Bagi Parents yang memiliki anak perempuan, bersiaplah untuk mendapatkan banyak pertanyaan tentang haid ketika ia mendapat menstruasi pertamanya. Bimbing dan dampingi ia memasuki usia baligh atau pubertas.
10 Pertanyaan tentang haid yang akan diajukan anak
Laman Always.com memberikan daftar 9 pertanyaan tentang haid yang paling sering ditanyakan anak perempuan. Bahkan tak jarang, beberapa pertanyaan berikut ini juga masih mengganjal di benak para Bunda.
Berikut contekan jawabannya untuk Anda.
1. Apa itu haid dan mengapa perempuan mengalaminya?
Jawaban sederhana yang bisa Anda berikan ialah sebagai berikut:
Haid terjadi ketika tubuh perempuan melepaskan jaringan atau sel yang tidak lagi dibutuhkan. Jaringan ini berasal dari rahim, di mana kelak seorang bayi akan tumbuh di sana.
Setiap bulan, dinding rahim akan menebal sebagai persiapan bagi sel telur untuk dibuahi, yang bisa membuat perempuan hamil jika sel telur ini bertemu dengan sperma. Jika tidak dibuahi, penebalan di dinding rahim akan luruh dan keluar dari tubuh dalam bentuk darah haid.
Jadi, ketika seorang perempuan mendapat haid, tubuhnya sedang mengeluarkan sedikit darah dan jaringan sel yang tidak lagi dibutuhkan. Hal ini normal terjadi kepada semua perempuan, sebagai bentuk kematangan fisiknya menjadi wanita dewasa.
2. Bagaimana rasanya haid?
Keluarnya darah haid seringkali tidak dirasakan oleh perempuan. Akan tetapi, ketika menstruasi berlangsung, perempuan akan merasakan bahwa area vaginanya basah atau lebih lembab dari biasanya dan akan tampak noda darah di celana dalam.
3. Apakah haid berbau tidak enak?
Darah menstruasi seharusnya tidak berbau. Bau tidak sedap muncul ketika darah haid bersentuhan dengan udara.
Saat darah haid diserap oleh pembalut atau tampon sebelum ada kontak dengan udara, tidak akan ada bau yang muncul. Katakan pada anak Anda, jika dia merasa cemas, maka gantilah pembalut secara rutin untuk menghindari timbulnya bau tidak sedap.
4. Apakah haid terasa sakit?
Menstruasinya sendiri tidak sakit, tapi beberapa perempuan ada yang mengalami kram atau gejala lain saat haid yang membuatnya merasa tidak nyaman. Hal ini diakibatkan oleh hormon yang dikeluarkan tubuh selama menstruasi, yang membuat rahim berkontraksi untuk meluruhkan jaringan sel.
Artikel terkait: Saat putri Anda mendapat haid pertamanya
Jika anak terlalu malu, awali diskusi dengannya seputar pertanyaan tentang haid. Sumber: Pingminghealth
5. Apakah saat haid boleh mandi?
Selama haid, sangat penting untuk menjaga kebersihan dan kesegaran tubuh. Dalam beberapa keyakinan agama, seorang perempuan yang sedang menstruasi memiliki beberapa pantangan seperti tidak boleh menggunting kuku dan keramas.
Ajari anak edukasi tentang menstruasi sesuai keyakinan agama Parents, tapi pastikan dia tetap rajin mandi dan menjaga kebersihan tubuhnya.
Bantu ingatkan dia untuk mengganti pembalut secara rutin, juga mencuci noda darah di celana dalamnya sendiri, sebagai bentuk tanggung jawab karena sudah memasuki usia dewasa.
6. Apakah ada hal yang tidak bisa dilakukan ketika haid?
Beritahu putri Bunda bahwa haid tidak menghalanginya untuk melakukan aktivitas apapun. Dia tetap bisa menjalani kesehariannya seperti biasa, hanya saja dia harus beradaptasi dengan kondisi vagina yang selalu terasa lembab, dan bolak balik kamar mandi untuk mengganti pembalut.
7. Apakah orang lain akan sadar bahwa aku sedang haid?
Jika si anak tidak memberitahukan kondisinya pada orang lain, tidak akan ada yang tahu. Namun, akan sulit menyembunyikannya dari Bunda jika setiap hari Bundalah yang mencuci bajunya. Bunda juga akan langsung tahu jika ada perubahan perilaku pada putrinya.
8. Berapa banyak darah yang keluar selama haid?
Kebanyakan perempuan akan mengeluarkan darah haid sebanyak setengah cangkir. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan, karena tubuh akan memproduksi sel darah baru untuk mengganti darah yang keluar selama haid.
9. Kapan aku akan berhenti haid sama sekali?
Bila seorang perempuan memiliki tubuh yang sehat dan tidak ada masalah apapun di organ reproduksinya, dia akan rutin menstruasi setiap bulan. Haidnya baru berhenti ketika ia mengalami menopause, di mana ia juga tidak bisa lagi memiliki anak.
Biasanya menopause terjadi pada akhir usia 40 tahun atau awal umur 50 tahun. Tetapi, menopause bisa terjadi lebih awal atau malah lebih lambat.
Anak segan bertanya pada ibu meski punya banyak pertanyaan
Orangtua harusnya bisa menjadi sahabat sang anak agar dia bebas mengungkapkan segala kegelisahannya. Jika putri Anda terlalu malu atau segan mengungkapkan pertanyaan tentang haid, awalilah pembicaraan lebih dahulu.
Bila Bunda menyadari ada noda darah di celana dalam anak, tanyakan apakah dia sudah mendapat haid. Lalu dorong dia untuk bertanya apa saja mengenai siklus menstruasi yang dialaminya.
Beberapa anak ada yang penasaran dan bertanya soal menstruasi bahkan sebelum dia mengalaminya sendiri. Jawablah pertanyaan yang ia ajukan saat itu juga. Jangan tunggu dia haid dulu baru memberikan jawaban.
Semoga contekan ini bisa membantu Bunda menjawab pertanyaan tentang haid dari putri Anda ya.
Baca juga:
Penelitian; Menstruasi dini pada anak perempuan disebabkan oleh minuman ini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.