Amoxicillin merupakan obat antibiotik sejenis penicillin, yang berasal dari golongan beta-laktam.
Cara kerjanya dengan mengikat protein dan menghambat proses-proses tertentu di dalam sel bakteri. Ini akan membuat dinding sel bakteri hancur, yang kemudian mematikan mereka.
Amoxicillin termasuk antibiotik dengan spektrum yang luas sehingga dapat membunuh berbagai jenis bakteri, termasuk spesies Streptococcus, Listeria monocytegenes, Enterococcus, Haemophilus influenzae, sebagian E. coli, Actinomyces, Clostridium, Shigella, Salmonella, dan Corynebacteria.
Antibiotik ini juga dikombinasi dengan obat lain untuk mengobati tukak lambung akibat infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori).
Artikel Terkait: Peringatan CDC: Jangan Minum Antibiotik untuk Penyakit yang disebabkan oleh Virus
Manfaat Obat Amoxicillin
Amoxicillin digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri di berbagai bagian tubuh, seperti:
- Infeksi saluran kemih
- Infeksi telinga, hidung, dan tenggorokan
- Infeksi tenggorokan seperti faringitis dan tonsilitis bakterial
- Infeksi sinus hidung atau rinosinusitis bakterial
- Infeksi saluran nafas bawah seperti bronkitis dan pneumonia
- Infeksi kulit
- Tukak lambung dan usus 12 jari akibat infeksi H. pylori (digunakan dalam kombinasi dengan antibiotik clarithromycin dan obat lambung lansoprazole
Obat ini aman dikonsumsi oleh orang dewasa, lansia, anak-anak, termasuk ibu hamil dan menyusui.
Perlu digarisbawahi, obat ini tidak bermanfaat untuk mengatasi infeksi virus seperti common cold atau flu.
Menggunakan antibiotik yang tidak sesuai indikasi akan meningkatkan risiko resistensi antibiotik di kemudian hari.
Yakni, antibiotik tidak lagi efektif untuk mematikan bakteri sasaran ketika betul-betul diperlukan.
Peringatan Penting Sebelum Mengonsumsi Amoxicillin
Hindari penggunaan amoxicillin bila Anda alergi dengan antibiotik penicillin jenis apapun, seperti ampicillin, dicloxacillin, oxacillin, penicillin, atau ticarcillin.
Untuk memastikan obat ini aman dikonsumsi, beritahukan dokter bila Anda mengalami:
- Gangguan ginjal atau hati, terutama yang berat
- Infeksi mononukleosis
- Diare akibat konsumsi antibiotik
- Alergi makanan atau obat, khususnya terhadap golongan cephalosporin (cefadroxil, cefixime, ceftriaxone, ceftazidime, cefepime, dan lain sebagainya)
- Baru saja atau akan mendapatkan vaksinasi
Dosis Obat Amoxicillin
Artikel Terkait: Bisa Mengobati Keputihan, Kenali Manfaat dan Efek Samping Antibiotik Metronidazole
Amoxicillin termasuk obat keras dan untuk mendapatkannya memerlukan resep dokter.
Untuk konsumsi oral, Amoxicillin tersedia dalam bentuk kapsul/tablet 250mg dan 500 mg serta sirup kering 125mg/5mL dan 250mg/5mL.
Obat ini juga tersedia dalam bentuk bubuk injeksi 1g.
Dosis yang dianjurkan dokter akan disesuaikan dengan jenis infeksi yang dialami dan kondisi individu. Namun secara umum, dosis untuk infeksi bakteri adalah sebagai berikut:
- Dosis dewasa, remaja, dan anak dengan berat badan 40 kg atau lebih
- 250-500 mg, 3 kali sehari (8 jam sekali)
- 500-875 mg, 2 kali sehari (12 jam sekali)
- Dosis anak dan bayi di atas usia 3 bulan dengan berat badan kurang dari 40 kg
- Diberikan berdasarkan berat badan dan ditentukan oleh dokter pemeriksa
- Dosis 20-40 mg per kilogram berat badan per hari, diberikan dalam dosis terbagi setiap 8 jam (3 kali sehari)
- Dosis 25-45 mg per kilogram berat badan per hari, diberikan dalam dosis terbagi setiap 12 jam (2 kali sehari)
- Dosis bayi usia 3 bulan ke bawah
- Diberikan berdasarkan berat badan dan ditentukan oleh dokter pemeriksa
- Dosis 30 mg per kg of body weight per day, divided and given every 12 hours.
- Durasi pengobatan dengan amoxicillin selama 5-7 hari.
Amoxicillin kerap dikombinasikan dengan beberapa obat untuk infeksi H. pylori. Dosisnya adalah sebagai berikut:
- Untuk triple therapy
- Amoxicillin 1.000 mg + Clarithromycin 500 mg + Lansoprazole 30 mg
- Diberikan 2 kali sehari setiap 12 jam selama 14 hari
- Untuk dual therapy
- Amoxicillin 1.000 mg + Lansoprazole 30 mg
- Diberikan 3 kali sehari setiap 8 jam selama 14 hari
Secara umum, kelebihan dosis amoxicillin tidak menimbulkan masalah yang serius selama tidak lebih dari 250 mg/kg berat badan per hari.
Amoxicillin dapat dikonsumsi baik sebelum maupun sesudah makan.
Untuk efek terbaik dan memastikan Anda tidak terlupa, minum antibiotik ini pada waktu yang sama setiap harinya.
Dan jangan lupa untuk menghabiskan obat ini sesuai anjuran dokter meski gejala hilang setelah beberapa hari digunakan.
Menghentikan pengobatan terlalu dini dapat menyebabkan kekambuhan infeksi.
Interaksi Obat Lain dengan Amoxicillin
Berikut beberapa interaksi amoxicillin dengan obat lain yang penting untuk diperhatikan:
- Konsumsi bersama dengan probenecid meningkatkan kadar amoxicillin di dalam darah.
- Konsumsi bersama obat pengencer darah seperti warfarin dapat meningkatkan efek antipembekuan darah. Dosis obat pengencer darah mungkin perlu disesuaikan selama pengobatan, dan perlu dilakukan pemeriksaan panel pembekuan darah.
- Konsumsi bersama allopurinol meningkatkan insidens ruam kulit.
- Konsumsi bersama dengan antibiotik lain dari golongan macrolide, chloramphenicol, tetracycline dan sulfonamide dapat mengganggu kemampuan amoxicillin dalam mematikan bakteri.
- Amoxicillin dapat menurunkan efektivitas pil kontrasepsi kombinasi yang mengandung estrogen dan progesteron karena memengaruhi flora normal usus.
Amoxicillin juga dapat menimbulkan reaksi positif palsu berupa ditemukannya gula pada pemeriksaan analisis urine.
Wanita hamil yang mengonsumsi amoxicillin dapat mengalami penurunan sementara kadar hormon estrogen dan turunannya di dalam darah.
Efek Samping yang Perlu Diperhatikan
Secara umum, amoxicillin termasuk antibiotik yang dapat ditoleransi dengan baik oleh tubuh. Namun, efek samping tetap bisa muncul. Beberapa yang umum ditemukan, yakni:
- Diare
- Gangguan lambung
- Mual dan muntah
- Ruam kulit
- Sakit kepala
Pada kasus yang jarang, antibiotik ini dapat menimbulkan efek samping yang serius, yang berhubungan dengan reaksi alergi dan diare terkait Clostridium difficile (flora normal usus yang tumbuh berlebihan akibat penggunaan antibiotik). Gejala yang dapat timbul yakni:
- Sulit menelan atau bernapas
- Biduran
- Gatal-gatal
- Ruam kulit
- Diare hebat
- Kulit yang melepuh atau terkelupas
- Pembengkakan pada tenggorokan, mata, wajah, lidah, dan bibir
- Tinja berair atau berdarah (bahkan berbulan-bulan setelah konsumsi dosis yang terakhir) dengan atau tanpa demam dan kram perut
- Nyeri perut hebat
- Mengi (napas berbunyi ‘ngik’)
Bila Anda mengalami salah satu keluhan di atas, segera hentikan pengobatan dan kunjungi dokter.
Itulah informasi seputar obat amoxicillin.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti konsultasi langsung dengan dokter maupun mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu.
Amoxicillin hanya boleh digunakan setelah berkonsultasi dengan dokter pemeriksa.
Baca juga:
Radang Tenggorokan Mengganggu? Ini 12 Rekomendasi Obatnya yang Efektif dan Aman Dikonsumsi
Sering Meriang? Ini 9 Pilihan Obatnya yang Alami dan Bisa Dibeli di Apotek
10 Cara Mempercepat Metabolisme Tubuh yang Aman dan Sehat, Dicoba, Yuk!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.