Chorionic villus sampling atau tes CVS, adalah jenis tes genetik selama kehamilan. Tes ini dapat mendeteksi apakah janin memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Hasil tes CVS dan amniosentesis, serta tes prenatal lainnya, dapat membantu ibu hamil membuat keputusan terkait perawatan kesehatan yang penting untuk si kecil.
Untuk mengetahui bagaimana prosedur tes CVS dilakukan dan apa saja yang harus diketahui dan dipersiapkan sebelum melakukan prosedur ini, berikut penjelasan selengkapnya.
Artikel terkait: Hamil di atas 35 tahun tingkatkan risiko bayi down syndrome? Cek faktanya di sini
Definisi Chorionic Villus Sampling
Pengambilan sampel vili korionik atau Chorionic villus sampling (CVS) adalah jenis pengujian prenatal untuk memeriksa kondisi kesehatan janin, seperti kemungkinan sindrom Down. Tes ini juga memastikan jenis kelamin bayi, demikian sebagaimana dikutip laman Cleaveland Clinic.
Pengujian CVS mengambil sampel kecil sel dari plasenta, organ yang terbentuk selama kehamilan untuk memberikan makanan kepada janin.
Sel-sel yang diambil disebut vili korionik. Sel-sel ini terbentuk dari sel telur yang telah dibuahi, sehingga biasanya memiliki gen yang sama dengan janin.
Kapan Prosedur Ini Harus Dilakukan?
Ibu hamil menjalani tes CVS saat Bunda hamil memasuki usia 10 hingga 13 minggu.
Persiapan Chorionic Villus Sampling
Sebagaimana dikutip dari laman Hopskin Medicine, berikut adalah beberapa hal yang perlu Bunda pahami dan siapkan sebelum menjalani tes Chorionic villus sampling:
- Dokter akan menjelaskan prosedur kepada Anda dan menawarkan Anda kesempatan untuk mengajukan pertanyaan apa pun yang mungkin Anda miliki tentang prosedur ini.
- Anda akan diminta untuk menandatangani formulir persetujuan yang memberikan izin Anda untuk melakukan prosedur ini. Bacalah formulir tersebut dengan saksama dan ajukan pertanyaan jika ada yang kurang jelas.
- Umumnya, tidak ada pantangan khusus untuk diet atau aktivitas sebelum pengambilan sampel vili korionik.
- Beritahu dokter Anda jika Anda sensitif atau alergi terhadap obat, lateks, yodium, plester, dan obat bius (lokal dan umum).
- Beritahu dokter Anda tentang semua obat (yang diresepkan dan yang dijual bebas) dan suplemen herbal yang Anda konsumsi.
- Beritahu dokter Anda jika Anda memiliki riwayat gangguan perdarahan atau jika Anda mengonsumsi obat antikoagulan (pengencer darah), aspirin, atau obat lain yang dapat memengaruhi pembekuan darah. Anda mungkin perlu menghentikan obat-obat ini sebelum prosedur.
- Beritahu dokter Anda jika Rh Anda negatif. Selama prosedur CVS, sel darah dari ibu dan janin dapat bercampur. Hal ini dapat menyebabkan kepekaan Rh dan kerusakan sel darah merah janin. Dalam kebanyakan kasus, tes darah prenatal akan menentukan apakah Anda memiliki Rh negatif. Anda mungkin diminta untuk memberikan hasil laboratorium ini sebelum prosedur.
- Anda mungkin diminta atau tidak diminta untuk berkemih penuh sebelum prosedur. Tergantung pada posisi rahim dan plasenta, kandung kemih yang penuh atau kosong dapat membantu memindahkan rahim ke posisi yang lebih baik untuk prosedur.
- Berdasarkan kondisi medis Anda, dokter Anda mungkin akan meminta persiapan khusus lainnya.
Artikel terkait: Air ketuban sedikit saat hamil, waspadai bayi alami cacat lahir
Proses Chorionic Villus Sampling
CVS dilakukan oleh dokter spesialis di rumah sakit. Sebagaimana dikutip laman Pregnancy Birth Baby, prosedur tes CVS ini melibatkan memasukkan jarum yang sangat tipis ke dalam plasenta melalui perut Anda (dikenal sebagai prosedur ‘transabdominal’) untuk mengambil sampel sel yang sangat kecil dari plasenta Anda.
Dokter akan menggunakan USG untuk memandu jarum, menghindari kontak dengan bayi Anda. Prosedur ini hanya memakan waktu beberapa menit.
Dokter Anda akan memberi tahu Anda jika Anda perlu melakukan sesuatu sebelum prosedur, dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu memiliki kandung kemih yang penuh. Anda akan diberikan anestesi lokal untuk mematikan rasa pada kulit sebelum jarum dimasukkan dan akan terjaga selama prosedur berlangsung.
Kadang-kadang jika plasenta tidak dapat dijangkau dengan jarum melalui perut, CVS dapat dilakukan dengan memasukkan jarum melalui vagina dan leher rahim (dikenal sebagai prosedur ‘transcervical’).
Tergantung pada keadaan Anda masing-masing, dokter Anda mungkin meminta untuk menunda pengujian hingga Anda hamil 15 minggu ketika Anda dapat melakukan amniosentesis.
Artikel Terkait: 10 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 1 Rekomendasi, Sudah Ceklis yang Mana?
Apa yang Akan Anda Rasakan Setelah Menjalani Tes?
Sebagian besar ibu hamil hanya mengalami ketidaknyamanan ringan, seperti kram dan nyeri, selama dan setelah CVS. Prosedurnya sendiri memakan waktu beberapa menit, tetapi kemungkinan besar Anda akan diminta untuk duduk dan beristirahat di ruang tunggu selama sekitar 30 menit setelah prosedur sebelum Anda dapat pulang.
Risiko CVS
Seperti halnya prosedur invasif lainnya, komplikasi tes CVS juga dapat terjadi. Laman Hopskin Medicine menulis, beberapa komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:
- Kram, perdarahan, atau bocornya cairan ketuban (ketuban pecah)
- Infeksi
- Keguguran
- Persalinan prematur
- Cacat tungkai pada bayi, terutama pada prosedur CVS yang dilakukan sebelum 9 minggu (kasus yang jarang terjadi)
Mungkin ada risiko lain yang tergantung pada kondisi medis spesifik Anda. Pastikan untuk mendiskusikan masalah apa pun dengan dokter Anda sebelum prosedur tes prenatal.
Pertanyaan Populer Terkait Chorionic Villus Sampling
Apa perbedaan antara pengambilan sampel amniosentesis dan chorionic villus?
Tes CVS dilakukan dengan memasukkan jarum yang sangat tipis ke dalam plasenta melalui perut Anda, sementara Amniocentesis adalah prosedur untuk memeriksa sampel cairan ketuban.
Seberapa menyakitkan tes CVS?
Sebagian besar wanita hanya mengalami ketidaknyamanan ringan, kram dan nyeri haid, selama dan setelah CVS.
CVS atau amniosentesis mana yang lebih aman?
Baik CVP maupun Amniocentesis merupakan prosedur yang aman dilakukan selama dilakukan oleh dokter. Meskipun demikian, ada beberapa kondisi yang menyebabkan ibu hamil perlu berhati-hati.
Artikel Terkait: 6 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 2 Rekomendasi, Cek!
***
***
Baca Juga:
Air ketuban sedikit saat hamil, waspadai bayi alami cacat lahir
id.theasianparent.com/amniotic-band-syndrome
Perlukah tes HIV saat hamil, begini penjelasannya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.