Kehamilan tidak hanya mengubah Bunda secara fisik, tapi juga level hormon, fungsi sensorik, sampai emosi. Dari berbagai perubahan itu, beberapa ibu hamil mengeluhkan bau badan saat hamil meski sudah menjaga kebersihan tubuh seperti biasa.
Menurut mitos yang berkembang pesat, jika ibu hamil mengalami bau badan selama kehamilan, itu berarti mereka sedang hamil anak laki-laki.
Namun sayangnya, belum ada bukti kuat yang menyebutkan bahwa bau badan saat hamil dapat membantu Anda memprediksi jenis kelamin bayi.
Yang jelas, bau badan merupakan hal yang normal terjadi pada ibu hamil, tapi tetap saja mengganggu dan mengakibatkan tidak percaya diri.
Bagaimana cara mengatasinya? Cek di sini, yuk!
Artikel Terkait: 20 Fakta Perubahan Tubuh Saat Hamil yang Harus Diketahui Setiap Ibu Hamil
Cara Mengatasi Bau Badan saat Hamil
Ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan Bunda untuk mengusir bau badan saat hamil. Beberapa cara sederhana ini juga bisa dilakukan di rumah.
1. Mandi Minimal Dua Kali Sehari
Gunakan sabun antibakteri untuk membunuh bakteri yang menyebabkan aroma tidak sedap dan handuk bersih setelahnya.
2. Jaga Kulit Tetap Segar
Bunda bisa mencoba mandi dengan menambahkan lemon atau daun mint pada air. Ini akan menjaga kesegaran lebih lama.
3. Keramas Secara Teratur
Siapa sangka, kehamilan tidak hanya menyebabkan bau badan saja.
Terkadang, keringat berlebih dapat menyebabkan kulit kepala bau tidak sedap.
Selain itu, karena perubahan pada kulit dan bakteri di kulit kepala mendorong bau tertentu yang dapat dengan mudah terperangkap di rambut.
Keramas dengan shampo minimal tiga kali seminggu. Bunda juga bisa mencoba menggunakan parfum khusus rambut atau semprotkan sedikit parfum pada sisir agar rambut Bunda wangi.
Ingat untuk menjaga sisir tetap bersih dan kering setiap saat.
4. Cukur
Rambut di area kemaluan dan ketiak bisa mengakumulasi keringat dan menjadi tempat bersarangnya bakteri.
Cukur secara teratur sehingga tidak memproduksi keringat berlebih yang menjadikan aroma tidak sedap.
5. Gunakan Deodorant atau Antiperspiran
Jika Bunda berkeringat berlebih, menggunakan antiperspiran lebih efektif.
Jangan lupa gunakan deodoran atau antiperspiran yang aman untuk ibu hamil.
6. Gunakan Bedak atau Talc
Jika kelembapan menjadi masalah, taburkan bedak di badan agar badan tetap kering dan nyaman.
Namun, jangan tabur atau memakai bedak di area vagina, ya.
7. Kenakan Pakaian yang Longgar dan Nyaman
Kenakan bahan pakaian seperti linen atau katun yang menyerap keringat dengan baik.
8. Minum Lebih Banyak
Air akan mengeluarkan racun dari tubuh dan menjaga sistem dalam tubuh tetap bersih.
Ibu hamil disarankan untuk minum air putih sekitar 2-3 liter per hari.
Ingat, perbanyak minum air putih, bukan minuman manis, soda, atau minuman mengandung kafein.
Artikel Terkait: 10 Cara Menghilangkan Bau Badan Termasuk dengan Garam, Bikin Lebih Percaya Diri
9. Hindari Makanan Penyebab Tidak Sedap
Berikut adalah beberapa makanan yang dapat menyebabkan bau badan:
- Asam amino dari daging merah.
- Senyawa belerang dari sayuran silangan seperti brokoli, kembang kol, kecambah, atau kubis.
- Gula olahan dan makanan cepat saji.
- Makanan pedas seperti bawang putih dan cabai.
- Rempah-rempah, terutama jinten dan fenugreek.
10. Konsumsi Makanan Sehat dan Bergizi
Selain kebersihan sehari-hari, diet Anda mungkin menjadi kunci agar tubuh berbau segar.
Kebanyakan ibu hamil menemukan semua aspek kehamilan membaik ketika mereka makan cukup serat, minum cukup air, dan mengonsumsi banyak buah dan sayuran setiap hari.
Berikut adalah beberapa makanan yang dapat mengurangi bau badan:
- Peterseli
- Nanas
- Spirulina
- Semua buah dan sayuran segar
- Sayuran hijau
Artikel Terkait: 9 Perawatan Kulit Ketiak, Bebas Hitam dan Bau Tak Sedap!
Penyebab Bau Badan saat Hamil
Ketika hamil, hormon estradiol akan meningkat dan hormon ini menyebabkan indera penciuman Bunda juga meningkat.
Itulah mengapa Bunda mungkin menjadi lebih sensitif dan tidak tahan terhadap bau tertentu, seperti bau makanan tertentu atau parfum.
Bunda mungkin bisa menghindari bau yang berasal dari luar, namun jika bau tidak sedap itu datang dari badan sendiri, Bunda mungkin tidak tahan. Belum lagi Bunda jadi merasa tidak percaya diri karena takut orang lain menghindar.
Berikut beberapa penyebab bau badan yang terjadi selama masa kehamilan.
1. Perubahan Hormon
Dengan perubahan hormon ketika hamil, tubuh Bunda akan memproduksi aroma yang lebih tajam.
Area yang paling terpengaruh adalah area genital dan ketiak sehingga ketiak akan mengeluarkan bau tidak sedap selama kehamilan.
2. Keringat Berlebih
Selama kehamilan, suhu tubuh akan meningkat.
Berat badan Bunda yang bertambah juga menyebabkan Bunda berkeringat lebih banyak dari biasanya.
Kelenjar keringat pada ibu hamil menjadi hiperaktif dan mempertajam bau badan.
3. Lebih Sensitif
Indera penciuman Bunda meningkat tajam dan Bunda akan menjadi lebih sensitif terhadap bau-bauan.
Bau yang biasanya bisa Bunda tolerir, seperti bau makanan, parfum, bisa jadi membuat Bunda mual sampai ingin muntah kalau sedang hamil.
Begitu juga dengan bau badan Bunda sendiri. Kabar baiknya, bisa jadi bau badan Bunda sebenarnya tidak separah itu!
Tapi karena penciuman Bunda saja yang menajam jadi rasanya baunya sangat menusuk.
4. Menyiapkan untuk Menyusui
Ketika Bunda hamil, tubuh Bunda mempersiapkan untuk menyusui.
Bayi yang baru lahir perlu waktu untuk perkembangan penglihatan dan pendengarannya, dan ia akan mengandalkan indera penciumannya.
Sesungguhnya, ia akan mengenali Bunda dari bau Anda, dan bau dari ketiak Bunda yang akan mendorongnya menuju dada untuk menyusu.
5. Perubahan Pola Makan
Makanan sehat sangat penting untuk kehamilan, dan kebanyakan ibu hamil akan menerapkan pola makan yang lebih sehat dari biasanya, dan menghindari makanan-makanan tertentu.
Meskipun sehat, beberapa makanan seperti daging merah, brokoli, dan kol menyebabkan bau badan berlebih.
Artikel Terkait: 11 Skincare untuk Ibu Hamil dan Menyusui Pilihan, Aman dan Berkualitas
6. Masalah Tiroid
Lebih jarang, keringat di malam hari terjadi karena perubahan normal pada fungsi tiroid selama kehamilan. Hormon tiroid membantu mengatur suhu, pencernaan, dan fungsi tubuh lainnya.
Selama kehamilan, tergantung pada trimester berapa, kelenjar tiroid mungkin membuat lebih banyak hormon dari biasanya.
Terlalu banyak dapat meningkatkan suhu tubuh dan membuat ibu hamil berkeringat lebih dari biasanya, terutama saat tidur.
Beberapa ibu hamil mengembangkan kondisi tiroid yang disebut penyakit Graves. Kondisi ini menyebabkan hipertiroidisme, atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif.
Anda akan memerlukan perawatan jika memiliki kondisi ini.
Selain berkeringat dan bau badan, gejala penyakit Graves lainnya, seperti:
- detak jantung cepat
- penurunan berat badan
- sering buang air besar
- otot lemah
- kulit menipis
- rambut halus atau rapuh
- tekanan darah tinggi
- kepekaan mata terhadap cahaya
- kebingungan
- kecemasan
7. Peningkatan Berat Badan
Saat hamil, perempuan akan mengalami peningkatan berat badan.
Peningkatan ini diiringi dengan adanya perubahan bentuk tubuh yang semakin membesar lantaran janin dalam kandungan yang terus berkembang.
Hal ini bisa menjadi salah satu penyebab bau badan pada ibu hamil.
Semakin membesarnya tubuh ibu hamil, semakin luas pula area permukaan kulitnya.
Kenaikan berat badan yang terlalu banyak dapat menyebabkan lebih banyak lipatan kulit di tempat-tempat yang sebelumnya tidak dimiliki seperti ketiak, sisi payudara, perut, dan selangkangan.
Keringat dapat terkumpul di lipatan kulit bersama dengan penumpukan bakteri dan kuman lain, seperti jamur. Bakteri tersebut yang menyebabkan munculnya bau tak sedap.
Kombinasi dari lipatan kulit yang hangat dan lembab serta bakteri menyebabkan bau badan dan gejala tidak menyenangkan lainnya.
Bunda mungkin mengalami lecet pada kulit, ruam, atau luka akibat kelembapan ekstra dan gesekan dengan pakaian.
8. Peningkatan Volume Darah
Ibu hamil akan mengalami peningkatan volume darah lantaran sedang menghidupi janin yang sedang berkembang.
Penyebab lain dari bau badan, seperti peningkatan darah mungkin terjadi pada trimester kedua dan ketiga.
Artikel Terkait: 10 Cara Menghilangkan Bau Badan Termasuk dengan Garam, Bikin Lebih Percaya Diri
Bau Badan saat Hamil, Normalkah?
Bunda mungkin mencium lebih banyak bau badan selama kehamilan. Ini adalah efek samping normal dari semua perubahan luar biasa yang terjadi di tubuh Bumil.
Bicarakan dengan dokter jika Anda khawatir tentang keringat berlebih, bau badan, atau gejala lainnya.
Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, Anda mungkin memerlukan perawatan untuk penyebab serius yang mendasarinya.
Artikel Terkait: Punya Masalah Bau Badan? Ini 8 Tips dan Trik Menghilangkannya Secara Alami
Kapan Bau Badan Mulai Dialami Ibu Hamil?
Biasanya, perubahan bau badan bisa terjadi sejak awal trimester pertama. Sebagian ibu hamil ada yang baru mengalaminya pada trimester kedua dan ketiga, seiring berjalannya waktu dan janin terus berkembang.
Pada dasarnya, bau badan akibat kehamilan dapat dimulai bahkan sebelum Anda mengetahui bahwa Anda hamil dan berlanjut hingga setelah bayi Anda lahir.
Namun jangan khawatir, hal ini bisa berangsur menghilang setelah Bunda melahirkan sang bayi.
Artikel Terkait:
Bau badan saat hamil memang dapat membuat Bunda kurang percaya diri. Namun, ketahui penyebabnya dan lakukan cara yang mengatasinya. Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat ya!
***
Artikel telah diupdate oleh: Nikita Ferdiaz
Baca juga:
10 Suplemen Asam Folat Ibu Hamil Pilihan untuk Kesehatan Bunda dan Janin
Pakai deodoran saat hamil: Aman atau menyebabkan kanker?
Punya masalah bau badan dan keringat berlebih? Chelsea Islan berbagi tips mencegahnya!
Bau Ketiak Bikin Nggak PD? Ini 19 Cara yang Ampuh Menghilangkannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.