Lantaran lahir sebelum 37 minggu, bayi prematur memiliki sejumlah masalah terkait pernapasan, berat badan, termasuk masalah kulit. Terdapat beberapa jenis masalah kulit yang dapat dialami bayi prematur.
Dari beragam masalah kulit ini, nyatanya ada yang memerlukan perhatian serius, tetapi ada pula yang tidak. Oleh karena itu, kenali apa saja masalah kulit bayi prematur.
Beragam Masalah Kulit Bayi Prematur
Masalah kulit pada bayi prematur ini bisa muncul dengan gejala ringan, maupun yang berpotensi mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan medis sesegera mungkin.
Menurut sebuah jurnal, perkembangan jaringan epidermis kulit baru selesai di dalam kandungan dalam usia 34 minggu kehamilan. Ketika bayi lahir lebih awal dari 34 minggu, risiko mengalami masalah kulit tentu menjadi lebih besar. Hal ini membuat bayi lahir prematur akan dipantau kondisi kulitnya selama dua sampai tiga minggu pertama setelah dilahirkan.
Berikut ini adalah beberapa masalah kulit pada bayi prematur.
1. Jaundice atau Kulit Berwarna Kekuningan
Jaundice lebih dikenal dengan penyakit kuning pada bayi. Hal ini tidak hanya terjadi pada bayi prematur, tetapi juga pada bayi yang lahir cukup bulan. Kondisi seperti ini disebabkan oleh fungsi hati yang belum maksimal untuk membersihkan bilirubin penyebab warna kuning tersebut.
Akan tetapi, bayi prematur lebih berisiko mengalami penyakit kuning, karena hati mereka belum berkembang sempurna. Biasanya akan dilakukan fototerapi untuk menghilangkan bilirubin dalam darah.
Sebagian bayi yang mengalami jaundice akan diminta untuk melakukan transfusi untuk membuang kelebihan bilirubin. Jika kondisi ini tidak ditangani, berisiko menyebabkan cacat fisik dan mengganggu perkembangan secara permanen.
2. Kulit yang Sangat Merah
Kulit yang berwarna kemerahan umumnya terjadi pada bayi yang lahir sebelum 34 minggu. Hal ini bisa terjadi karena kulit pada bayi prematur belum berkembang sepenuhnya, sehingga menjadi sangat sensitif.
Biasanya, bayi dengan kondisi seperti ini akan terus diawasi sementara waktu untuk memastikan tidak muncul masalah lainnya. Warna kulit yang sangat merah ini dapat disertai dengan ruam yang tampak sama dengan warna kulit bayi, sehingga sulit untuk dibedakan satu sama lain.
3. Ruam Kulit
Kondisi ruam kulit memang wajar terjadi pada bayi. Namun, pada bayi prematur, ruam seringnya terjadi karena kulit yang sensitif.
Pada bayi, umumnya ruam terjadi karena penggunaan popok atau karena kulit bersentuhan dengan pemicu ruam, seperti pakaian dari serat sintetis. Namun, Parents mesti waspada dengan kemunculan ruam yang terus menerus.
Ini karena ada kemungkinan buah hati terkena dermatitis atopik, yakni ruam yang disertai dengan peradangan dan rasa gatal. Dermatitis atopik biasanya muncul di pipi, dagu, leher, pergelangan tangan, dan lutut bayi.
4. Gatal dan Iritasi
Gangguan kulit berupa gatal dan iritasi juga umum dialami oleh bayi yang lahir prematur. Meski demikian, kondisi ini sebenarnya bisa sembuh sendiri seiring dengan tumbuh kembangnya.
Untuk bisa meringankan gejalanya, Parents bisa melakukan beberapa tips seperti berikut ini:
- Mandikan bayi dengan air hangat dan sabun bebas parfum
- Oleskan salep untuk menenangkan kulit
- Sering mengoleskan krim pelembap bayi yang bebas pewangi
- Gunakan deterjen khusus untuk bayi saat mencuci pakaiannya
- Tidak menggunakan pelembut pakaian
5. Luka di Kulit
Bayi prematur umumnya lebih berisiko untuk mengalami luka di kulitnya yang sensitif. Apabila bayi prematur mengalami luka seperti ini, ia menjadi rentan terkena infeksi karena sistem kekebalan tubuh yang masih lemah.
Berikut ini adalah beberapa tanda berkembangnya infeksi kulit pada bayi prematur:
- Luka terbuka berwarna merah cerah
- Luka melebar dan seperti menyebar
- Adanya cairan atau nanah
Infeksi seperti ini dapat berkembang menjadi kondisi lebih serius jika tidak ditangani dengan segera. Bayi prematur juga bisa menjadi rentan mengalami sepsis. Sepsis adalah komplikasi infeksi yang dapat mengancam jiwa, di mana bakteri menyebar melalui aliran darah dan memengaruhi organ vital.
Demikianlah beberapa masalah kulit yang rentan dialami bayi prematur. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika buah hati Parents mengalami gangguan kulit seperti yang sudah disebutkan tadi, ya.
Baca juga:
Melatih Otot Leher Bayi Bisa Mengoptimalkan Tumbuh Kembangnya
5 Penyebab Ruam Leher pada Bayi dan Tips Penanganannya, Simak Bun!
Penyebab, Gejala dan Cara Tepat Mengatasi Ruam Popok Pada Bayi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.