Parents, pernahkah mendengar obat jenis callusol? Ini adalah jenis obat yang bermanfaat untuk menghilangkan mata ikan, kapalan, atau kutil yang timbul di kulit. Dikemas dalam bentuk cairan, obat luar jenis ini umumnya dijual secara bebas.
Clavus atau mata ikan adalah kondisi penebalan kulit akibat tekanan dan gesekan yang terjadi berulang kali. Mata ikan dapat timbul di bagian tubuh mana pun, tetapi paling sering terjadi pada tangan, kaki, dan jari.
Mata ikan biasanya berbentuk bulat dengan ukuran lebih kecil daripada kapalan, memiliki bagian tengah keras, dan dikelilingi kulit yang meradang. Selain bentuknya yang dapat mengganggu keindahan kulit, mata ikan ini juga dapat disertai dengan rasa nyeri, luka, dan infeksi.
Pada dasarnya, mata ikan terjadi karena adanya tekanan dan gesekan di kulit yang terjadi berulang kali. Mata ikan muncul sebagai reaksi alami tubuh untuk melindungi kulit agar tidak mengalami luka atau kerusakan lain yang mungkin terjadi akibat tekanan dan gesekan tersebut.
Beberapa hal yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan dan gesekan penyebab mata ikan:
- Pemakaian sepatu yang sempit, longgar, dan tidak nyaman
- Berjalan atau berlari terlalu sering atau lama
- Sering menggunakan perkakas atau alat musik dengan tangan
- Tidak memakai kaus kaki atau menggunakan kaus kaki yang kurang pas
- Tidak mengenakan sarung tangan saat menggunakan alat yang membutuhkan gerakan atau tekanan berulang pada tangan
Nah, penyakit ini bisa diobati dengan Callusol.
Artikel terkait: Jangan Sembarangan! Ini Aturan Mengonsumsi Obat Cataflam
Apa Saja Kandungan Callusol?
Sebagai informasi, Callusol digunakan dengan cara dioleskan ke area yang menderita mata ikan atau kapalan. Dikutip dari WebMD, penghilang callus ini berbahan utama asam salisilat, asam laktat, dan polidocanol sebagai bahan aktif, bekerja untuk melunakkan kulit yang terkena mata ikan dan mengangkat dari kulit secara perlahan.
Jika melihat ke apotek, Callusol dikemas dalam bentuk cairan 10 ml per botolnya. Dalam setiap 1 mg Callusol mengandung bahan aktif yang telah disebutkan sebelumnya yakni:
- Asam salisilat 0,2 gram
- Polidocanol 0,02 gram
- Asam laktat 0,05 gram
Callusol sendiri merupakan obat kategori C, utamanya bagi ibu hamil. Studi yang dilakukan terhadap sistem reproduksi binatang percobaan menunjukkan adanya efek samping bagi janin. Sedangkan pada perempuan hamil belum ada studi terkontrol.
Di samping itu, Callusol masih belum diketahui dapat menyerap pada ASI atau tidak. Dengan kata lain, ibu hamil dan menyusui dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini.
Selain itu, disarankan juga tidak digunakan di area sekitar mata, hidung, atau mulut. Jika Callusol mengenai bagian tubuh tersebut, Anda harus segera mencucinya dengan air bersih yang mengalir.
Pengguna obat Callusol bagi penderita gangguan ginjal, diabetes, dan asma juga direkomendasikan untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu. Hentikan penggunaan jika muncul reaksi alergi atau iritasi di kulit.
Artikel terkait: Pakai Aloclair untuk Obati Sariawan? Kenali Dulu Manfaat dan Cara Menggunakannya
Dosis dan Cara Pakai
Untuk mengobati kutil, mata ikan, atau kapalan, oleskan Callusol kepada bagian kulit tersebut sebanyak 1-4 kali setiap hari hingga kutil, mata ikan, atau kapalan hilang. Jika perlu, gunakan kuas yang terdapat dalam kemasan untuk mengoleskan obat tersebut.
Agar hasilnya optimal, ikuti anjuran dokter atau petunjuk yang tertera pada kemasan. Jangan lupa mengocok Callusol lebih dulu sebelum digunakan. Perlu diingat bahwa obat ini tidak menunjukkan hasil instan.
Callusol membutuhkan waktu beberapa hari untuk dapat menyembuhkan kutil, mata ikan, atau kapalan. Namun jika kutil tidak kunjung sembuh atau kulit malah mengalami iritasi, segera hubungi dokter. Demi keamanan, simpanlah Callusol di tempat sejuk dan kering serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Artikel terkait: Mengenal Kondisi Somatoform, Keluhan Fisik yang Disebabkan Gangguan Kesehatan Mental
Efek Samping Callusol
Mengenakannya dengan benar diharapkan akan membawa hasil yang diharapkan. Namun, layaknya obat lain Callusol juga dapat menimbulkan efek samping jika digunakan secara keliru.
Risiko kulit kering dan iritasi meningkat bila Anda menggunakannya bersamaan dengan obat jerawat. Kandungan bahan aktif yang terkandung di dalam Callusol ini juga dapat menimbulkan sejumlah efek samping antara lain:
- Iritasi
- Kulit kering
- Rasa tidak nyaman pada kulit
- Kulit terkelupas
- Hiperpigmentasi kulit
Parents, semoga informasi mengenai Callusol ini dapat bermanfaat!
Baca juga:
Bisa Mengobati Keputihan, Kenali Manfaat dan Efek Samping Antibiotik Metronidazole
Obat Amoxicillin, Ini Dosis dan Aturan Penggunaannya
Antidepresan: Jenis, Fungsi, dan Apakah Memerlukan Resep Dokter?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.