Bayi baru lahir sering kali memiliki bruntusan di wajah atau beberapa bagian tubuh lainnya. Banyak orang tua yang meyakini bahwa bruntusan tersebut muncul lantaran wajah bayi terkena ASI hingga mengering dan tidak segera dibersihkan. Lantas, adakah cara menghilangkan bruntusan pada bayi karena ASI?
Bayi umumnya dilahirkan dengan kulit halus dan lembut bagaikan sutra. Sayangnya, si kecil dapat mengalami ruam dalam beberapa hari setelah lahir. Salah satu kondisi yang paling umum dialami bayi adalah bruntusan pada area sekitar pipi, hidung, dan mulut.
Mengenal Ruam Susu, Bruntusan pada Bayi karena ASI Mengering?
Ruam susu adalah bintik-bintik putih kemerahan pada kulit dan umumnya muncul di wajah di sekitar mata, hidung, dan mulut bayi baru lahir. Sebagian masyarakat percaya, bruntusan di sekitar wajah bayi muncul karena si kecil terkena percikan susu atau ASI yang tidak dibersihkan hingga mengering. Namun faktanya, tidak demikian.
“Meskipun disebut ruam susu, adalah keliru jika dikatakan bahwa ruam susu muncul karena bayi menyusu,” demikian kata Anshu Bhimbat, apoteker dari Lloyds Pharmacy, sebagaimana mengutip dari laman Good to Know.
“Sebenarnya, ruam susu adalah kantung protein yang disebut keratin yang menumpuk di permukaan kulit. Mengapa disebut ruam susu, hanya karena ia terlihat seperti kantung susu kecil,” sambungnya.
Bruntusan berupa bintik-bintik putih pada kulit bayi baru lahir dikenal juga dengan sebutan neonatal milia. Kondisi ini tidak membahayakan atau mengganggu kesehatan si kecil sehingga Parents tidak perlu panik berlebihan.
Adapun bruntusan berwarna kemerahan dan mengelupas bisa jadi merupakan gejala dermatitis atopik. Pada bayi berusia kurang dari 6 bulan, masalah kulit ini sering ditemukan pada area pipi, dagu, dahi, hingga kulit kepala.
Artikel terkait: Beruntusan pada bayi baru lahir, benarkah disebabkan karena alergi?
Penyebab Ruam Susu
Ruam susu pada bayi bisa terjadi karena berbagai alasan. Kulit bayi mungkin belum berkembang sempurna sehingga terjadi penumpukan keratin pada permukaan kulitnya.
Ruam susu umumnya dialami oleh bayi dengan orang tua yang memiliki riwayat alergi. Ruam dapat terjadi pada bayi yang diberi ASI setelah ibunya mengonsumsi makanan yang bersifat alergen seperti telur atau ayam.
Selain itu, ruam susu juga bisa dipicu oleh polusi udara, panas, tungau, debu, atau kuman-kuman kecil yang terdapat di udara dan benda-benda di dalam rumah seperti bantal dan selimut.
Karena biasanya terdapat di area wajah seperti pipi, ruam susu mudah tergores oleh tangan si kecil. Ini bisa memicu ruam yang melepuh pada kulit dan menyebabkan luka terbuka. Luka ini dapat mengundang bakteri masuk dan menyebabkan infeksi lebih lanjut.
Cara Menghilangkan Bruntusan pada Bayi karena ASI
1. Hindari Pemicunya, Cara Menghilangkan Bruntusan pada Bayi karena ASI
Langkah pertama untuk mengatasi bruntusan pada bayi adalah dengan menghindari pemicunya. Apabila si kecil gatal-gatal setelah menyusu, kemungkinan karena Bunda mengonsumsi makanan tertentu yang memicu reaksi alergi.
Nah, jika memang ruam disebabkan oleh ASI, perlu diingat jika menghentikan pemberian ASI bukanlah solusi yang tepat. Hal tersebut justru akan mengurangi asupan gizi yang yang diterima oleh si kecil.
Alih-alih mengganti ASI dengan susu formula, sebaiknya Bunda menghindari konsumsi makanan yang mengandung alergen. Contohnya seperti susu dan produk turunannya (keju, mentega, yoghurt), seafood, dan kacang-kacangan.
2. Jangan Mandikan Bayi secara Berlebihan, Termasuk Cara Menghilangkan Bruntusan pada Bayi karena ASI
Mandi memang penting dalam menjaga kulit si kecil tetap bersih. Rutinitas ini juga berfungsi menghilangkan berbagai kotoran yang dapat memicu peradangan kulit.
Meski demikian, hindari memandikan bayi dengan air hangat secara berlebihan, karena dapat membuat kulit lebih kering dan terasa lebih gatal. Sebaiknya batasi waktu mandi si kecil sekitar 5-10 menit saja.
3. Gunakan Produk Khusus Bayi yang Lembut di Kulit
Pilihlah produk sabun dan pembersih khusus untuk bayi yang lembut di kulit. Setelah si kecil mandi dan sebelum tidur, Parents dapat mengoleskan pelembap yang lembut ke pipi dan bagian lain yang diperlukan agar kulit si kecil tetap kering.
Artikel terkait: 6 Krim Bayi Terbaik di 2022, Jaga Kulit Si Kecil Tetap Lembut dan Sehat
4. Usahakan Pakaian Bayi Selalu Bersih dan Nyaman
Bruntusan pada si kecil bisa jadi semakin parah jika kondisi kebersihan kulitnya tidak terjaga. Oleh karena itu, Parents perlu merawat kulit bayi agar senantiasa bersih dan tidak lembap. Pilihkan pakaian katun yang menyerap keringat dan relatif longgar agar sirkulasi udara di sekitar kulit si kecil selalu lancar.
5. Tempatkan Bayi di Ruangan yang Sejuk
Ruangan yang terlalu panas bisa memicu munculnya bruntusan, sedangkan ruangan yang terlalu dingin juga tidak ideal karena bisa membuat kulit bayi semakin kering.
Hindari menempatkan bayi di dalam ruangan yang terlalu panas atau dingin, sebaiknya tempatkan mereka di ruangan yang sejuk. Pastikan kamar bayi juga berventilasi baik dan terjaga kebersihannya.
Artikel terkait: Bunda, Ini Cara Mengetahui Bayi Alergi Susu Sapi atau Susu Formula
6. Bruntusan pada Bayi Baru Lahir Tidak Perlu Diberi Bedak
Neonatal milia atau bruntusan pada bayi baru lahir adalah kondisi normal dan tidak berbahaya. Sehingga, tidak memerlukan perawatan khusus karena biasanya kondisi ini akan hilang dengan sendirinya. Jangan memberikan bedak pada milia agar tidak semakin menyumbat pori-pori kulit si kecil.
****
Parents, itulah beberapa cara menghilangkan bruntusan pada bayi karena ASI maupun karena faktor lainnya. Namun jika bruntusan atau ruam telah menyebar dari pipi bayi dan disertai demam, segera hubungi dokter.
Artikel terkait: Begini Cara Merawat Kulit Bayi Agar Tetap Lembut, Sehat dan Halus
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
Parents, Kenali 5 Jenis Masalah Kulit yang Rentan Dialami Bayi Prematur
Alergi pada Anak Bisa Dicegah dengan Peran Aktif Orangtua, Ini Langkah yang Bisa Dilakukan
Retno Hening ungkap perjuangan merawat Kirana saat mengalami dermatitis atopik
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.