7 Ciri Bayi Sakit Badan Beserta Tips Mengatasinya, Parents Wajib Tahu!

Bayi yang mengalami sakit badan bisa dilihat dari mimik wajah, gestur tubuh, hingga tangisannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Apakah perilaku bayi tidak seperti biasanya, ia merengek seharian dan menunjukkan perilaku seperti sedang kesakitan? Mungkinkah bayi Anda memang sedang menahan sakit? Berikut ini beberapa ciri bayi sakit badan yang yang perlu Parents pahami dan cara mengatasi mengurangi rasa sakitnya.

Apakah Bayi Bisa Sakit Badan?

Bayi yang biasanya sehat terkadang bisa mengalami rasa sakit pada waktu-waktu tertentu, dan ini termasuk bagian normal dari masa tumbuh kembangnya. Misalnya sakit gigi, atau merasa sakit saat menerima injeksi jarum untuk tes darah, dan vaksinasi. Ada juga bayi yang mengalami rasa sakit karena memang menderita sakit atau cedera.

Hanya saja, cara bayi menunjukkan reaksi rasa sakit berbeda dengan yang dilakukan orang dewasa. Orang dewasa mampu menyatakan apa yang dirasakannya, bayi tentu tidak. Mereka membutuhkan naluri orang tua untuk mengenali rasa sakit yang diderita dan menyembuhkan mereka.

Kondisi inilah yang sering kali menjadi kendala bagi bayi menerima perawatan. Sebab, ada beberapa orang tua ada yang tidak peka dengan kondisi anaknya, serta kendala bagi petugas medis untuk memberikan diagnosisnya.

Artikel terkait: Penyebab BAB Bayi Berlendir dan Cara Mengatasinya

Penyebab Bayi Sakit Badan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pada tahun pertama kehidupannya, bayi akan menjalani beberapa prosedur ’menyakitkan’. Seperti pengambilan darah di hari ketiga yang diambil dari tumitnya, serta beberapa vaksin di minggu dan bulan pertama kelahirannya.

Prosedur seperti mungkin akan menjadi lebih sering bila bayi lahir secara prematur. Selain suntikan, bayi akan mendapatkan selang makanan dan saluran infus pada tubuhnya, atau operasi untuk membantu mereka tetap hidup.

Berikut ini beberapa penyebab dari rasa sakit yang kerap dialami bayi. Di antaranya:   

  • Nyeri setelah operasi yang disebabkan oleh sayatan akibat operasi atau juga pembengkakan jaringan atau organ
  • Prosedur seperti infus atau pengambilan darah untuk tes laboratorium
  • Saraf yang dikarenakan kerusakan atau pembengkakan jaringan
  • Perasaan pegal yang disebabkan oleh infeksi
  • Sakit otot karena berada di tempat tidur untuk waktu yang lama
  • Ketidaknyamanan
  • Lecet atau luka pada kulit

Artikel terkait: Bunda, Inilah 10 Tanda Bayi Sehat dan Mengalami Tumbuh Kembang yang Baik

Ciri Bayi Sakit Badan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bagaimana Parents tahu bahwa bayi sedang kesakitan? Seperti yang Anda ketahui, di usianya yang masih sangat dini, ditambah dengan kemampuan berbicaranya yang belum mumpuni, bayi memiliki keterbatasan dalam memberi tahu orang tuanya mengenai rasa sakit yang dirasakan.

Ia hanya mampu menunjukkannya melalui mimik wajah, gestur tubuh lainnya, hingga tangisan. Namun, terkadang ibu mendefinisikannya sebagai rasa lapar, haus, atau mengantuk. 

Melalui perilaku atau respons dari rasa sakitnya itu juga, Bunda sebenarnya bisa mengamati dan mengukur rasa sakitnya. Rendah, sedang, atau berat.

Ada banyak tanda atau gejala yang kerap ditunjukkan bayi saat sedang merasakan sakit badan. Hal yang pasti, sikap bayi pada saat itu tidak seperti biasanya, tingkahnya berbeda –dan setiap bayi akan bereaksi dengan cara yang berbeda (dan mungkin tidak konsisten) dalam merespons rasa sakit dari waktu ke waktu.

Berikut ini beberapa ciri bayi sakit badan:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Bayi Menangis dengan Kuat atau Merengek Seharian

Menangis sering ditunjukkan dengan pola meningkat dalam nada dan waktu yang lama. Namun, bayi yang merasa sangat sakit atau prematur ada kemungkinan memiliki energi yang lemah sehingga akan lebih banyak diam meski merasa tidak nyaman.

2. Ekspresi Wajah

Alis bayi berkerut dengan mata terpejam atau menutupnya rapat-rapat –seperti sedang menahan sakit. Terkadang dagunya juga bergetar, wajahnya pucat, dan tubuhnya berkeringat.

3. Pupil Mata Berubah

Kondisi pupil mata berubah dan lebih besar dari biasanya.

4. Otot Tegang

Bayi akan menegangkan beberapa ototnya. Seperti menarik lengan dan kaki ke dalam atau mendekati dada, mengepalkan telapak tangan, atau terkadang meregangkan semua ototnya seakan terlihat kaku (ini disebut flailing). Bayi yang sangat kesakitan sering kali justru menjadi floppy.

5. Rewel

Mudah tersinggung, gelisah, menolak makan, dan tidak bisa tidur atau tidak bisa tenang.

6. Pergerakan Tubuhnya Berbeda-beda

Gerakannya tergantung pada status kesehatan dan tingkat energi bayi. Beberapa bayi akan menggeliat dan menekuk lengan dan kakinya dengan kuat. Bayi yang lemah mungkin sangat pendiam dan tidak bergerak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

7. Perubahan Pola Tidur dan Bangun

Bayi yang kesakitan sering kali lebih rewel dan kurang tidur. Atau sebaliknya, beberapa bayi malah ada yang diam saja dan tampak tertidur sepanjang waktu.

Sebagai orang tua, Parents yang paling mengenal bayi Anda. Bila Parents yakin saat ini bayi sedang menunjukkan perilaku kesakitan, segera cari bantuan medis. Dokter atau tenaga medis akan memeriksa tanda-tanda vital bayi melalui detak jantung atau tekanan darah.

Artikel terkait: Bayi juga bisa merasakan sakit sejak lahir, bagaimana tandanya?

Cara Mengatasi Bayi Sakit Badan

Ibu adalah sumber kenyamanan buah hatinya. Sebagai orang tua, sedikitnya Bunda pasti mengenal bagaimana karakter bayi Anda –meski kebersamaan Anda dan bayi terbilang baru, kurang dari 1 tahun misalnya.

Ketika ada sesuatu yang tak biasa dengan si kecil, umumnya para ibu dapat merasakannya. Bunda bisa membantunya mengelola rasa sakit bayi dengan melakukan hal ini:   

1. Metode Nonobat

Ini beberapa hal yang dapat membantu mengurangi rasa sakit pada bayi Anda:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Mengubah lingkungan bayi menjadi lebih nyaman dengan mengurangi pencahayaan, kebisingan, dan aktivitas lainnya di samping tempat tidur bayi.
  • Memberinya dot untuk membantu bayi mengatasi prosedur dan kejadian yang membuatnya kesakitan.
  • Memberinya air gula (24% sukrosa) –sering digunakan sebelum, selama, dan setelah menerima suntikan atau prosedur lain- untuk membantu mengatasi rasa sakit.
  • Mengalihkan perhatiannya dengan musik, cerita, atau lagu yang Anda dendangkan sehingga rasa sakitnya bisa terdistraksi sementara waktu.
  • Menggendong bayi dalam posisi janin (Kangaroo Care) atau kontak skin-to-skin untuk menenangkannya.
  • Mengayun-ayunkan tubuhnya dengan lembut atau membiarkan ia memegang jari Anda.
  • Memosisikan tubuh bayi agar ia merasa lebih tenang dan nyaman.
  • Menggosok atau memijat lembut tubuhnya untuk membantu mengendurkan otot dan saraf yang mengirimkan pesan rasa sakit ke otak, sehingga otak tidak terlalu merasakan rasa sakit
  • Cek popoknya dan segera ganti jika sudah terlalu penuh.

2. Obat

Ada banyak jenis obat pereda nyeri yang bisa Bunda berikan kepada bayi. Namun, soal jenis mana yang terbaik bergantung pada banyak hal, termasuk jenis rasa sakit, berapa lama sakit berlangsung, dan penyebab ia sakit. Di antaranya:

Krim Penghilang Rasa Sakit

Seperti lidokain 4%, dapat dioleskan ke kulit untuk mematikan rasa sebelum prosedur dengan jarum atau injeksi. Oleskan krim setidaknya 30 menit sebelum prosedur dilakukan.

Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID)

Berfungsi untuk mengurangi rasa sakit seperti demam dalam jangka pendek dan peradangan. Obat ini dapat dibeli tanpa resep dan membantu mengatasi nyeri ringan hingga sedang.

Selain membantu menghilangkan rasa sakit, obat ini juga membuat bayi tidur lebih nyenyak Ibuprofen seperti Pediaprofen®, Motrin®, Advil®, atau merek lain adalah contoh dari NSAID.

Acetaminophen atau Tylenol® (atau merek lain) juga merupakan obat bebas lainnya yang membantu mengobati nyeri ringan hingga sedang. Ini memiliki lebih sedikit efek samping daripada NSAID tetapi tidak mengurangi peradangan.

Tips:

  • Jenis Paracetamol dapat diminum mulai usia 1 bulan, setiap 4-6 jam dalam dosis sesuai anjuran dokter. Tidak disarankan penggunaan lebih dari 4 kali dalam 24 jam.
  • Ibuprofen diminum mulai usia 3 bulan, setiap 6-8 jam dalam dosis sesuai anjuran dokter. Tidak disarankan dikonsumsi lebih dari 3 kali dalam 24 jam dan hentikan jika bayi mengalami gangguan perdarahan.
  • Jangan pernah memberikan aspirin pada bayi baru lahir, kecuali diinstruksikan khusus oleh dokter Anda.

Opioid

Adalah obat kuat yang digunakan untuk mengobati nyeri sedang hingga berat, dan sering digunakan setelah operasi. Obat ini diberikan melalui IV atau diminum, dan dapat memberikan efek samping gatal, mual, dan konstipasi.

Bayi juga jadi mudah mengantuk dan pernapasannya melambat setelah menerima obat ini. Kadang-kadang NSAID atau asetaminofen dan opioid digunakan bersama-sama. Untuk mencegah sembelit, bayi mungkin membutuhkan lebih banyak cairan dari biasanya, atau pelunak feses.

Tips:

  • Oleh karena kondisi anak masih sangat rentan, ada baiknya obat-obatan di atas diberikan menurut anjuran dokter anak Anda. Ikuti petunjuk dokter tentang pemberian obat pereda nyeri.
  • Berikan obat segera setelah rasa sakit dimulai. Rasa sakit yang parah lebih sulit untuk dihilangkan.
  • Pastikan untuk memberikan obat pada waktu tidur untuk membantu bayi tidur dengan nyaman. Beberapa obat perlu diberikan sepanjang waktu. Dokter akan memberi tahu Parents jadwal untuk ini jika diperlukan.
  • Pastikan untuk menghubungi dokter jika obat tampaknya tidak membantu rasa sakit, atau jika rasa sakit menjadi lebih buruk. Ceritakan apa yang bayi alami dan bila Parents melihat rasa sakitnya tidak terkontrol.

Demikianlah beberapa ciri bayi badan sakit yang bisa Anda pelajari dan cara menanganinya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.

Baca juga:

Bayi juga bisa merasakan sakit sejak lahir, bagaimana tandanya?

Bayi juga bisa merasakan sakit sejak lahir, bagaimana tandanya?

Demam pada Bayi: Gejala, Faktor Risiko, dan Cara Tepat Menanganinya