“Kapan dan bagaimana ya, tanda anakku sudah siap belajar?” Apakah Parents salah satu yang penasaran dengan kesiapan belajar anak usia dini?
Belajar sejatinya menjadi salah satu hal yang tak bisa dipisahkan dari tumbuh kembang si Kecil.
Seiring bertambahnya usia si Kecil, persiapan untuk masuk ke jenjang sekolah perlu dilatih sejak dini sesuai usia dengan cara yang menyenangkan.
Berikut ini theAsianparent rangkum ulasannya, Parents.
Apa Itu Prinsip Belajar Kesiapan?

Dalam buku Pedoman Kesiapan Bersekolah yang disusun Direktorat PAUD tahun 2020, kesiapan bersekolah didefinisikan sebagai kemampuan seorang anak mengelola diri dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan sosial-emosional. Ketiga hal ini bisa didapatkan dari interaksi anak terus menerus dengan lingkungannya, sehingga dia pun bisa beradaptasi untuk belajar di jenjang berikutnya.
Kesiapan Belajar Meliputi Apa Saja?
Saat hendak memasuki jenjang pendidikan formal selanjutnya, misalnya saja Sekolah Dasar, Parents bisa melihat beberapa aspek kesiapan dalam perkembangan anak. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, hal ini berarti kesiapan tidak bisa dinilai hanya dari umur biologi saja, Parents.
Beberapa aspek tersebut antara lain perkembangan dan kemampuan motorik kasar dan halus, kognitif, sosial emosi, bahasa, dan literacy/numeracy. Berikut beberapa contohnya untuk anak SD, Parents.
- Kemampuan motorik kasar, seperti berjalan baik di garis lurus, berdiri dengan satu kaki, berlari, naik turun tangga sendiri, dan melompat jauh.
- Kemampuan motorik halus, seperti memegang pensil, mewarnai, memakai baju berkancing, makan dan minum sendiri.
- Kemampuan kognitif, seperti kemampuan menjelaskan persamaan dan perbedaan suatu bend, mengetahui konsep waktu, dan menyelesaikan puzzle sederhana.
- Kemampuan sosial emosi, seperti mengetahui identitas diri sendiri, paham dan bisa mengantri, dan dapat bermain bersama dan berbagi.
- Perkembangan bahasa, seperti memahami instruksi, membuat kalimat lengkap, dan dapat bertanya 5W+1H ( what, who, when, where, why dan how).
- Kemampuan literasi, seperti kemampuan menulis, membaca, serta berhitung, merupakan syarat paling terakhir untuk seorang anak dianggap siap sekolah.
Faktor Apa Saja yang Dapat Mempengaruhi Kesiapan Belajar Anak?

Kesiapan belajar anak bisa terbentuk dengan baik saat lingkungannya mendukung, Parents. Faktor sang anak sendiri, keluarga, dan sekolah saling terikat dan butuh kerja sama terus-menerus memengaruhi kesiapan belajar anak.
Ketika anak sudah memenuhi ceklis berbagai aspek perkembangannya untuk belajar dan bersekolah, keluarga pun butuh mempersiapkan hal lain. Kesiapan tersebut berupa sikap, dukungan, dan stimulasi dari semua anggota keluarga dalam keseharian untuk mendukung anak supaya belajar dengan baik.
Di samping itu, sekolah dianggap sudah siap menjadi fasilitator pembelajaran anak saat sudah sesuai dengan prinsip pendidikan anak di usia dini, yaitu belajar melalui bermain. Dengan metode yang menyenangkan, si Kecil bisa belajar memaksimalkan berbagai aspek perkembangan dan menumbuhkan minat belajar sejak dini.
Bagaimana Cara Menumbuhkan Kesiapan Belajar Siswa?

Parents, ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memunculkan semangat dan kesiapan belajar si Kecil.
1. Bantu Anak Menemukan Ketertarikan
Menurut Sally Reis, Ph.D., Associate Professor Psikologi Pendidikan di University of Connecticut, kunci membuka potensi anak ialah dengan menemukan minat dan membantu mengembangkannya.
Dimulai dari hal sederhana, Parents bisa bertanya mengenai hal yang dia baca, sukai, dan pelajari. Parents juga bisa mengenalkannya pada banyak hal dan tempat seperti kebun binatang, pertunjukan seni, hingga museum untuk menemukan dan menumbuhkan minatnya.
2. Membuat Suasana Belajar Menyenangkan
Parents bisa menyisipkan beberapa aktivitas seru di momen ia mempelajari sesuatu. Misalnya saja memahami suatu hal lewat lagu hingga games.
Ketika ia merasa belajar jadi momen menyenangkan dan tidak memaksakan, ia pun akan menyukai dan menantikan momen itu lagi.
3. Ketahui Tipe Belajar Anak
Ada berbagai tipe belajar anak. Ada anak yang mempelajari sesuatu berdasarkan visual, suara, atau kinestetik.
Parents bisa memperhatikan ketertarikan dan membuatnya lebih nyaman mempelajari sesuatu sesuai karakternya.
4. Menjadi Orangtua yang Suportif
Afirmasi berbagai hal baik ketika ia mempelajari sesuatu. Ajarkan bahwa hal yang terpenting dari belajar tidak hanya hasil, tetapi juga proses dan usaha.
Carol Dweck, salah seorang peneliti Universitas Stanford, mengungkapkan bahwa seorang anak yang dipuji atas usahanya bisa mendapatkan skor lebih tinggi dalam tes kecerdasan.
Parents itulah ulasan mengenai kesiapan belajar anak usia dini. Semoga bisa bermanfaat.
***
Baca Juga:
Anak Tidak Semangat Belajar? Pacu Motivasi Belajarnya dengan 9 Tips Ini
Apakah yang Harus Dipelajari Oleh Anak Usia Dini di Sekolah dan di Rumah?
Kapan usia ideal anak belajar membaca? Ini pendapat ahli dan lakukan 5 stimulasi ini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.