Memakai parfum favorit memang dapat membuat Bunda merasa cantik, bersemangat, dan lebih percaya diri, namun begitu bolehkah ibu hamil pakai parfum?
Usaha Bunda mengurangi bau badan adalah bagian dari menjaga kebersihan pribadi yang baik. Yang perlu dicermati adalah, parfum komersial biasa mungkin tidak sepenuhnya tepat untuk digunakan selama kehamilan. Produk wewangian komersil ini biasanya mengandung bahan kimia, yang ketika diserap kulit selama kehamilan berisiko menyebabkan komplikasi.
Tingkat paparan bahan kimia parfum ini penting menjadi perhatian khusus ibu hamil. Karena biasanya, parfum disemprotkan dan dioleskan setiap hari dan bertahan lama di kulit.
Terlepas dari itu, ibu hamil biasanya punya indra penciuman yang lebih peka yang mungkin menjadi sangat sensitif terhadap wewangian tertentu. Oleh karena itu, memakai parfum selama kehamilan juga dapat memicu mual hingga sakit kepala.
Lantas, jika ibu hamil tidak lagi mengalami mual karena bau wangi, bolehkah ibu hamil pakai parfum? Mari cari tahu selengkapnya!
Bolehkah Ibu Hamil Pakai Parfum? Cermati Hal Ini Ya, Bun!
Bunda mungkin bertanya-tanya amankah wewangian diaplikasikan di kulit selama hamil dan bolehkah ibu hamil pakai parfum?
Terkait hal ini Parenting Firstcry menjelaskan dalam taraf tertentu menggunakan parfum biasanya dianggap selama kehamilan.
Kebanyakan dokter berpandangan bahwa bahan kimia yang terkandung dalam deodoran dan parfum tidak menyusup ke kulit tetapi tetap di permukaan kulit. Bahkan jika ada luka kecil pada kulit, racun yang masuk ke dalam tubuh tidak cukup untuk menyebabkan kerusakan besar pada ibu atau janin.
Namun begitu, dokter Anda biasanya merekomendasikan untuk menggunakan parfum alami dibanding parfum yang mengandung bahan kimia, karena beberapa bahan kimia kuat dapat diserap oleh kulit, bahkan jika tidak ada luka.
Yang perlu perlu diwaspadai adalah parfum yang dapat memicu reaksi alergi selama kehamilan.
Melissa Schweiger and Annette Rubin, penulis buku Belli Beautiful: The Essential Guide to the Safest Health and Beauty Products for Pregnancy, Mom, and Baby dalam wawancara dengan The Bump menjelaskan, ada beberapa kekhawatiran bahwa parfum dan wewangian lainnya mungkin mengandung kelas bahan yang disebut ftalat, yang bisa berbahaya bagi bayi.
Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa paparan ftalat tertentu dapat mengganggu perkembangan organ reproduksi pria. Phthalates ini sering ditemukan dalam wewangian yang kuat, seperti parfum, karena membantu aroma bertahan lebih lama. Semetara itu, kita tidak bisa memastikan parfum mana yang mengandung ftalat dan mana yang tidak, karena produsen tidak diharuskan mencantumkan senyawa kimia pada kemasannya (komposisi parfum dianggap sebagai rahasia dagang).
Masalah yang lebih umum dengan menggunakan parfum selama kehamilan adalah bahwa bau dapat memperburuk gejala kehamilan Anda, seperti sakit kepala, pusing, mual dan muntah.
Kandungan Parfum yang Harus Dihindari Ibu Hamil, Catat Ya Bun!
Ibu hamil penting untuk memperhatikan kandungan parfum yang akan digunakan selama kehamilan.
Meski penggunaan parfum atau deodoran biasanya dianggap aman selama kehamilan, mungkin ada beberapa yang masih harus bumil hindari. Berikut kandungan parfum yang harus bumil hindari, sebagaimana dijelaskan laman Parenting Firstcry.
- Hindari penggunaan parfum yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti silika, paraben, BHA, natrium lauril sulfat, tar batubara, produk sampingan minyak bumi, propilen glikol, triclosan, polietena/pasak, dan formaldehida selama kehamilan.
- Pilih parfum bebas kandungan aluminium. Studi telah mengaitkan senyawa berbasis aluminium dengan risiko penyakit neurologis yang lebih tinggi seperti penyakit Alzheimer, ketidakstabilan gen, kanker payudara.
- Kandungan octinoxatedalam parfum jenis tertentu juga dapat mengganggu hormon dan BHT yang berpotensi menjadi kanker dan benzophenone. Memang tidak semua parfum mengandung zat ini.
- Hindari penggunaan minyak esensial kamper, adas manis, pennyroyal, birch, wintergreen, sage saat hamil.
- Hati-hati dengan parfum yang bertahan sangat lama. Wewangian yang tahan lama biasanya mengandung ftalat pengganggu hormon sebagai bahan. Terkadang, ftalat mungkin tidak tercantum pada label produk. Bahkan deodoran yang mengklaim bebas ftalat dapat mengandung pengganti ftalat yang tidak diketahui yang dapat menyebabkan potensi bahaya selama kehamilan.
Risiko Ftalat untuk Ibu Hamil
Ftalat atau Phthalates adalah kelas bahan kimia yang biasa digunakan dalam parfum dan produk perawatan pribadi. Para peneliti menemukan ftalat dapat berefek negatif bagi kesehatan.
Satu penelitian baru-baru ini, yang dilakukan oleh para peneliti di Medical University of South Carolina (MUSC), menemukan beberapa korelasi paparan ftalat dan perkembangan penis dalam rahim.
“Ptalat tertentu adalah senyawa pengganggu endokrin yang bertindak sebagai anti-androgen, hormon seks pria utama,” jelas Dokter Kandungan Roger Newman, yang mengarahkan Penelitian Kesehatan Wanita di MUSC, dalam sebuah wawancara dengan Catalyst News.
Claire McCarthy, MD, di halaman resmi Harvard menjelakan risiko ftalat bisa dimulai bahkan dari sebelum kelahiran. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang ibunya terpapar ftalat selama kehamilan lebih mungkin mengalami masalah dengan keterampilan motorik, keterampilan yang kita gunakan tidak hanya dalam olahraga tetapi juga dalam aktivitas sehari-hari, dan penelitian lain menunjukkan bahwa anak-anak dari ibu yang terpapar selama kehamilan memiliki masalah dengan perkembangan bahasa.
Artikel Terkait: 13 Zat Kimia pada Kosmetik dan Produk Kecantikan yang Harus dihindari saat Hamil
Berapa Jumlah Parfum yang Aman Ibu Hamil Gunakan?
Lebih aman untuk membatasi jumlah deodoran dan parfum yang Anda gunakan setiap hari saat hamil. Hindari penggunaan deodoran dan parfum secara berlebihan selama kehamilan, terutama jika Anda juga menggunakan wewangian yang beraroma.
Yang terbaik adalah tetap pada penggunaan minimal produk aromatik, termasuk parfum. Hindari bereksperimen dengan produk baru. Anda dapat mencoba menggunakan minyak esensial yang lebih aman seperti minyak jeruk encer daripada deodoran dan parfum yang harum.
Kandungan Parfum yang Aman untuk Ibu Hamil
Parfum alami mungkin tidak berbau kuat seperti parfum dan deodoran konvensional. Namun, parfum alami ini lebih direkomendasikan untuk ibu hamil dibanding parfum komersil pada umumnya.
Parfum alami ini juga tersedia dalam botol, semprotan, roll-on, atau stik.
Selain itu, ibu hamil juga bisa menggunakan sedikit minyak esensial, untuk menggantikan parfum dalam mengurangi bau badan. Bunda bisa mencoba essensial oil yang beraroma jeruk, karena telah terbukti menjadi pengangkat suasana hati.
Beberapa bahan alami terbaik lain yang bisa digunakan Bunda selama kehamilan di antaranya adalah sebagai berikut, sebagaimana dikutip Parenting Firstcry:
- jeruk nipis
- Kayu manis
- Balsem
- melon
- mentimun
- Markisa
- Cranberi
- Teh hijau
- Kembang sepatu
- mentega kakao
- mentega mangga
- Jintan
- Minyak pohon teh
- minyak rosemary
- minyak jeruk
- Ara
- Persik
- Daun mint lemon
- Lavender
- Frambos
- ceri
- minyak camomile
- Minyak lavender
- Kayu cendana
- Mawar
- apel
Pastikan Anda memilih merek yang dapat dipercaya saat memilih wewangian dan deodoran dengan bahan yang aman juga.
Namun begitu, tetap ingatlah bahwa parfum alami atau organik pun dapat menyebabkan masalah, seperti membuat ibu hamil semakin merasa mual hingga sakit kepala.
Kapan Sebaiknya Anda Berkonsultasi dengan Dokter?
Anda mungkin ingin berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami salah satu dari reaksi berikut setelah menggunakan parfum:
- Sakit kepala
- Ruam Kulit
- Reaksi alergi
- Kesulitan dalam bernapas
- tersedak
Penting untuk men diskusikan kemungkinan pemicu atau alergi Anda jika ada, dan berdasarkan riwayat kesehatan Anda, dokter Anda dapat menyarankan deodoran yang aman untuk kehamilan untuk Anda.
Yang perlu dipertimbangkan selama kehamilan adalah untuk membatasi penggunaan parfum.
Menggunakan parfum dalam jumlah minimal selama kehamilan merupakan ide yang lebih baik. Penting juga untuk memeriksa label pada produk sebelum membelinya. Anda juga dapat memilih parfum ringan daripada wewangian yang kuat. Selain itu, selama kehamilan, Anda mungkin ingin beralih ke wewangian alami yang bebas dari bahan kimia berbahaya untuk menghindari kemungkinan masalah kesehatan.
Demikian hal-hal yang penting dicermati selama kehamilan terkait bolehkah ibu hamil pakai parfum. Semoga membantu.
***
Baca Juga:
Bayi Ini Ketularan Alergi Kosmetik Palsu Lewat ASI, Jadi Peringatan bagi Semua Ibu
Bolehkah ibu hamil lakukan perawatan wajah? Ini aturan yang aman!
13 Kosmetik Aman untuk Ibu Hamil di 2024, Mana Favorit Bunda?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.