Dosis Obat Cataflam
Cataflam dipasarkan sebagai obat keras yang hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 25 mg dan 50 mg, sirup kering, dan drops.
Dosis obat cataflam bergantung pada berat ringannya nyeri dan peradangan serta usia penggunanya. Berikut rekomendasi umum dosis cataflam sesuai kelompok usia:
- Dosis dewasa
- Untuk nyeri secara umum, digunakan dosis 50 mg, 2-3 kali per hari dan tidak lebih dari 150 mg per hari.
- Untuk nyeri haid, digunakan dosis 50 mg, 1-2 kali per hari. Bila nyeri masih mengganggu, dapat ditingkatkan hingga 3 kali sehari selama beberapa hari berikutnya, selama diperlukan.
- Untuk migrain, digunakan dosis 50 mg, yang bisa dikonsumsi setiap 4-6 jam bila nyeri tidak langsung berkurang. Total dosis harian tidak lebih dari 200 mg per hari.
- Dosis cataflam untuk lansia lebih rendah dari dosis dewasa pada umumnya.
- Dosis anak dan remaja
- Untuk anak usia 1-13 tahun, diberikan dosis 0,5-2 mg per kilogram berat badan per hari, tergantung berat ringannya nyeri. Dosis harian ini diberikan dalam dosis terbagi setiap 8-12 jam (2-3 kali minum).
- Untuk anak remaja usia 14 tahun ke atas, digunakan dosis 75-100 mg per hari dalam dosis terbagi setiap 8-12 jam (2-3 kali minum).
- Cataflam tidak boleh digunakan untuk migrain pada anak di bawah 18 tahun.
- Penggunaan cataflam pada anak sebaiknya atas seizin dokter yang memeriksa.
Perhatikan Hal-hal Berikut Sebelum Mengonsumsi Cataflam:
- Konsumsi alkohol akan semakin menambah risiko perdarahan lambung.
- Hindari konsumsi aspirin atau OAINS jenis lain kecuali dianjurkan oleh dokter.
- Bila Anda memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskular yang signifikan seperti tekanan darah tinggi, kadar kolesterol dan trigliserida darah tinggi, memiliki diabetes, atau merokok, gunakan dosis terendah yang paling efektif dengan durasi sesingkat mungkin.
- Untuk mengurangi efek pada lambung, sebaiknya konsumsi cataflam bersamaan dengan makanan atau setelah makan.
Interaksi Cataflam dengan Obat Lain
Cataflam dapat bereaksi dengan beberapa obat lain bila dikonsumsi bersamaan. Interaksi obat dapat memengaruhi efektivitas cataflam maupun obat lain dan meningkatkan risiko efek samping. Untuk itu, hindari mengonsumsi cataflam bersamaan dengan:
-
- Obat jantung seperti digoxin
- Obat tekanan darah tinggi seperti obat golongan diuretik dan ACE-inhibitor
- Bentuk lain diklofenak (natrium diklofenak)
- Pengencer darah seperti warfarin
- Obat OAINS lain seperti aspirin, ibuprofen, piroxicam, meloxicam, indometachin, celecoxib, dan lain sebagainya
- Obat golongan kortikosteroid
- Obat golongan imunomodulator seperti cyclosporine, methotrexate, dan tacrolimus
- Obat penurun kolesterol seperti cholestyramine
- Obat untuk gangguan bipolar seperti lithium
- Obat kejang seperti phenytoin
Efek Samping Obat Cataflam
Efek samping yang umum dari cataflam yakni:
- Gangguan pencernaan, sering buang angin, mual, muntah, nyeri ulu hati
- Diare, konstipasi
- Sakit kepala, rasa melayang, rasa mengantung
- Gatal-gatal, berkeringat
- Hidung tersumbat
- Tekanan darah meningkat
- Bengkak atau nyeri pada lengan atau tungkai bawah
Bila Anda mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter apakah penggunaan cataflam perlu tetap dilanjutnya.
Efek samping berikut bersifat berbahaya sehingga Anda perlu segera menghentikan penggunaan cataflam dan mencari pertolongan medis:
- Muncul tanda-tanda reaksi alergi seperti ruam kulit, biduran, sulit bernapas, pembengkakan pada bibir, wajah, tenggorok, atau reaksi kulit yang berat (ruam kemerahan atau keunguan dengan lepuhan yang mengelupas)
- Tanda-tanda perdarahan lambung seperti tinja berdarah atau kehitaman, muntah darah atau seperti kopi
- Tanda-tanda serangan jantung atau stroke: nyeri dada yang meluas ke rahang bawah atau bahu, mati rasa atau kelemahan tiba-tiba pada satu sisi tubuh, bicara pelo, sesak nafas.
- Adanya gangguan jantung seperti pembengkakan, kenaikan berat badan yang cepat, dan sesak napas
- Adanya gangguan ginjal seperti sedikit atau tidak berkemih, nyeri atau sulit berkemih, pembengkakan pada lengan atau tungkai bawah, merasa lelah atau sesak nafas
- Adanya gangguan hati seperti mual, diare, nyeri perut kanan atas, rasa lelah, gatal-gatal, urin berwarna gelap, kuning pada kulit dan bagian putih mata
Itulah informasi seputar obat antinyeri cataflam. Obat ini memang cukup ampuh di kelasnya, namun efek sampingnya dapat sangat berbahaya untuk kelompok yang rentan. Oleh sebab itu, cataflam sebaiknya digunakan setelah berkonsultasi dengan dokter.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.