguguran
- Ada riwayat kesulitan mempertahankan kehamilan di masa lalu
Selama pemeriksaan USG pertama Anda, dokter atau teknisi ultrasonografi akan memeriksa hal-hal berikut:
- Mengonfirmasi kehamilan, dan memeriksa apakah ada kemungkinan terjadi hamil anggur atau hamil ektopik
- Konfirmasi detak jantung bayi
- Menilai tanda kehamilan yang abnormal
- Menentukan usia dan pertumbuhan janin
- Mengevaluasi serviks
- Memeriksa rahim
- Mewaspadai masalah yang terdeteksi sebelumnya
- Memeriksa cairan ketuban dan plasenta
- Mengevaluasi perdarahan atau rasa sakit
- Memastikan apakah ada penanda biokimia yang abnormal
- Mewaspadai tanda-tanda persalinan prematur
- Mewaspadai keguguran
2. USG Transvaginal
Pada tahap awal kehamilan, biasanya sebelum 11 minggu, USG transvaginal dapat membantu mendeteksi detak jantung embrio. Pemindaian transvaginal dilakukan secara internal.
Caranya, dokter memasukkan alat ke dalam vagina untuk memantau perkembangan embrio. Namun, hingga kira-kira minggu ke-7 kehamilan, detak jantung embrio bisa sulit dideteksi.
Pemindaian transvaginal juga dapat berguna setelah 11 minggu jika pemindaian perut tidak memberikan gambaran yang jelas tentang janin.
Apakah Denyut Jantung Janin Bisa Didengar Manusia?
Beberapa ibu hamil dapat merasakan detak jantung janin dari perut mereka. Namun, jangan khawatir jika Anda tidak dapat merasakan hal yang sama.
Mendeteksi detak jantung janin dengan telinga manusia sangat sulit dilakukan. Tetapi, beberapa ibu hamil mengatakan bahwa mereka dapat mendengar denyut jantung janin melalui perut mereka. Itulah cara mengetahui detak jantung janin dengan tangan, yaitu dengan menyentuh perut mereka.
Jangan khawatir jika Anda tidak bisa mendengar detak jantung janin Anda sendiri. Jika Anda khawatir tentang denyut jantung janin Anda, opsi paling aman adalah menghubungi dokter Anda. Mereka dapat menjadwalkan USG untuk meyakinkan Anda bahwa detak jantung janin Anda normal.
Artikel terkait: Pemeriksaan CTG selama hamil, kapan perlu dilakukan? Ini penjelasannya
Bisakah Detak Jantung Janin Didengar dengan Aplikasi?
Jika ingin mendengarkan detak jantung janin, disarankan untuk langsung pergi atau berkonsultasi dengan dokter dan tenaga medis.
Sekarang ada berbagai aplikasi dan alat yang dipasarkan kepada Bumil, yang mengklaim dapat membantu mendengarkan detak jantung janin tanpa perlu ke rumah sakit. Tetapi, dokter mungkin memperingatkan Anda agar tidak menggunakannya.
Bicaralah dengan dokter Anda dan tanyakan apakah mereka merekomendasikan aplikasi atau alat pendengar DJJ di rumah. Mereka dapat memberi tahu Anda apakah aman digunakan selama kehamilan.
Artikel terkait: Jantung lebih sering berdebar saat hamil, normalkah? Ini penjelasannya!
Mengapa Detak Jantung Janin Tidak Terdengar?
Ada beberapa kemungkinan alasan tidak adanya detak jantung pada ultrasound. Jika Bunda tidak memiliki gejala lain, memeriksa ulang dengan ultrasound lain tujuh hingga 10 hari berikutnya mungkin akan direkomendasikan dokter.
Namun, dokter mungkin tidak dapat menemukan detak jantung janin selama pemeriksaan karena beberapa hal, yaitu:
1. Jenis USG
Ultrasonografi transvaginal (USG di mana probe dimasukkan ke dalam vagina Anda untuk melihat ke dalam rahim Anda) umumnya jauh lebih akurat daripada USG perut pada awal kehamilan. Sebelum usia kehamilan delapan minggu, USG transvaginal sejauh ini memberikan hasil terbaik.
Menemukan detak jantung janin pada doppler genggam bisa memakan waktu lebih lama atau Anda mungkin tidak mendengar detak jantung sampai Anda berusia 10 minggu.
2. Pemeriksaan Terjadi Terlalu Dini Alias Janin Masih Kecil
Jika usia kehamilan Anda kurang dari tujuh minggu, detak jantung tidak mungkin ditemukan dengan USG. Menggunakan USG transvaginal, detak jantung bayi yang sedang berkembang mungkin akan terlihat lebih jelas daripada USG biasa. USG perut biasa juga kurang sensitif, sehingga butuh waktu lebih lama agar detak jantung terlihat.
3. Akurasi Tanggal
Jika Anda yakin Anda sudah berusia setidaknya tujuh minggu dan telah menjalani USG transvaginal yang tidak mendeteksi detak jantung janin, pertimbangkan apakah tanggal Anda bisa salah. Pada awal kehamilan, berhenti beberapa hari atau memiliki pola ovulasi yang tidak teratur dapat membuat perbedaan.
Misalnya, jika Anda tidak berovulasi tepat dua minggu setelah periode menstruasi Anda dimulai, ada kemungkinan Anda tidak benar-benar “hamil tujuh minggu” dalam usia kehamilan. Hal ini berlaku bahkan jika sudah tujuh minggu sejak periode menstruasi terakhir Anda.
4. Memiliki Posisi Rahim Miring
Cara rahim berorientasi di panggul dapat mempengaruhi seberapa mudah Doppler janin untuk menangkap suara detak jantung bayi. Jika Anda salah satu dari sekitar 20% perempuan yang memiliki rahim miring, atau terbalik, itu berarti rahim lebih jauh dari dinding perut daripada posisi antevert yang lebih umum.
Artinya, tidak hanya jantung janin lebih jauh, tetapi loop usus mungkin berada di antara rahim dan dinding perut tempat Doppler ditempatkan. Kombinasi faktor-faktor ini menghalangi kemampuan Doppler untuk berfungsi dengan baik.
Jika hal ini terjadi pada Anda, jangan khawatir. Saat kehamilan baik-baik saja, rahim Anda akan membesar dan bergerak lebih dekat ke dinding perut. Plus, jantung bayi akan bertambah besar. Doppler akan bekerja lebih baik saat sudah memasuki trimester kedua.
5. Posisi Janin Sulit Ditemukan
Ingatlah bahwa bayi sangat kecil di awal kehamilan Anda. Doppler harus dapat memperbesar janin dengan cara yang tepat untuk menangkap suara detak jantung.
Dibutuhkan kesabaran dan keberuntungan untuk menemukan dan menangkap suara detak jantung janin dengan Doppler. Menunggu saat dokter atau bidan mencari mungkin tampak seperti selamanya, tetapi pada kenyataannya, itu hanya memakan waktu beberapa menit.
6. Kegemukan
Kelebihan berat badan berarti ada lapisan lemak yang dapat mengganggu kemampuan Doppler untuk menangkap suara. Kadang-kadang, USG dapat digunakan sebagai alternatif untuk Doppler. Dengan USG, dokter Anda dapat melihat detak jantung janin dengan menempatkan transduser di perut bagian bawah. Jika detak jantung tidak dapat dilihat pada USG biasa, USG transvaginal mungkin direkomendasikan.
7. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik juga akan membuat dokter tidak dapat mendengar detak jantung janin saat di USG. Ini karena janin berada di luar rahim, sehingga detak jantung tidak ditemukan.
Dokter akan lebih mudah untuk mendengar detak jantung janin setelah janin berukuran 7 milimeter atau lebih. Jika mereka tidak dapat mendeteksi detak jantung, dokter mungkin meminta ibu untuk kembali lagi untuk pemindaian dalam seminggu atau lebih.
Jika dokter khawatir, mereka mungkin menjadwalkan ekokardiogram janin. Ini melibatkan penempatan perangkat yang menggunakan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi detak jantung janin di perut ibu.
Artikel Terkait: 6 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 2 Rekomendasi, Cek!
Apa Tanda-Tanda Detak Jantung Tidak Terdengar karena Keguguran?
Bunda mungkin akan kecewa dan khawatir bila detak jantung janin belum terdengar. Ketahuilah bahwa ada banyak alasan umum yang membuat detak jantung tidak dapat dideteksi pada awal kehamilan, seperti yang disebutkan di atas.
Jika Anda sudah melewati tujuh minggu kehamilan, tidak terlihatnya detak jantung mungkin merupakan tanda keguguran. Terkadang tidak adanya detak jantung janin memang menunjukkan kehamilan tidak berkembang. Tanda-tandanya adalah sebagi berikut:
1. Detak Jantung Sebelumnya Pernah Terdengar
Setelah sebelumnya melihat detak jantung tetapi tidak menemukan detak jantung pada ultrasound berikutnya.
2. Mengalami Penurunan Kadar hCG
Tidak melihat detak jantung dan mengalami penurunan kadar hCG atau hormon kehamilan.
3. Tidak Adanya Detak Jantung Setidaknya 11 Hari Setelah USG Pertama
Tidak adanya embrio dengan detak jantung setidaknya 11 hari setelah USG untuk melihat kantung janin.
4. Tidak Adanya Detak Jantung Dua Minggu Setelah USG Pertama
Tidak adanya embrio dengan detak jantung setidaknya dua minggu setelah USG untuk melihat kantung janin.
Tanda di atas memang hanya bisa didiagnosa dengan dokter dan penting untuk Bunda memahami bagaimana dan mengapa dokter mendiagnosa ini.
Pastikan untuk mengajukan pertanyaan apa pun yang Anda miliki sehingga Anda yakin dan nyaman dengan rencana perawatan selanjutnya.
Juga, beri waktu untuk memproses dan menerima berita ini.
Jika dokter Anda merekomendasikan pengobatan untuk janin yang tidak berkembang setelah satu kali USG (atau bahkan setelah dua kali) dan Anda tidak 100% yakin bahwa pengobatan adalah pilihan yang tepat, diskusikan masalah tersebut dengan dokter dan mintalah USG lanjutan.
Dalam kondisi tertentu, tidak ada risiko signifikan bila menunggu beberapa hari lagi, selama tidak ada indikasi masalah seperti kehamilan ektopik.
Atau, Anda selalu bisa mendapatkan opini kedua dari dokter kandungan lain.
Ingatlah bahwa tidak ada salahnya meminta saran dari dokter lain jika Anda ragu.
Itulah informasi tentang kapan detak jantung janin terdengar. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Bunda, ya.
***
How Early Can You Hear Baby’s Heartbeat on Ultrasound and By Ear?
www.healthline.com/health/pregnancy/when-can-you-hear-babys-heartbeat
When does a fetus have a heartbeat?
www.medicalnewstoday.com/articles/when-does-a-fetus-have-a-heartbeat
Your Baby’s Heartbeat
www.whattoexpect.com/pregnancy/fetal-development/fetal-heart-heartbeat-circulatory-system/
Difficulty Hearing Baby’s Heartbeat in Early Pregnancy
www.verywellfamily.com/reasons-for-not-hearing-babys-heart-beat-2759777
he Meaning of No Fetal Heartbeat on an Early Ultrasound
www.verywellfamily.com/no-fetal-heartbeat-on-early-ultrasound-2371357
Baca juga:
Detak Jantung Janin Bisa Deteksi Jenis Kelamin Bayi, Benarkah?
Waspada Bumil! Detak Jantung Janin Terlalu Cepat Jadi Indikasi Adanya Gangguan Kesehatan
Penyebab Detak Jantung Janin Lemah dan Pencegahannya, Bumil Perlu Tahu!
5 Rekomendasi Susu Ibu Hamil Anti Mual Terbaik di 2024, Cek!
10 Suplemen Asam Folat Ibu Hamil Pilihan di 2024 untuk Kesehatan Bunda dan Janin