Memasuki usia praremaja, mayoritas anak perempuan sudah mengetahui akan adanya menstruasi. Beberapa dari mereka masih merasa takut dan bingung saat pertama kali mengalaminya. Nah, rasa takut tersebut bisa Bunda cegah dengan cara ajarkan anak soal menstruasi.
Bunda bisa memulai memberikan pengetahuan menstruasi di usia dini. Dengan begitu, diharapkan anak perempuan Bunda lebih siap ketika mengalami menstruasi pertamanya sekitar usia 12 tahun.
Untuk mulai membicarakan menstruasi dengan anak, dapat dimulai dengan membuka pertanyaan untuk memancing rasa penasarannya. Misalnya katakan ini kepada buah hati Bunda, “Nak, makin bertambahnya usia, tubuh kamu juga akan mengalami perubahan, lo. Salah satunya mengalami menstruasi.”
5 Cara Ajarkan Anak Soal Menstruasi
Apabila Bunda masih merasa bingung bagaimana menjelaskan menstruasi kepada anak, Bunda bisa mengikuti beberapa cara ajarkan anak soal menstruasi berikut ini.
1. Membicarakannya Bertahap di Waktu yang Berbeda
Menstruasi dan pendidikan seksual bukanlah topik yang bisa dibahas dalam satu pembicaraan. Untuk itu, Bunda perlu melakukannya secara bertahap agar anak tidak kewalahan dan kebingungan menerima informasi baru.
2. Bicarakan dengan Nada Positif
Berbicara mengenai menstruasi ini sebetulnya memang perlu kehati-hatian. Sebab, erat kaitan dengan darah yang mungkin menakutkan untuk anak.
Bunda bisa menggiring cara anak melihat menstruasi. Jelaskan dengan positif bahwa menstruasi merupakan proses alami yang terjadi kepada setiap perempuan.
3. Sesuaikan dengan Usia Anak
Sesuaikan obrolan seputar menstruasi ini dengan usia dan pengetauan anak. Misal, saat anak usia 6 tahun menemukan pembalut di lemari Bunda, sampaikan saja itu untuk Bunda saat sedang menstruasi.
Jika yang menemukan pembalut tersebut anak usia 10 tahun, Bunda bisa mulai menjelaskan secara spesifik tentang cara kerja pembalut atau cara menggunakannya.
4. Hindari Sekadar Memberi Video atau Buku tentang Menstruasi
Pada zaman high tech seperti saat ini sangat mudah mendapatkan informasi, termasuk soal menstruasi. Namun, saat Bunda sedang menjelaskan tentang proses menstruasi kepada anak, baiknya bukan sekadar member video atau buku. Dampingi anak saat sedang menonton dan membaca, lalu ajak diskusi dengannya setelah anak selesai menonton juga membaca tentang menstruasi.
5. Bicarakan Menstruasi kepada Anak Laki-laki
Mungkin menjadi hal tabu membicarakan menstruasi dengan anak laki-laki. Namun, Bunda perlu juga berdiskusi dengan anak laki-laki Anda mengenai menstruasi. Hal ini agar mereka memahami apa yang dialami oleh teman, saudara perempuannya, ibunya, bahkan istrinya kelak, di setiap bulannya.
Cara Memberi Jawaban Seputar Pertanyaan Menstruasi
Meski Bunda mengalaminya tiap bulan, tapi tidak menutup kemungkinan Bunda akan bingung menjawab pertanyaan anak terkait menstruasi. Oleh karena itu, berikut ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan saat buah hati mengajukan pertanyaan tersebut.
1. Apa Itu Menstruasi?
Bunda bisa menjawab: “Menstruasi atau haid adalah keluarnya darah dari vagina karena dinding rahim luruh. Sejak perempuan beranjak dewasa, rahim akan menyiapkan diri untuk menerima bayi. Namun, ketika tidak ada bayi yang datang, dinding rahim akan meluruh dan kemudian tumbuh lagi untuk menyiapkan diri di bulan berikutnya.”
2. Kapan Aku Akan Menstruasi?
Jawaban yang bisa Bunda sampaikan adalah: “Setiap perempuan bisa memiliki waktu yang berbeda-beda. Biasanya, menstruasi dimulai saat usia 10-15 tahun. Ada tanda-tanda yang bisa dijadikan patokan bahwa kamu akan mengalami menstruasi dalam waktu dekat. Menstruasi biasanya terjadi 2 tahun setelah payudarahmu mulai tumbuh dan 1 tahun setelah kamu mengalami keputihan.”
3. Mengapa Hanya Perempuan yang Mengalami Haid?
Saat pertanyaan itu diajukan kepada Bunda, Anda bisa menjawab: “Tubuh perempuan dan laki-laki itu berbeda. Perempuan memiliki rahim sehingga mereka bisa mengalami menstruasi dan juga kehamilan. Sedangkan laki-laki tidak memiliki rahim, maka mereka tidak bisa mentsruasi maupun mengandung dan melahirkan bayi.”
4. Apa Itu PMS?
Bunda bisa menjawabnya: “Premenstrual syndrome (PMS) biasanya terjadi beberapa hari sebelum menstruasi. Saat PMS bisa mengalami beberapa gejala, seperti berjerawat, mudah emosi, sedih, maupun cemas. Meski begitu, tidak semua perempuan mengalami gejala PMS.”
5. Berapa Banyak Darah yang Biasanya Keluar Saat Haid?
Mungkin pertanyaan ini juga bisa muncul, lo. Nah, Bunda bisa menjawab: “Mungkin saat menstruasi kakak merasa darah yang keluar banyak. Namun darah yang keluar per hari biasanya hanya 3-5 sendok makan. Ini pun hanya berlangsung selama 3-5 hari.”
6. Kok, Aku Belum Menstruasi, Bun?
Saat, buah hati mengajukan pertanyaan ini, Bunda bisa menjawabnya: “Biasanya ada yang mengalami sedikit lebih cepat atau lebih lambat. Keduanya tetap hal yang normal. Tidak perlu khawatir, ya.”
7. Apakah Aku Harus Berhenti Beraktivitas Saat Menstruasi?
Pertanyaan ini pun sering diajukan, Bunda bisa menjawab: “Selama menstruasi, kakak bebas beraktivitas seperti biasa. Gunakan pembalut dan pakaian yang nyaman. Namun, ada juga beberapa orang dewasa yang merasakan nyeri haid tidak biasa. Sampaikan saja jika memang kakak mengalami hal itu, bisa cerita kepada Bunda dan beristirahat.”
Membicarakan menstruasi mungkin hal yang tidak mudah. Namun, Bunda perlu mendiskusikannya karena topik ini sangat penting untuk disampaikan kepada anak. Jika memang ada kesulitan, Bunda bisa minta bantuan guru, dokter, tenaga ahli lainnya, ataupun anggota keluarga yang lebih menguasai.
Itulah, beragam tips atau cara ajarkan anak soal menstruasi. Tidak perlu segan untuk membicarakan menstruasi dengan anak, ya, Bunda. Sebab ini pun demi kebaikan buah hati Anda. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
Cegah Bosan, Ini 7 Tips Tingkatkan Semangat Anak Belajar di Rumah
5 Kegiatan Seru yang Mendukung Anak Tumbuh Aktif dan Sehat Selama di Rumah Aja
Langkah-langkah memakai menstrual cup, nyaman dan mudah dilakukan!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.