TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Batuk Berdahak Tak Kunjung Sembuh? Waspada Gejala Bronkitis Ini, Parents!

Bacaan 5 menit
Batuk Berdahak Tak Kunjung Sembuh? Waspada Gejala Bronkitis Ini, Parents!

Mengalami batuk berdahak yang tak kunjung sembuh? Waspada gejala bronkitis, berikut pengobatan dan cara mencegahnya!

Bronkitis adalah peradangan dinding saluran napas yang berfungsi membawa udara ke dalam dan ke luar paru-paru. Penyakit ini membuat penderitanya mengalami batuk produktif yang amat mengganggu dengan dahak kental, berwarna bening, putih, kuning, atau kehijauan. 

Artikel terkait: 10 Bahan Alami untuk Obat Batuk dan Flu Tradisional

Bronkitis: Tipe, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Bronkitis

Saluran napas manusia terdiri dari beberapa bagian. Secara berurutan, udara yang masuk ke dalam saluran ini akan melalui rongga hidung, laring (panggal tenggorok tempat menempelnya pita suara), trakea (batang tenggorok), bronkus (cabang batang tenggorok), bronkiolus (anak cabang tenggorok), dan berakhir di alveolus (kantong udara tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida). Paru-paru itu sendiri mencakup sebagian bronkus, bronkiolus, dan alveolus.

Pada bronkitis, gangguan utamanya terjadi di trakea dan bronkus, yang dapat meluas hingga ke bronkiolus. Pada kasus ini, infeksi dan peradangan menyebabkan produksi berlebihan (hipersekresi) dari lendir saluran napas yang dikenal sebagai sputum atau dahak. Secara alami, tubuh merespon melalui proses batuk untuk membantu membersihkan dahak di saluran napas ini.

Tipe Bronkitis

Dalam dunia medis, dikenal dua macam bronkitis, yakni bronkitis akut dan bronkitis kronis. Perbedaan utama kedua tipe bronkitis ini adalah pada sifat, penyebab, dan durasi penyakitnya.

Bronkitis akut kerap terjadi sebagai lanjutan dari infeksi virus yang menyebabkan common cold (flu biasa) atau influenza. Dalam hal ini, bronkitis disebut juga sebagai flu dada (chest cold). Kondisi penyakit bersifat ringan dan infeksi akan berlalu dengan sendirinya dalam waktu 2-3 minggu. Meski demikian, batuk masih bisa terjadi selama berminggu-minggu kemudian meski infeksi sudah menghilang.

Pada bronkitis kronis, batuk berlangsung paling sedikit selama 3 bulan dengan kekambuhan berulang setidaknya selama 2 tahun berturut-turut. Ini terjadi akibat iritasi atau peradangan konstan pada dinding saluran napas. Kondisi penyakit bersifat lebih serius dan biasanya ditemukan pada perokok berat yang mengalami penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Bronkitis

Baik akut maupun kronis, gejala penyakit ini dapat berupa:

  • Batuk yang terus-menerus dan mengganggu
  • Batuk bersifat produktif, menghasilkan dahak yang dapat berwarna bening, putih, abu kekuningan atau kehijauan, atau diserta bercak darah 
  • Rasa lelah
  • Sesak napas
  • Demam ringan (meriang) dan menggigil
  • Rasa tidak nyaman di dada

Bronkitis akut biasanya diawali oleh gejala-gejala flu, seperti nyeri kepala ringan atau pegal linu. Gejala-gejala ini umumnya membaik dalam waktu satu minggu, tetapi batuk yang mengganggu dapat bertahan hingga beberapa minggu kemudian. 

Pada bronkitis kronis, akan ada periode di mana batuk atau gejala lainnya memburuk. Pada periode ini, bisa jadi ada infeksi akut lain yang menyertai bronkitis.

Untuk mendiagnosis bronkitis akut, umumnya tidak diperlukan pemeriksaan lanjut seperti rontgen dada, pemeriksaan atau kultur darah. Namun, pemeriksaan-pemeriksaan ini dapat diperlukan bila dicurigai adanya bronkitis kronis atau penyakit paru lain yang menyertai seperti asma atau pneumonia.

Faktor Penyebab

Sebagian besar kasus bronkitis akut disebabkan oleh virus serupa, yang menyebabkan infeksi saluran napas atas, seperti common cold atau influenza. Penyebab lain yang lebih jarang yakni bakteri Bordetella pertussis, yang penyakitnya disebut pertusis atau batuk rejan.

Pada bronkitis kronis, penyebab tersering adalah paparan asap rokok. Penyebab lain adalah paparan polusi udara, debu, serta partikel atau gas beracun dari lingkungan atau tempat kerja.

Di samping itu, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami bronkitis, yakni:

  • Termasuk kelompok berusia lanjut, bayi atau anak di bawah 5 tahun
  • Kerap mengalami serangan refluks asam lambung, yang dapat mengiritasi tenggorokan sehingga meningkatkan kerentanan terhadap bronkitis

Artikel terkait: Batuk kering tanda gejala infeksi virus corona, ini bedanya dengan batuk berdahak

Cara Mengobati 

Bronkitis

Hingga kini, tidak ada pengobatan spesifik untuk bronkitis akut. Untuk meredakan gejala, anjuran umumnya sebagai berikut:

  • Banyak minum air. Air akan membantu mengencerkan dahak di saluran nafas sehingga lebih mudah dikeluarkan.
  • Mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen atau paracetamol untuk meredakan nyeri tenggorokan atau nyeri kepala.
  • Menggunakan pelembab dan penghangat udara untuk mengurangi hidung tersumbat atau pilek.
  • Menggunakan inhaler—seperti pada penderita asma—bila perlu. Obat ini hanya bermanfaat pada individu dengan gejala mengi (napas berbunyi ‘ngik’) atau sumbatan saluran nafas. Obat ini tidak dijual bebas sehingga memerlukan resep dokter untuk mendapatkannya. 

Perlu dketahui bahwa obat untuk menekan refleks batuk umumnya tidak membantu. Sebab pada kasus bronkitis, batuk sebagai respon alami diperlukan untuk membantu membersihkan dahak di saluran napas.

Bagaimana dengan Penggunaan Antibiotik?

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, bronkitis akut biasanya disebabkan oleh virus yang juga menyebabkan common cold atau influenza. Antibiotik merupakan obat yang ditujukan untuk membunuh bakteri. Obat ini tidak akan membunuh virus, sehingga tidak bermanfaat pada sebagian besar kasus bronkitis.

Sebaliknya, penggunaan antibiotik yang tidak tepat justru dapat membahayakan dan menyebabkan resistensi antibiotik di kemudian hari. Sederhananya, ketika antibiotik ini betul-betul diperlukan, sudah tidak lagi efektif untuk mematikan bakteri sasaran.

Untuk bronkitis kronis, penanganan kurang lebih sama. Namun perlu betul-betul menghindari pencetus seperti paparan asap, polusi udara dan iritan paru lainnya. Pada kasus yang lebih berat, kadang-kadang diperlukan oksigen tambahan kala bernapas atau bahkan tindakan operasi untuk menghilangkan bagian paru yang rusak.

Artikel terkait: Cara Tepat Memilih Obat Batuk Anak Sesuai dengan Gejalanya

Kapan Harus ke Dokter?

Batuk Berdahak Tak Kunjung Sembuh? Waspada Gejala Bronkitis Ini, Parents!

Agar dapat ditangani sejak dini, segera hubungi fasilitas kesehatan atau dokter Anda bila batuk yang dialami:

  • Tidak membaik setelah 10 hari atau berlangsung lebih dari 20 hari
  • Disertai demam di atas 38 derajat celcius dan produksi dahak baru (bisa jadi tanda muncul pneumonia)
  • Mengganggu tidur
  • Disertai produksi darah atau dahak yang berwarna kekuningan atau kehijauan
  • Disertai nyeri dada, mengi, atau sesak napas
  • Batuk menggonggong sehingga sulit bicara
  • Disertai dengan penurunan berat badan yang tidak disengaja

Perlu diketahui bahwa individu yang berusia 75 tahun ke atas tidak selalu mengalami demam atau gejala lain yang menandakan infeksi serius bronkitis. Pada kelompok usia ini, segera hubungi dokter bila batuk dialami terus-menerus dan tak kunjung sembuh.

***

Baca juga: 

Sering Mengalami Gusi Bengkak? Ini Penyebab dan Cara Mengobatinya, Parents!

Cerita mitra kami
Butuh Penanganan Cepat Saat Anak Terus Muntah dan Lemas? Dokter Spesialis Anak Ada 24 Jam di Mayapada Hospital Jakarta Selatan
Butuh Penanganan Cepat Saat Anak Terus Muntah dan Lemas? Dokter Spesialis Anak Ada 24 Jam di Mayapada Hospital Jakarta Selatan
Si Kecil Mual Muntah Berulang? Tak Perlu Cemas, Dokter Spesialis Anak Selalu Ada 24 Jam di Mayapada Hospital Kuningan
Si Kecil Mual Muntah Berulang? Tak Perlu Cemas, Dokter Spesialis Anak Selalu Ada 24 Jam di Mayapada Hospital Kuningan
Bukan Hanya Gigitan - Biaya Tersembunyi Demam Berdarah untuk Keluarga di Indonesia
Bukan Hanya Gigitan - Biaya Tersembunyi Demam Berdarah untuk Keluarga di Indonesia
Kaum Sweet Tooth, Jangan Sampai Diabetes! Kenali Ciri-Ciri dan Cara Menghindarinya
Kaum Sweet Tooth, Jangan Sampai Diabetes! Kenali Ciri-Ciri dan Cara Menghindarinya

Digunakan untuk Atasi Diare, Kenali Dulu Manfaat dan Efek Samping Obat Oralit Ini

Virus Corona Bermutasi, Perlukah Anak Mendapatkan Vaksin COVID-19?

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

dr. Fiona Amelia, MPH

  • Halaman Depan
  • /
  • Penyakit
  • /
  • Batuk Berdahak Tak Kunjung Sembuh? Waspada Gejala Bronkitis Ini, Parents!
Bagikan:
  • 3 Ciri Flu Singapura Sudah Sembuh yang Terlihat Jelas

    3 Ciri Flu Singapura Sudah Sembuh yang Terlihat Jelas

  • Parents Perlu Waspada, Ini 12 Ciri-Ciri Demam Berbahaya pada Bayi

    Parents Perlu Waspada, Ini 12 Ciri-Ciri Demam Berbahaya pada Bayi

  • Kenali Ciri dan Gejala Tipes pada Anak Beserta Cara Mengatasinya

    Kenali Ciri dan Gejala Tipes pada Anak Beserta Cara Mengatasinya

Author Image

dr. Fiona Amelia, MPH

Medical Writer dengan pengalaman di dunia kesehatan digital selama 5 tahun terakhir. Dokter sekaligus ibu dari 2 putra ini memiliki passion yang kuat di dalam dunia parenting serta edukasi seputar kesehatan ibu dan anak. Menyukai travelling dan olahraga, khususnya bulutangkis dan bersepeda. Untuk kontak, email di [email protected] atau DM Instagram @amelifio.
  • 3 Ciri Flu Singapura Sudah Sembuh yang Terlihat Jelas

    3 Ciri Flu Singapura Sudah Sembuh yang Terlihat Jelas

  • Parents Perlu Waspada, Ini 12 Ciri-Ciri Demam Berbahaya pada Bayi

    Parents Perlu Waspada, Ini 12 Ciri-Ciri Demam Berbahaya pada Bayi

  • Kenali Ciri dan Gejala Tipes pada Anak Beserta Cara Mengatasinya

    Kenali Ciri dan Gejala Tipes pada Anak Beserta Cara Mengatasinya

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti