Salah satu penyakit yang sering dialami bayi dan anak-anak adalah common cold alias pilek, yang kadang bisa menyebabkan hidung tersumbat. Seringnya kondisi ini membuat Parents khawatir dan bingung bagaimana cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi. Tapi tak perlu khawatir, sebab ada beberapa cara yang aman untuk mengatasi kondisi ini.
Biasanya, anak di bawah usia 3 tahun akan kesulitan mengeluarkan lendir ketika sedang pilek atau common cold. Tak heran kalau hidungnya tersumbat dan sulit bernapas. Beruntungnya, ada banyak perawatan yang aman dan efektif yang bisa Parents coba sebelum memberikannya obat.
Hidung tersumbat pada bayi biasanya disebabkan oleh apa pun yang menyebabkan peradangan pada jaringan hidung, biasanya pilek, influenza, sinusitis, atau alergi. Secara keseluruhan, hidung tersumbat memang mengganggu dan sangat memengaruhi bayi ketika tidur dan menyusui, atau saat makan.
Bagi bayi yang menyusui dari botol susu, hidung tersumbat bisa membuatnya sulit bernapas melalui hidung. Karenanya, hidung tersumbat lebih mengkhawatirkan bila dialami oleh bayi daripada dengan anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa.
Untuk itu, simak artikel berikut ini untuk mengetahui tentang penyebab, gejala, dan cara mengatasinya!
Daftar isi
Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi
Mengutip dari WebMD sebelum Parents atau dokter memutuskan perawatan apa yang tepat, Anda perlu tahu apa yang menyebabkan hidung tersumbat pada bayi.
Hidung tersumbat terjadi ketika pembuluh darah dan jaringan di rongga hidung terisi terlalu banyak cairan. Ini dapat membuat sulit untuk tidur dan menyebabkan masalah seperti infeksi sinus (sinusitis). Bayi mungkin juga mengalami kesulitan makan jika mereka sesak.
Dari warna lendirnya, dapat diketahui apakah penyebab hidung tersumbat dari infeksi virus atau bakteri. Namun bisa juga penyebabnya karena alergi, yang artinya butuh konsultasi dengan dokter untuk mengatasinya.
Berikut ini beberapa cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi yang bisa Parents coba di rumah.
1. Memerhatikan Asupan ASI atau Makanannya
Parents bisa mengetahui apakah bayi mendapatkan cukup ASI dari seberapa sering mengganti popok dalam satu hari. Paling tidak bayi mengganti popoknya setiap 6 jam sekali. Jika gejala hidung tersumbat lebih berat dan si kecil tidak minum ASI dengan baik, mereka mungkin mengalami dehidrasi dan perlu segera ke dokter.
2. Mandi Air Hangat
Parents bisa memandikan bayi dengan air hangat untuk membantu membersihkan hidung tersumbat. Suhu tubuh yang lebih tinggi juga dapat melancarkan sistem peredaran darah dan membuat tubuh bayi lebih rileks, sehingga hidung tersumbatnya pun membaik.
3. Gunakan Humidifier dan Steam
Gunakan humidifier atau pelembap udara di dalam kamar si kecil saat mereka tidur. Ini dapat membantu meluruhkan lendir yang membuat hidung tersumbat. Bila tidak memiliki pelembap udara, Parents juga bisa mandi air panas dan duduk di kamar mandi beruap selama beberapa menit beberapa kali sehari.
4. Pijat
Gosok dengan lembut pangkal hidung, alis, tulang pipi, garis rambut, dan bagian bawah kepala. Sentuhan bisa menenangkan jika bayi sedang merasa sesak dan rewel.
5. Perhatikan Kualitas Udara Rumah
Hindari merokok di dekat bayi, bulu hewan peliharaan atau debu berterbangan. Pastikan juga ventilasi udara di dalam rumah selalu bersih dan tidak tersumbat debu.
6. Hindari Gunakan Obat atau Balsem Gosok
Kebanyakan obat flu tidak aman atau kurang efektif untuk bayi. Terlebih bila menggunakan balsem gosok (yang sering mengandung mentol, kayu putih). Kecuali balsam yang dikhususkan untuk bayi dan balita.
Selalu ingat untuk membaca aturan pakai dan efek sampingnya, bila ingin menggunakan balsem khusus bayi.
7. Gunakan Tetes Saline (Air Asin)
Parents dapat membeli ini di toko. Masukkan beberapa tetes ke dalam setiap lubang hidung, lalu gunakan spuit bulb atau alat sedot ingus, untuk mengeluarkan sedikit lendir. Aman untuk mengulangi ini sesering yang dibutuhkan. Dan jika Anda melakukannya tepat sebelum bayi menyusui atau makan, tentunya akan membuat bayi mudah untuk menyusui tanpa hidung tersumbat.
Namun, cara ini paling baik jika anak di bawah 6 bulan. Bayi yang lebih besar mungkin akan rewel saat Anda menggunakan spuit bulb. Jika itu terjadi, tidak apa-apa tidak menyedot lendir dengan spuit bulb, sehingga Anda bisa membiarkannya keluar dari hidung dengan sendirinya.
Berikut cara membersihkan atau mengatasi hidung tersumbat pada bayi dengan larutan garam yang disarankan oleh WebMd adalah sebagai berikut:
- Campurkan ½ sendok teh (2,5 g) garam dan ½ sendok teh (2,5 g) baking soda dalam 1 cangkir (237 ml) air steril (pada suhu kamar). Jika Anda menggunakan air keran, rebus terlebih dahulu dan biarkan dingin sampai suam-suam kuku.
- Lalu semprotkan sedikit cairan dengan lembut ke dalam hidung bayi. Arahkan ke belakang, bukan ke atas, dari kepala bayi. Rebahkan bayi agar cairan berjalan melalui saluran hidung dan ke bagian belakang tenggorokannya.
- Selanjutnya biarkan selama satu menit dengan posisi kepala bayi lebih rendah dari tubuhnya untuk memungkinkan larutan garam mencairkan lendir dan merangsang bayi untuk bersin dan mendorong lendir ke bagian depan hidung.
- Gunakan alat penyedot ingus untuk mengeluarkan ingus yang sudah mencair dari hidung bayi. Bayi kemungkinan besar akan protes dan menangis, tapi setelah proses ini selesai dilakukan ia akan lebih mudah bernapas dan tidak rewel lagi.
Berikut cara menggunakan spuit bulb dengan cara yang benar:
- Peras ujung spuit bulb terlebih dahulu.
- Tempatkan ujungnya dengan lembut ke dalam lubang hidung bayi.
- Pencet spuit bulb sebelum menempatkan di hidung bayi
- Lepaskan spuit bulb secara perlahan, lalu lendir akan keluar ke dalam spuit bulb.
- Cuci dengan sabun dan air setiap kali selesai digunakan.
8. Kompres Air Hangat di Area Hidung
Terkadang lendir akan mengeras menjadi kotoran yang berkerak atau lengket di sekitar hidung bayi. Untuk membersihkannya dengan aman, basahi kapas dengan air hangat dan usap area tersebut dengan lembut.
9. Tepuk-Tepuk Halus Punggung Bayi
Tepukan lembut di punggung bayi dapat membantu meredakan sesak di dada. Baringkan mereka di atas lutut dan tepuk punggungnya dengan lembut dengan tangan yang ditangkupkan. Atau lakukan saat bayi duduk di pangkuan dengan tubuh mengarah ke depan sekitar 30 derajat. Ini bisa mengendurkan lendir di dada dan membuatnya lebih mudah untuk mengeluarkannya.
10. Gunakan Uap Alami dari Air Hangat
Alat penguap atau pelembap udara yang mengeluarkan kabut dingin ke dalam ruangan biasanya aman, selama Parents menjauhkannya dari jangkauan bayi. Tempatkan cukup dekat sehingga kabut mencapai bayi saat mereka tidur atau saat Anda berada di kamar.
Untuk menghindari pertumbuhan jamur dan bakteri, ganti air setiap hari, bersihkan dan keringkan alat penguap, sesuai dengan instruksi mesin.
Selain itu, Parents bisa juga mencoba solusi yang terbukti benar ini, bawa bayi ke kamar mandi. Biarkan pancuran air hangat menguap saat Anda menggendong bayi selama beberapa menit. Ini dapat membantu menjernihkan kepala bayi sebelum tidur.
Jangan gunakan air panas dalam pelembap udara, karena dapat menyebabkan luka bakar.
Parents juga dapat menempatkan baskom berisi air panas untuk membuat uap alami di dalam kamar. Tempatkan baskom di dekat si kecil, namun jaga agar dia tidak menyenggol atau menyentuhnya.
11. Hindari Menidurkan Bayi dengan Posisi Tengkurap
Rekomendasi tidur aman Academy of Pediatrics (AAP) termasuk memposisikan bayi dengan posisi telentang di permukaan yang rata dan kokoh. Penggunaan wedges atau bantal sanggahan tidak dianjurkan, karena menopang bayi dapat meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
Tidak semua hidung tersumbat dan berair membutuhkan perawatan. Jika itu tidak mengganggu bayi, Parents tidak perlu melakukan apa pun. Selama si kecil aktif dan makan dan minum dengan normal, tidak apa-apa membiarkan lendir ini meluruh sendiri.
Jangan berikan obat batuk dan pilek kepada anak di bawah usia 4 tahun. Jika anak Anda berusia antara 4 dan 6 tahun, bicarakan dengan dokter tentang obat mana yang boleh digunakan.
Penyebab Hidung Tersumbat pada Bayi
Selama hidung tersumbat tidak disertai dengan gejala lain atau sampai mengganggu makan atau bernapas, kemungkinan besar tidak ada alasan untuk khawatir. Saat lahir, normal bagi bayi untuk mengalami sesak dan hidung tersumbat. Bayi biasanya meninggalkan sisa cairan ketuban di hidung yang menyebabkan pengap selama beberapa hari pertama setelah lahir.
Udara kering, pilek, virus, dan alergi juga merupakan penyebab umum hidung tersumbat. Dengan kemungkinan penyebab tersebut, tidak heran kalau si kecil lebih sering mengalami hidung tersumbat.
Bayi juga bisa sesak saat menghirup asap rokok, polutan, virus, dan iritan lainnya. Tubuh mereka menghasilkan lendir ekstra di hidung dan saluran udara untuk menghilangkan iritasi ini. Selain itu, paparan udara kering dan kondisi cuaca lainnya juga dapat memicu produksi lendir berlebih dan sumbatan.
Bayi lebih mungkin mengalami hidung tersumbat daripada anak yang lebih besar karena saluran hidung dan saluran udara mereka kecil dan belum matang.
Kemungkinan penyebab hidung tersumbat lainnya adalah:
- Menghirup udara kering
- Perubahan cuaca
- Infeksi virus, seperti pilek
- Menghirup polusi udara
- Septum menyimpang
- Alergi
Sedangkan penyebab lain yang lebih serius adalah, seperti:
- Asma
- Flu
- Radang paru-paru
- Cystic fibrosis
- Bronkiolitis, yang biasanya disebabkan oleh virus pernapasan (RSV)
- Takipnea transien, yang biasanya hanya terjadi pada hari pertama atau kedua setelah lahir
Bayi prematur mungkin akan mengalami hidung tersumbat lebih sering daripada bayi yang cukup bulan. Karena itu, pemeriksaan rutin perlu dilakukan untuk memantaunya.
Gejala Hidung Tersumbat pada Bayi
Gejala hidung tersumbat bisa bervariasi berdasarkan lokasi sumbatannya. Sulit untuk mengetahui di mana letak sumbatan, karena saluran hidung mereka kecil. Jika hidung bayi meler atau berlendir, mereka mungkin mengalami hidung tersumbat.
Ketika bayi mengalami hidung tersumbat, mungkin akan memperhatikan gejala berikut:
- Pernapasan yang bising atau lebih terlihat
- Mendengkur saat tidur
- Sulit makan
- Hidung tersumbat
- Batuk
- Pilek
- Terisak
Beberapa bayi mungkin akan mengalami gejala berat ketika pilek, gejalanya meliputi:
- Napas cepat mengi saat bernapas
- Sesak napas
- Batuk
- Kesulitan makan atau menyusui
Kapan Harus ke Dokter?
Sebagian besar kasus hidung tersumbat pada bayi akan hilang dalam beberapa hari. Parents mungkin harus berkonsultasi dengan dokter bayi jika hidung tersumbat lebih parah atau berlangsung lama, terutama jika khawatir bayi semakin sulit bernapas.
Bicaralah dengan dokter bayi atau bawa mereka ke ruang gawat darurat segera untuk tanda-tanda masalah pernapasan seperti:
- Tingkat pernapasan lebih dari 60 napas per menit yang mengganggu makan atau tidur; bayi secara alami bernapas lebih cepat daripada anak yang lebih besar, biasanya dengan kecepatan 40 napas per menit atau 20-40 napas saat tidur.
- Pernapasan cepat atau sulit yang menyulitkan bayi untuk menyusui atau makan
- Lubang hidung yang melebar, yang merupakan tanda bahwa bayi sedang berjuang untuk menghirup udara.
- Retraksi, yang terjadi ketika tulang rusuk bayi mengisap setiap tarikan napas
- Mengerang atau mendengus setelah setiap napas
- Warna biru pada kulit, terutama di sekitar bibir atau lubang hidung
Nah, Parents, itulah beberapa cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi. Pastikan untuk segera menemui dokter jika bayi di bawah usia 3 bulan sulit bernapas dengan nyaman atau menyusu atau minum dari botol. Jika hidung tersumbat disebabkan karena dengan pilek, Anda harus segera menghubungi dokter. Pilek pada bayi di bawah 3 bulan dapat dengan cepat menjadi masalah berbahaya seperti croup, bronkiolitis, atau pneumonia.
***
Artikel telah diupdate oleh: Fadhila Afifah
How to Treat Nasal and Chest Congestion in a Newborn
www.healthline.com/health/newborn-congestion#_noHeaderPrefixedContent
How to Treat Your Baby’s Stuffy Nose
www.webmd.com/children/features/help-child-stuffy-nose
Natural Allergy Relief: Saline Nasal Sprays
www.webmd.com/allergies/saline-spray
What to know about congestion in babies
www.medicalnewstoday.com/articles/325561#_noHeaderPrefixedContent
5 Ways to Treat Your Baby’s Stuffy Nose
www.webmd.com/parenting/baby/features/baby-stuffy-nose
How to Help a Baby With Congestion
www.verywellfamily.com/simple-solutions-for-a-newborn-stuffy-nose-284370
Stuffy Nose in Babies and Toddlers
www.whattoexpect.com/childrens-health-and-safety/stuffy-nose-in-toddlers-and-babies.aspx
Baca juga:
Mendeteksi Penyakit Dari Warna Ingus Balita
Apa Itu Flu Singapura dan Bagaimana Mengatasinya?
10 Cara Mengatasi Pilek pada Anak